Ini bukan update yah, hanya sedikit alasan tentang ending cerita. Saya jadi nggak bisa tidur gara-gara baca komentar, mari simak sedikit penjelasannya... 🙃Jujur, ini juga sedikit sulit buat saya. Cerita ini harusnya masih punya sekitar 20 chapter lagi, tapi karena 1 dan lain hal saya memilih untuk menyelesaikannya dengan akhir yang memang sudah seharusnya.
Maaf sudah membuat kalian semua kecewa dan menyesal membaca cerita ini, saya sungguh meminta maaf.
Kalian bertanya-tanya alasan kenapa mereka harus bercerai?
Ada beberapa komentar yang sudah memberi sedikit penjelasan mengenai alasan perpisahan mereka, salah satunya yaitu 'Trauma'. Ini bukan hal yang bisa dianggap sepele, menyembuhkan trauma juga perlu usaha dan keinginan. Tapi, Nalya tidak punya dua hal itu.
Nalya memang sejak awal tidak membiarkan siapapun masuk lebih jauh dalam kehidupannya. Afka mungkin bisa memiliki fisik Nalya, tapi bagaimana dengan hatinya?
Pada engeh nggak sih, kalau Nalya nggak pernah ngungkapin bagaimana perasaannya dia ke suaminya yang sesungguhnya selain saat berdebat dengan Savian?
Belum lagi Nalya masih muda secara pemikiran saat pernikahan. Memang tindakannya terkesan egois namun Nalya pikir itu adalah salah-satu cara dia untuk melindungi diri, Nalya juga tidak bisa menaruh kepercayaan pada orang lain. Keduanya juga sangat kurang dalam hal komunikasi.
Untuk alasan lain perceraian mereka akan terungkap di Extra chapter, jadi jangan nyesel dulu napa. Masih ada extra chapter kok, tenang.
Masih ada kemungkinan untuk happy ending.
Banyak juga yang menyayangkan kenapa Nalya enggak merubah sikapnya, yah karena itu tadi, Nalya sulit untuk percaya dengan orang lain. Dia takut jika dia merubah pendiriannya dan kemudian memberi Afka kepercayaan, itu cuma akan memberikan sakit yang berkali-kali lipat dari yang pernah dia terima.
Di chapter terakhir itu ada sepenggal kalimat yang mengatakan kalau Nalya punya alasan untuk pergi. Alasannya untuk pergi yah karena kesalahan Afka yang mungkin sulit untuk Nalya maafkan dan membuat mereka harus berpisah.
Kesalahan apa itu? Nanti di Extra chapter.
Ada lagi mungkin yang perlu penjelasan?
Sok komen aja.
Saya akan jawab seperlunya, biar extra chapternya bisa jadi sedikit kejutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Hakim - (ngeselin!)
General FictionKalau kata Nalya, pak Afka itu cocoknya dipanggil pak Hakim. Karena, selain nama tengahnya memang Hakim, pria itu juga selalu menghakiminya dengan tugas dan waktu pengumpulan yang tidak masuk akal. "Pak?" "Kumpulkan tugas makalah kamu besok." "Tapi...