15. Rumah mertua

2K 202 31
                                    

Assalamualaikum,

Marhabba👋

Maaf baru up, sy lagi mager,

Jangan lupa tandain typo dan....

Happy reading!

.
.
.

"Rey kamu bisa gak sih jangan kaya gini?"

Pria yang di panggil Rey tersebut menampilkan senyum smirknya, dirinya mengepulkan asap rokoknya lalu menatap tajam gadis yang baru saja mengatakan hal tersebut.

"Gue emang kaya gini,"

"Kamu berubah tau nggak, setelah Bilqis nikah sama Bang Alfi kamu jadi cuek sama aku, padahal kita fine-fine aja sebelumnya, bukan setelah Bilqis nikah sama Bang Alfi aja, semenjak kamu kenal sama gadis itu, hubungan kita jadi gak jelas gini," Gladis menghapus air matanya yang dengan lancang keluar.

Reyhan tertegun. Kenapa gadis itu menangis? Pria itu berdecak lalu langsung mendekati Gladis seraya menariknya ke dalam dekapannya.

"Sstt, lo jangan nangis, gue gak bisa liat lo nangis," ucapnya, berusaha menenangkan sang kekasih.

Gladis membalas pelukan Reyhan. Dirinya menenggelamkan wajahnya di dada Reyhan.

"Gue gak berubah Dis, gue tetap Reyhan yang lo kenal," Gladis menggeleng di dalam pelukan Reyhan. Gadis itu langsung menjauhkan dirinya dari Reyhan.

"Kamu berubah! Sebenarnya kamu cinta gak sih sama aku?" Gladis menatap Reyhan dengan tajam.

Reyhan menghela napas berat, "gak usah bahas itu, lo butuh istirahat, ayo gue antar pulang, kelas lo udah selesai kan?" Gladis menggeleng dengan kuat.

"Gue butuh jawaban atas pertanyaan gue," Reyhan kembali menghela napas, jika Gladis berbicara dengannya menggunakan lo-gue berarti gadis itu sedang marah.

"Lo tau jawabannya, sekarang ayo pulang!" pria itu ingin menarik tangan Gladis. Namun, gadis itu langsung menghindar.

"Gue ragu Rey, kalo lo cinta sama gue, gak mungkin lo berusaha deketin Bilqis," ujarnya dengan lirih.

"Gue cuman penasaran," Reyhan langsung menarik Gladis menuju parkiran. Lebih baik dirinya mengantarkan Gladis pulang saja.

"Ayo masuk," Reyhan membukakan pintu mobil untuk Gladis.

Gladis mengangguk, namun, sebelum dirinya masuk ke dalam mobil itu, suara seseorang menghentikan langkahnya.

"Assalamualaikum, Adis." kedua orang itu langsung menghadap gadis yang baru saja memberikan salam tersebut.

Gladis langsung mendatarkan ekspresinya, kenapa gadis ini mendatanginya?

"Apa?!" tanyanya ketus, gadis itu tersenyum ketika mendengar nada ketus tersebut.

"Jawab salam hukumnya wajib lho," ucapnya tenang.

"Gak nanya! Ngapain lo nyamperin gue? Mau caper sama pacar gue?" Reyhan yang mendengarnya mendengus sebal, kenapa gadis ini berbicara seperti itu pada Kakak iparnya sendiri?

"Adis, aku cuma mau bilang, tadi Mami nelpon aku, katanya mau masak bareng, nah, beliau nyuruh aku bareng kamu, katanya biar aku gak tersesat," ucapnya berusaha bersabar menghadapi Gladis. Kesabarannya benar-benar di uji.

"Terus guna google map apa bego?!"

"Adis!" Reyhan memperingati. Gladis hanya berdecak malas.

"Lo cuma ganggu waktu gue sama Rey tau nggak!"

Bilqis Khumaira [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang