2. Om-om menyebalkan

2.6K 274 7
                                    

Assalamualaikum.

Marhabba👋

Jangan siders ya! Votementnya jgn lupa!

Happy reading!

.
.
.

Bilqis mengatur napasnya ketika sampai di tempat acara di mana seminar akan diadakan. Di lihatnya sekeliling, masih tidak terlalu ramai, hanya ada para panitia persiapan seminar tersebut. Bilqis tersenyum tipis lalu berjalan menuju kursi yang ada di lorong gedung tempat acaranya.

Gadis tersebut membuka tasnya lalu mengambil novel yang baru dirinya beli. Baru lima belas menit dirinya membaca, dirinya sudah melihat orang-orang yang sudah mulai berdatangan.

"Beneran Abang lo yang jadi pengisi seminar ini?" samar-samar Bilqis mendengar suara tersebut. Dirinya mengangkat kepalanya lalu tatapannya langsung bertemu dengan ketiga gadis yang tadi siang sempat cekcok dengan dirinya. Bukan tiga, tapi hanya satu orang yang cekcok dengannya.

Bilqis agak bingung juga, padahal ini acara seminar khusus para anak di fakultas kedokteran. Lalu mengapa ketiga gadis ini ada di sini?

"Dis, dia cewek yang mau rebut Rey." ucap gadis yang berada di sebelah kanan gadis yang dirinya ketahui kekasih dari pria yang selalu mengganggu dirinya.

"Dari yang gue liat, lo gak mungkin jadi pho di hubungan orang. Tapi menurut gue lo kaya ikhlas-ikhlas aja gitu di rayu sama cowok gue. Gatel juga lo?"

Bilqis menulikan pendengarannya, mencoba berpositif thinking bahwasanya ketiga gadis ini tidak berbicara padanya. Bisa saja mereka sedang latihan drama bukan? Kita harus selalu berpositif thinking.

"Wah Dis, ni cewek emang gak ada sopan santunnya. Hajar aja lah."

Gladis yang mendengar perkataan Tasya langsung tersulit emosi. Dirinya langsung mendekati Bilqis dan mencengkram kuat bahu gadis berjilbab syar'i tersebut.

Bilqis terkejut. Dirinya langsung memberikan tatapan tajamnya pada gadis yang dengan beraninya mencengkram dengan kuat bahu dirinya.

Bugh!

"Aws,"

"Gladis!"

Bilqis langsung berdiri setelah berhasil mendorong dada Gladis menggunakan novelnya.

"Kurang ajar!"

"Kamu yang kurang ajar! Gak ada sopan santun banget sama orang. Jangan mentang-mentang saya maba di sini kalian seenaknya ya! Manusia yang tidak bisa memanusiakan orang lain seperti kalian ini harusnya tidak ada di muka bumi ini."

Gladis langsung membalas dengan tajam tatapan mata Bilqis.

"Lo yang gak tau diri! Berani-beraninya godain cowok orang. Maksud lo godain cowok gue apa, hah?!"

Bilqis menghela napas. Lagi-lagi yang menjadi permasalahannya adalah pria tersebut. Dirinya menatap sekeliling, banyak orang yang memperhatikan mereka. Seminar mereka juga sebentar lagi akan di mulai.

"Gak guna debat sama kalian. Pikirannya sempit." Bilqis ingin berlalu dari hadapan ketiga gadis tersebut. Namun, tangannya langsung di tahan oleh Gladis. Dengan refleks Bilqis berbalik dan...

Plak!

Bilqis langsung membulatkan matanya ketika merasakan tamparan keras itu. Tangannya refleks memegang pipinya yang terasa panas. Keluarganya saja tidak pernah memprilakukan dirinya seperti ini, lalu kenapa gadis ini sangat berani berbuat seperti ini? Apa haknya?

Bilqis Khumaira [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang