Assalamualaikum.
Marhabba 👋
Selamat menunaikan ibadah puasa...
Semangat ya puasa pertamanya💚
Happy reading!
.
.
.Sudah seminggu lebih Bilqis berada di rumah sakit. Dan yang gadis itu lakukan sejak lima hari terakhir adalah merengek ingin pulang. Bahkan wanita itu nekat melepas infusnya waktu itu, Alfi tentu merasa khawatir dan alhasil siang ini Alfi memutuskan merawat istrinya itu di rumah. Dokter Citra tentu langsung setuju, apalagi Bilqis di bawah pengawasan Alfi.
Dan kini, mereka sedang mengemasi barang Bilqis. Di bantu oleh Fahrizal dan Rere, Alfi mengemas barang istrinya. Sedangkan Bilqis masih tertidur.
Setelah beberapa menit, akhirnya pekerjaan mereka selesai. Alfi menghela napas lega.
"Saya permisi dulu ya abangnya Bilqis sama suaminya Bilqis," Rere langsung berlari keluar tanpa menunggu persetujuan Alfi dan Fahrizal. Keduanya hanya melirik Rere sekilas lalu kembali fokus pada kegiatanya. Saling diam karena fokus pada gawai masing-masing.
"Assalamualaikum," seseorang mengetuk pintu ruang Bilqis. Membuat kedua orang itu saling menatap. Siapa yang mengetuk terlebih dahulu ketika ingin masuk ke ruangan ini? Jika itu keluarga mereka, maka akan langsung masuk setelah mengucap salam.
"Assalamualaikum," Fahrizal nampak tak asing dengan suara itu, langsung saja pria itu membukakan pintunya.
"Wa'alaikumussalam, MasyaAllah Gus!" Fahrizal nampak bersalaman. Sedangkan Alfi langsung mendatarkan wajahnya. Kenapa Agus Agus itu malah kesini? Memangnya ada urusan apa pria itu?
"Ayo masuk Gus." ajak Fahrizal.
Gus Akbar mengangguk lalu mulai masuk. Pria itu mengulurkan tangan pada Alfi, berniat mengajak bersalaman. Alfi memutar bola matanya lalu membalasnya dengan sangat malas. Dia tau Agus Agus ini sudah tidak ada urusan lagi dengan rumah sakit ini, karena ayahnya sudah pulang empat hari yang lalu.
"Ning Safa nya gak ikut Gus?"
"Nggak, katanya lagi mau nemenin Abah di pondok."
"Kya'i sudah pulang?"
"Sudah!" bukan Gus Akbar yang menjawab, melainkan Alfi yang meninggikan suaranya. Dan hal itu berhasil membuat Bilqis mengerjapkan matanya. Bahkan kedua pria lainnya yang ada di sana terkejut dengan suara Alfi barusan.
"Lo ngagetin aja! Gue ngomong sama Abang ip--- maksudnya, gue lagi ngomong sama Gus Akbar padahal." Gus Akbar hanya terkekeh. Ia paham, pria yang menyandang status sebagai suami Bilqis ini sedang cemburu. Dan Fahrizal yang menanyai adiknya karena Fahrial menyukai sang Adik.
"G-us?" Bilqis yang sudah menyenderkan badannya mengusap matanya.
Mata ketiga pria yang ada di sana langsung mengarah kepada Bilqis. Gus Akbar tersenyum tipis lalu menunduk. Sedangkan Alfi langsung mendekati Bilqis. Ia tidak akan rela jika istrinya itu kembali berdekatan dengan Agus itu.
"Kamu kebangun ya? Maaf, ada gangguan soalnya, makannya kamu kebangun." Bilqis tidak mengerti. Wanita itu hanya mengerjapkan matanya beberapa kali. Huh, ayolah! Kenapa Alfi tidak sadar bahwa gangguan itu berasal dari suaranya sendiri?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bilqis Khumaira [End]
Spiritual{spin off senja terakhir} Bagi Bilqis, hal yang paling sakit yang pernah ia alami adalah kehilangan sahabat yang sangat ia kasihi. Syifa bukan hanya sahabat, tapi juga saudari baginya. Bilqis kesepian, dirinya merasa hampa. Hingga, suatu ketika seor...