Assalamualaikum!
Aku cuman lima hari kok gak up, heheh....
Maaf ya! Btw tandain typo
Happy reading!
.
.
."BILQIS!!!"
"Allahuakbar! Abang!!"
Fahrizal yang mendapat tatapan tajam dari Bilqis langsung tersenyum canggung. Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal, detik berikutnya ia langsung memeluk Bilqis dengan sangat erat.
"Abang, lepas ih! Iqis sesak!" Bilqis memukul punggung sang Abang.
Fahrizal melepaskan pelukannya lalu menatap Bilqis dengan binar bahagianya.
"Lagian Abang kenapa bisa masuk ke rumah aku sih? Gak pakai salam lagi, gak sopan!"
Bukannya marah, Fahrizal malah kembali memeluk Bilqis. Sang empu yang di peluk kembali memukul punggung sang Abang.
"Pokoknya Abang hari ini bahagia banget!" ucap Fahrizal seraya melepaskan pelukannya.
"Emang kenapa?" tanya Bilqis.
Dapat ia lihat pria yang berdiri di depannya itu malah menarik napasnya lalu di hembuskan, dan hal itu di ulangi terus menerus, membuat Bilqis mendesah kecil.
"Abang! Ih... Abang kenapa?!" tanyanya sedikit meninggikan suaranya.
Fahrizal terkekeh, "Tadi malam, Abang sama Papa dan Umma ke pesantren, ketemu Kya'i dan Bu Nya'i," Fahrizal kembali menarik napasnya.
"Terus?!" tanya Bilqis geram. Abangnya ini sebenarnya niat bercerita tidak?!
"Abang ngelamar Ning Safa, dan kamu tau nggak?"
"Apa?!" mata Bilqis kini berbinar.
"Abang di terima! Ya Allah, rasanya Abang baru aja dapatin sesuatu yang benar-benar udah Abang tunggu! Akhirnya penantian Abang terbalaskan,"
"Oohh..." Bilqis sengaja merespons seperti ini. Ingin melihat reaksi sang Abang.
"Cuman oh? Cil, ini Abang bakalan nikah lho! Kamu gak ada niatan ngasih selamat gitu?!"
"Nggak!"
"Gak sopan! Kebanyakan bergaul sama Alfi jadi gini," balas Fahrizal yang kini mulai keluar dari area dapur. Ia kesal dengan respons yang di berikan sang Adik. Kenapa adiknya tidak heboh? Kenapa hanya dirinya yang heboh?
Tadi pria itu langsung berlari ke dapur karena di beritahu Mbak Asni, bahwa sang Adik sedang di dapur. Dirinya berniat berbagi kabar bahagia ini, tapi adiknya ini malah merespons seperti ini. Membuat dirinya kesal saja.
"Abang!"
Fahrizal yang kini berada di ruang tamu, berbalik ketika mendengar sang Adik memanggilnya.
"Selamat! Sebenarnya Iqis udah tau, karena Safa udah ngehubungin. Jadi, Iqis udah nyiapin sesuatu yang spesial buat Abang, tapi, nunggu suami Iqis datang dulu,"
Kening Fahrizal langsung mengerut, memangnya Alfi kemana? Bukannya ini hari libur? Harusnya Alfi berada di rumah menemani adiknya.
"Assalamualaikum, sayang!"
Lihat, belum sempat Fahrizal bertanya, suara Alfi langsung menghentikannya.
"Wa'alaikumussalam,"
Bilqis menyalimi punggung tangan Alfi, dan di balas oleh pria itu dengan mencium keningnya. Fahrizal yang melihatnya di buat geram, sabar Fahri! Seminggu lagi. Batinnya mulai berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bilqis Khumaira [End]
Spiritual{spin off senja terakhir} Bagi Bilqis, hal yang paling sakit yang pernah ia alami adalah kehilangan sahabat yang sangat ia kasihi. Syifa bukan hanya sahabat, tapi juga saudari baginya. Bilqis kesepian, dirinya merasa hampa. Hingga, suatu ketika seor...