Assalamualaikum.Marhabba 👋
Tandain typo!
Happy reading!
.
.
."Gak papa Abang duluan?"
"Iya ih, Abang bawel banget. Iqis mau pesen rujak dulu di situ, terus langsung ke mushala juga," Fahrizal terkekeh mendengar perkataan Adiknya.
"See, sekarang keliatan kan yang bawel itu siapa." Bilqis mendengus sebal mendengar hal tersebut.
"Udah ih! Sana masuk ke mushalanya," Fahrizal terkekeh kembali lalu mengusap kepala sang Adik.
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumussalam." Bilqis tersenyum tipis melihat punggung Abangnya yang sudah masuk ke dalam mushala tersebut. Setelah dari makam Syifa tadi, mereka terjebak macet. Alhasil mereka ke maghriban, dan mereka tidak sempat untuk jalan-jalan.
Fahrizal yang melihat wajah sang adik yang cemberutpun memutuskan untuk mengajaknya jalan setelah maghrib. Oleh sebab itu, Fahrizal memutuskan untuk mencari mushala terdekat untuk melaksanakan kewajiban mereka.
Bilqis memperbaiki jilbabnya yang sedikit berantakan. Dirinya keluar lalu mulai berjalan menuju tempat penjual rujak. "Rujaknya dua porsi ya Bu," ucap Bilqis.
"Iya Neng, buahnya pakai semua?" Bilqis tersenyum lalu menjawab iya.
"Tunggu bentar ya Neng," Bilqis menjawabnya dengan senyuman.
"Saya ke mushala dulu ya Bu, saya tinggal gak papa, kan?" ucap Bilqis. Ibu tersebut mengangguk lalu mengacungkan jempolnya.
"Ini orangnya, Mi." Bilqis langsung menatap orang yang baru saja berbicara tersebut. Dirinya mengerutkan alisnya merasa tidak kenal dengan keempat gadis di depannya. Dan yang anehnya lagi, keempat gadis tersebut menatap dirinya dengan sinis.
"Oohh, jadi ini cewek yang di foto itu! Lo siapa lagi hah?! Perasaan cewek yang deketin cowok gue banyak banget."
Bilqis melihat sekelilingnya, tidak ada orang sama sekali. Hanya ada dirinya dan Ibu penjual rujak yang juga menatap mereka dengan bingung.
"Kamu ngomong sama aku?" Bilqis menunjuk dirinya sendiri.
"Sialan! Gue emang ngomong sama lo ya! Maksud lo apa godain pacar gue hah?!" Bilqis menghela napas lelah. Pacarnya siapa? Dekat dengan seorang pria saja dirinya tidak pernah.
"Aku gak tau kamu ngomongin apa, bisa aja kamu salah orang." balas Bilqis. Dirinya ingin melangkahkan kakinya untuk pergi. Namun, gadis tersebut menghalanginya.
"Gue gak mungkin salah orang! Ci, mana hp lo?" gadis tersebut mengambil handphone temannya lalu melihatkan satu foto yang membuat Bilqis kembali menghela napas sabar.
Foto di mana dirinya makan di kantin, bersama pria bernama Reyhan yang duduk di depannya.
"Ini lo kan? Gak usah banyak ngeles lo! Gatel banget lo jadi cewek. Udah di kasih berapa lo sama Rey, hah?!" bentaknya.
"Ini hanya salah paham. Aku dan pria itu tidak memiliki hubungan apapun."
"Halah bacot! Kalo gak ada hubungan kenapa malah makan bersama? Lo kan yang caper sama cowok gue?"
Bilqis menarik bibirnya untuk tersenyum. Pria itu benar-benar banyak sekali memiliki kekasih. Bagaimana mungkin pria itu bisa mendekati dirinya? Dan lagi, apa gadis itu tidak bisa melihat bahwa yang makan di situ hanya Bilqis saja? Apanya yang makan bersama?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bilqis Khumaira [End]
Spiritual{spin off senja terakhir} Bagi Bilqis, hal yang paling sakit yang pernah ia alami adalah kehilangan sahabat yang sangat ia kasihi. Syifa bukan hanya sahabat, tapi juga saudari baginya. Bilqis kesepian, dirinya merasa hampa. Hingga, suatu ketika seor...