3. Fahrizal Adi Bramasta

2.8K 261 10
                                    

Assalamualaikum.

Marhabba 👋

Jgn siders, dan jgn lupa votement!

Double up karena saya gabutttt.

Tandain typo!

Jgn lupa kritik dan sarannya ya! Saya pengen tau kekurangan karya saya.

Happy reading!
.
.
.

"Jelaskan!"

Gadis dengan kacamata yang bertengger di hidungnya tersebut menggigit bibirnya gugup. Apa yang harus dirinya jelaskan? Abangnya pasti tidak akan menyukai hubungannya ini.

"Adis udah punya pacar."

"Hm, siapa yang berhasil meluluhkan hati kamu?" tanyanya seraya bersedekap dada.

"Abang kenal kok sama orangnya." kening Alfi langsung mengerut.

"Siapa?"

Gladis menghembuskan napasnya. Apa tidak apa-apa jika dirinya memberi tahu hal ini?

"Anaknya Om Abi..." ucapnya lirih.

Satu detik,

Dua detik,

Detik ketiga, Alfi langsung membulatkan matanya.

"Bagaimana mungkin? Arga baru saja kehilangan istrinya. Tidak mungkin secepat ini dirinya mencari pengganti. Apalagi Arga gamo--"

"Abang!" Gladis mendengus sebal ketika sang Abang malah membicarakan saudara dari Reyhan.

"Yang Adis maksud Reyhan."  detik berikutnya Alfi langsung mendelik tajam.

"Bagaimana mungkin? Adis! Abang minta kamu putuskan dia! Rey tidak cukup dengan satu wanita, dan kamu memilih pria seperti itu sebagai pendamping kamu? Dimana otak kamu?! Bahkan tadi, Abang melihat sendiri bagaimana dirinya merayu seorang gadis!"

Huh! Sudah dirinya duga respons Abangnya pasti seperti ini.

"Adis bahagia sama Rey Bang. Adis mau Rey. Lagi pula Rey sudah berubah. Rey sayang Adis, dan Adis sayang Rey." Alfi mengepalkan tangannya mendengar hal tersebut. Urat-uratnya bahkan menonjol.

Bagaimana mungkin Gladis memilih Reyhan sebagai kekasihnya? Alfi pikir hubungan mereka hanya sebatas sahabat karena mereka memang sudah bersahabat sejak kecil. Tapi nyatanya hubungan mereka lebih dari itu.

"Jangan buta karena cinta Adis! Pria seperti Reyhan tidak mungkin bisa berubah! Abang minta putuskan!" setelah mengatakan itu Alfi ingin melangkahkan kakinya pergi, namun teriakan Gladis membuat dirinya terdiam membeku.

"KENAPA SIH? ABANG GAK PERNAH NGERTIIN ADIS! ADIS KESEPIAN BANG! CUMA REYHAN YANG SELALU ADA BUAT ADIS! MAMI SAMA PAPA SIBUK SAMA BISNIS MEREKA, ABANG SIBUK SAMA KARIR ABANG! DAN KAK RENA SIBUK SAMA KELUARGANYA! AKU KESEPIAN, DAN CUMA REYHAN YANG SELALU ADA BUAT AKU! AKU CUMA MAU REYHAN!" Gladis menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Dirinya terisak. Mengapa tidak ada yang mengerti dirinya?

Bilqis Khumaira [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang