Assalamualaikum
Marhabba👋
Happy reading!
.
.
.
."Qis, gue boleh pinjem catatan lo kan? Gue beneran gak sengaja ketiduran tadi,"
"Suruh siapa tidur? Dosen lagi jelasin malah tiduran,"
Rere mendengus sebal. Namun detik berikutnya, gadis itu tersenyum lebar ketika Bilqis menaruh bukunya di depan gadis itu.
"Aaaaa, makasih Bilqis," Rere refleks memeluk Bilqis dengan sangat erat. Bilqis tersenyum tipis. Rasanya tidak apa kan jika ia berteman dengan Rere? Rere gadis yang baik, ia tidak pernah marah ketika di ketusi oleh Bilqis, palingan hanya sedikit kesal. Yah, Bilqis akan mencoba membuka kembali pintu hatinya untuk menerima teman baru.
Tangan Bilqis terangkat membalas pelukan Rere. Wanita itu melebarkan senyumnya, mencoba untuk mempercayai orang yang di pelukannya ini untuk menjadi temannya.
Rere melepaskan pelukannya lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Maaf, maaf, gue kelepasan, lo paling gak suka kontak fisik sama orang yang gak terlalu deket sama lo kan? Tapi gue malah meluk,"
Bilqis tersenyum membalasnya, membuat Rere melongo tak percaya. "Gak papa kok, aku duluan ya Re, assalamualaikum,"
Rere mengerjapkan matanya, itu Bilqis atau bukan? Kenapa rasanya sangat berbeda dengan Bilqis yang selalu ketus dan menyebalkan?
"Aaaa, akhirnya Bilqis mau juga temenan sama gue," teriaknya antusias, padahal Bilqis tidak mengatakan ingin berteman dengan gadis itu, tapi gadis itu sudah bahagia seperti ini. Ada-ada saja.
Bilqis berjalan menuju mobilnya, keningnya mengerut ketika melihat sebuah kotak berukuran sedang ada di atas mobilnya. Tangan Bilqis terulur mengambil benda itu, dirinya menatap sekeliling, tidak ada orang yang mencurigakan. Apa peneror itu sudah sampai kampus ini untuk mengganggunya? Sebenarnya apa yang di inginkan peneror itu?
Pandangan Bilqis jatuh ke arah Reyhan yang duduk di bawah pohon seraya memandanginya. Perkiraan buruk tentang Reyhan menyergap di pikirannya. Apalagi melihat Reyhan yang menatapnya seperti itu. Namun, dengan cepat Bilqis menepisnya, bagaimanapun juga ia tidak memiliki bukti. Dan dengan dirinya berpikiran seperti itu, hanya menambah dosanya. Dirinya telah bersu'udzon pada orang lain.
Padahal Allah sudah menjelaskan dalam surat Al-Hujurat ayat 12.
'Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa.'
Drs Kahar Masyhur juga menjelaskan bahaya berprasangka buruk dalam karyanya yang berjudul 'membina moral dan akhlak', di antaranya adalah, kita bisa merasa pusing sendiri, karena kita terlalu banyak memikirkan sesuatu yang buruk. Kedua, selalu curiga terus-menerus kepada orang lain. Yang ketiga, susah mendapat teman. Dan yang ke empat, susah mempercayai orang lain.
Bilqis penasaran dengan isi kotak yang ia pegang, apalagi Alfi mengatakan agar Bilqis memberitahunya jika ia mendapatkan benda seperti ini lagi. Ia tidak ingin mengulangi kesalahannya ketika menutupi hal ini dari Alfi.
Pada akhirnya, Bilqis memilih membawa pulang kotak itu, wanita itu mengambil ponselnya lalu menchat Alfi terlebih dahulu.
Hubby💘
Assalamualaikum pak dokter, istrimu yang cantik ini ke sana sekarang ya? Istrimu sudah membawakan makanan kesukaan kamu💘💘💘💘💘🥰🥰🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Bilqis Khumaira [End]
Spiritual{spin off senja terakhir} Bagi Bilqis, hal yang paling sakit yang pernah ia alami adalah kehilangan sahabat yang sangat ia kasihi. Syifa bukan hanya sahabat, tapi juga saudari baginya. Bilqis kesepian, dirinya merasa hampa. Hingga, suatu ketika seor...