Kejutan yang amat luar biasa, Nalya baru tahu kalau ternyata ibu dari Saqif (Zalfa), tante Dania, dan juga mamanya adalah teman yang sangat akrab dari jaman sekolah.
Kini dirinya tahu kalau keberadaan mereka di rumah Afka adalah menemani ibunya reuni bersama kedua ibu lainnya.
Ketiga ibu-ibu itu memasak bersama untuk makan malam mereka, sedangka Nalya dan Saqif duduk di ruang tamu mengobrol berdua tanpa Afka.
"Kayanya lo udah deket banget sama Pak Hakim," Saqif membuka sesi pembicaraan. Sejujurnya Saqif ini sejak tadi penasaran tentang apa yang Nalya bicarakan dengan Afka di teras rumah.
"Oh tadi? Itu lagi negosiasi soal tugas gue yang ditolak."
"Terus?"
"Yah akhirnya diterima dengan jaminan gue harus jadi asistennya."
"Dan lo mau?" Saqif mencecar Nalya dengan pertanyaan, Nalya bukannya menanggapi malah memutar bola matanya malas.
Sebenarnya ada apa dengan Saqif hari ini?
"Lumayan buat nambahin uang jajan, 'kan kata lo?"
"Lo bilang nggak mau karena takut tambah strees," singgung Saqif.
"Ck! Lo kenapa sih Saq? Dari tadi perasaan muka lo sama kelakuan lo memancing emosi banget. Lo ada masalah?"
"Harusnya lo nggak usah nerima tawaran dia buat jadi Asisten, karena gue udah minta keringanan sama beliau buat tugas lo itu."
"Kenapa lo baru bilang sekarang Bambang!? Tau gitu nggak gue iya in tadi tawarannya." Nalya sedikit berteriak membuat Saqif reflek menutup telinganya.
"Yah lo nggak ngasih tau gue dulu sebelum ambil keputusan, biasanya lo cerita ke gue dulu buat minta saran."
"Kepepet mas bro!" Kini Nalya hanya bisa menyengir pada Saqif yang menatapnya sebal, Nalya ini memang tidak peka.
"Apa cuman gue yang baru tau kalau ternyata tante Elma sama ibu temenan sama ibunya pak Hakim?" Tanya Saqif.
"Gue juga baru tau, belum lagi nyuruh kita gabung reunian bareng emak-emak."
"Mau kabur bareng gue nggak?" Tanya Saqif dengan Nalya yang menganggung setuju.
Mereka berdua kemudian pergi dari rumah itu tanpa pamit, bermodalkan motor Nalya mereka berboncengan dengan salah satu dari mereka yang tidak menggunakan helm. Tidak patut untuk ditiru yang man-teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Hakim - (ngeselin!)
General FictionKalau kata Nalya, pak Afka itu cocoknya dipanggil pak Hakim. Karena, selain nama tengahnya memang Hakim, pria itu juga selalu menghakiminya dengan tugas dan waktu pengumpulan yang tidak masuk akal. "Pak?" "Kumpulkan tugas makalah kamu besok." "Tapi...