26. Perilaku Alfi

1.5K 185 29
                                    


Assalamualaikum.

Selamat berbuka.

Happy reading!

.
.
.

Bilqis terkekeh ketika membaca ulang pesan dari Alfi. Pria itu mengatakan jika ia tidak suka Bilqis memberikan perhatian lebih pada Ghiath. Ada-ada saja.

Bilqis menyenderkan dirinya ketika mendengar suara pintu kamar terbuka.

"Giliran kamu yang makan," Alfi datang seraya membawa semangkuk sup dan obat.

Bilqis mengerucutkan bibirnya sebal, "Anak--maksud aku, Ghiath udah makan?"

Alfi duduk di depan Bilqis lalu mulai mengarahkan satu sendok sup itu ke arah mulut Bilqis.

"Ghiath udah makan belum?" tanyanya lagi, terdengar kesal.

"Istri aku itu kamu, bukan Ghiath."

"Kalau itu aku juga tau! Emangnya kamu mau nikah sama Ghiath?" tanya Bilqis sebal seraya tersenyum mengejek.

"Ghiath cowok bukan cewek."

"Jadi kalo Ghiath cewek kamu mau nikah sama dia?!" Bilqis membulatkan matanya.

"Aku masih normal, Bilqis." Bilqis hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Sekarang makan!" belum sempat Bilqis protes, Alfi langsung memotongnya.

"Ghiath sudah dikasih makan sama Mbak Asni." Bilqis tersenyum mendengarnya, wanita itu langsung  menerima suapan dari Alfi. Tidak ada percakapan antara keduanya. Alfi sibuk menyuapi Bilqis, sesekali melap sudut bibir wanita itu. Sedangkan Bilqis fokus menatap wajah Alfi yang serius menyuapinya.

"Makasih," ucap wanita itu ketika selesai makan.

Alfi mengangguk, pria itu kemudian mengarahkan pil obat kepada Bilqis. Bilqis langsung menerimanya, meminumnya dengan cepat. Tidak ada drama Bilqis yang tidak ingin meminum obat, karena Bilqis sudah berjanji untuk menurut agar bisa pulang dari rumah sakit itu.

"Sekarang istirahat." Alfi berdiri, namun tangannya langsung di tahan oleh Bilqis.

"Aku bosan di rumah. Waktu itu kamu pernah janji mau jalan-jalan seharian sama aku." kening Alfi langsung mengerut, pria itu nampak berpikir.

"Kamu lupa ya? Yang kecelakaan kan aku, harusnya aku yang lupa. Eh tapi tentang kecelakaan nih ya, kamu ngerasa aneh gak?"

"Hm, kamu tenang aja, semuanya lagi diselidiki." Bilqis menganggukan kepalanya.

"Jadi, mau kan hari ini jalan-jalan?"

"Minggu depan aja gimana? Kamu masih belum pulih."

"Aku udah pulih hubby! Lagipula kita jalan-jalannya pakai mobil kok. Cuman sebentar, aku cuman mau nikmatin senja di suatu tempat sama kamu, itu aja." Alfi nampak mempertimbangkannya.

"Oke, siap-siap gih." senyum Bilqis langsung merekah. Dengan refleks wanita itu memeluk leher Alfi dengan erat. Alfi berusaha mati-matian menenangkan debaran jantungnya.

"Makasih! Aku benar-benar happy banget." dengan ringan, wanita itu mencium pipi Alfi singkat.

Belum sempat menenangkan debaran jantungnya, Alfi kembali di buat membeku karena tindakan tiba-tiba Bilqis.

Bilqis Khumaira [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang