23 - Dirampas

949 81 3
                                    

KITA ABSENAN LAGI YOKKK?!

Kalian baca part ini hari apa?

Tanggal berapa

Jam berapa?

Kasih tau aku dongg kalian tim #GERHANLA atau #SAGARLA

YAAAY MAACI RESPONNYA MET BACA <3

btw udah double up loh inii, jangan lupa tetep vomment yaa🥹

–––

"Merampas sesuatu dari orang lain akan menyisakan luka pada hatinya, sebab segala bentuk pemaksaan tentu menyakitkan pada akhirnya."

–––

Jam istirahat kali ini terasa membosankan bagi Ila. Gadis itu telah menghabiskan makan siangnya terlalu cepat saking laparnya barusan. Begitu juga dengan Luna dan Ara, ketiganya kali ini sudah kembali di ruang kelasnya. 

Sembari menunggu jam pelajaran berikutnya, Ila kembali membuka sosial medianya. Akhir-akhir ini Ila sudah tidak pernah lagi menyentuh akun sosial medianya. Tak ada alasan khusus, ia hanya malas melihat kerusuhan yang kerap kali terjadi di sana.

Ila berhenti menggeser layar ponselnya. Satu komentar dari Sagara pada twet yang ada di base sekolahnya membuat dirinya mematung seketika. 

Komentarnya yang menyatakan bahwa cowok itu akan mengundurkan diri sebagai perwakilan olimpiade matematika tahun ini apabila ia memang terpilih lagi.

"Eh liat deh, ini benaran kak Sagara yang comment?" Ila segera memperlihatkan layar ponselnya itu pada Luna.

Luna mengalihkan tatapannya dari perangkat elektronik yang ada pada genggamannya saat ini, "Hmm iya deh itu akunnya soalnya."

"Ini dia beneran skip ikutan olimpiade tahun ini?" Tanya Ila memastikan. Ia terlihat sangat mengharapkan jawaban yang sebaliknya dari Luna. Dalam lubuk hatinya Ila berharap Sagara juga turut mengikuti olimpiade matematika bersamanya.

Bukannya apa-apa, Ila merasa ia tidak sanggup jika harus menghadapi Gerhana sendirian.

Luna terdiam tidak langsung menjawab. Ia merasa ada yang aneh dengan Ila kali ini. Tidak biasanya Ila bertanya tentang Sagara dengan kepanikannya yang terpampang nyata di wajahnya.

"Cieee mulai nanyain kak Sagara lagi nih," goda Luna sembari menaik turunkan kedua alisnya.

Kedua mata Ila seketika langsung "GAK GITU YAA!! Gue kepo aja kenapa dia gamau ikutan lagi padahal kan susah gitu ada di posisi dia bisa kepilih gitu."

"Kayanya dia cape deh udah ikut dua tahu berturut-turut," tebak Luna yang kemudian disusul dengan tawa samarnya.

"Mau rehat dulu kali kan dia juga kelas akhir, pasti mau fokus dapetin PTN," Luna melanjutkan perkataannya.

"YAHHH GAJADI PDKT AN DONGG?? SAYANG BANGET PADAHAL LO NYA UDAH LOLOS," Timpal seseorang nyaris berteriak dari belakang Ila.

Ila nyaris terperanjat. Perempuan itu langsung menoleh ke sumber suara. "Eh anjir ini orang baru aja dateng udah langsung nyamber aja kek petir."

Ara terkekeh pelan. Gadis itu tak berniat untuk mengagetkan Ila sampai membuatnya mengelus dada seperti itu.

"Eh tapi gapapa ga sih la, kan masih ada kak gerhana yang bakal nemenin lo," Ara menenangkannya.

Ila melotot tidak terima, "JIRRR GAMAU GUE SAMA DIA MAH!"

Tawa Luna langsung pecah melihat respon dari Ila yang selalu heboh kalau membahas tentang Gerhana. "SI ILA UDAH ANTI KAK GERHANA BANGET NIH KAYANYA."

GANJIL & GENAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang