22. Rumah Baru Masalah Baru

109K 7.1K 111
                                    

Hari berlalu begitu cepat, tepat di hari Sabtu siang yang cerah ini Nalya dan Afka akan menetap di rumah baru mereka yang tidak jauh dari kediaman orang tua Afka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari berlalu begitu cepat, tepat di hari Sabtu siang yang cerah ini Nalya dan Afka akan menetap di rumah baru mereka yang tidak jauh dari kediaman orang tua Afka.

Nalya, sejak 4 hari lalu juga sibuk membersihkan rumah ini dan menatanya dengan rapih bersama sang mertua, Dania.

Rumah bergaya minimalis dengan satu lantai ini sangat cocok untuk di tinggali oleh 2 orang, tidak begitu luas dan juga tidak cempit, tapi terasa sangat nyaman dan sejuk.

"Gimana hasilnya, bagus kan?" Nalya bertanya pada Afka yang berdiri di sebelahnya sembari mengamati ruang tamu rumah mereka.

"Hm, lumayan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hm, lumayan." Jawab Afka yang kemudian berjalan masuk ke dalam untuk melihat dapur.

"Ck! Dasar." Nalya berdecak mendengar jawaban Afka, pria itu bahkan tidak memuji hasil kerjanya dengan bunda Dania.

" Nalya berdecak mendengar jawaban Afka, pria itu bahkan tidak memuji hasil kerjanya dengan bunda Dania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Perlengkapan masaknya udah ada, tapi yang mau di masak belum ada."

Afka menoleh pada Nalya yang berdiri sambil melipat tangan di depan dada, Afka kemudian membuka kulkas dan tak menemukan  apapun di dalam sana. Nalya kembali berdecak kesal karena Afka seakan tak percaya dengan ucapannya.

"Nggak percaya banget sih sama omongan saya?"

"Nanti kita belanja."

Afka beralih ke ruangan lain dengan Nalya yang masih setia mengekori, wajar jika Afka memperhatikan seisi rumah ini dengan teliti karena dirinya tidak ikut andil dalam proses pemilihan furnitur dan penataan rumah.

Pak Hakim - (ngeselin!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang