26. Menantu Bunda

106K 7.6K 87
                                    

Nalya sedang berada di kamar kost Salsa, wanita itu izin menumpang sebentar untuk tidur sedangkan yang punya kamar baru saja pergi ke kampusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nalya sedang berada di kamar kost Salsa, wanita itu izin menumpang sebentar untuk tidur sedangkan yang punya kamar baru saja pergi ke kampusnya.

Nalya yang tadi izin pergi pada Afka malah berakhir ke rumah yang merupakan mantan kost nya namun di kamar yang berbeda, yaitu di lantai 2.

Karena takut tidur sendirian di kamar kost Salsa, Nalya meraih ponselnya dan membuka room chat grup dengan nama gibah squad 🍂 itu lalu menekan ikon panggilan video.

"Ada apa gerangan sampai ibu Adrina melakukan panggilan video grup?"

Seia, sahabat Nalya yang sedang berada di daerah Sinjai provinsi Sulawesi Selatan itu menatap wajah Nalya di layar ponselnya.

"Iya, tumben banget lo VC duluan. Kenapa lo?"

Rinaya juga ikut bertanya mengenai keanehan ini, Nalya hanya mengangkat bahunya acuh sebagai jawaban.

Sama seperti Seia, Rinaya juga tidak berada di kampung halaman. Wanita itu sedang berada di Makassar.

"Enak nggak Nal abis nikah? Penasaran gue, secara dulu,'kan lo orang yang paling nggak ada niat buat nikah. Lo selalu bilang kalau berumah tangga itu adalah hal yang merepotkan."

Seia berucap dan diangguki oleh Rinaya, kedua sahabat Nalya itu kembali mengingatkan Nalya dengan pembicara mereka 3 tahun lalu. Nalya memang pernah mengatakan hal itu, tentang bagaimana pandanganya mengenai kehidupan setelah acara pernikahan.

Nalya selalu mengatakan dirinya mungkin menjadi perawan tua jika terus berpemikiran seperti itu, dia selalu bicara bahwa dia tidak akan bisa mengurus rumah, mengurus suami dan hal lainnya. Karena Nalya berpikir dia bahkan belum mampu mengurus dirinya sendiri.

Kalau di suruh memilih, menikah atau berkarir, Nalya akan memilih untuk berkarir, mengejar cita-citanya tanpa memikirkan seorang pria atau cinta.

"Masih aja lo ingetin, padahal gue minta tolong bawa gue kabur waktu itu lo nggak bisa bantu apa-apa."

Nalya memiringkan badannya ke kiri dengan kamera yang masih setia mengarah kepada jidatnya, sama seperti Rinaya yang menampilkan seperdua wajahnya dan Seia yang menampilkan alisnya.

"Mana berani kita bawa kabur lo di saat bang Savian ada di rumah? Bisa dikempesin lagi ban motor gue."

Rinaya berujar membuat tawa Seia dan Nalya meledak mengingat kelakuan Savian yang selalu membuat mereka bertiga naik pitam.

"Abang lo itu masih tetap aja galak, kalau nggak berubah bakalah jadi bujang lapuk tuh dia." Kata Seia.

"Gue udah nawarin kalian buat jadi kakak ipar gue tapi kalian malah nggak mau, jadi siapa lagi orang yang perlu gue tawarin biar abang gue itu laku?"

"Nggak lo promosi di online shop? Dengan caption 'kakak saya di jual, kondisi orang: 1. Ganteng, 2. punya pekerjaan 3. Nggak ada cuman 2 aja, kekurangan banyak: 1. mudah marah, 2. hipertensi, 3. Tidak humoris dan 4. Bemulut tajam.' masih banyak sih cuman nggak bisa gue sebutin lagi, takut lo ngaduin ke bang Savian."

Pak Hakim - (ngeselin!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang