14 - Peranku dalam Duniamu

1.3K 120 19
                                    

Happy reading all <3

BTW CEK OMBAK DULU DONGG KALIAN TIM #ANGKATANGENAP ATAU #ANGKATANGANJIL NIHH RAMEIN DISINI YAAPPS!!

–––

"Setiap orang datang dan pergi mengikuti perannya masing-masing dalam kehidupan seseorang, tentunya dengan membawa pembelajaran beserta lukanya." 

–––

Akhirnya tiba lah saatnya pada acara inti yang sebetulnya selama ini sangat ditunggu-tunggu oleh para panitia. Tentu sebaliknya oleh para peserta OSPEK. Perkemahan ini justru acara yang sangat dihindari oleh anak-anak baru angkatan 19. 

Bagaimana tidak? Di hari-hari sebelumnya saja suasana masa orientasi sudah se-mencekam itu. Kemarin saja energi dan mentalnya sudah terkuras sepenuhnya. Bagaimana dengan nasibnya hari ini? Saat ini saja mereka sudah tak punya lagi energi untuk menghadapinya.

Di saat panitia mempersilahkan mereka untuk berstirahat ketika sudah sampai di tempat camping, mulai lah timbul harapan baru untuk para peserta. Lengkungan senyum pada bibir para peserta sudah mulai terlihat. Mungkin saja acara inti dari masa orientasi ini justru tidak akan semenyeramkan itu dan berakhir sangat berkesan dan menyenangkan.

"Tumben-tumbenan kita dikasih waktu buat nyantai gini," tukas Luna setelah seluruh peserta resmi dibubarkan untuk bersantai.

"Giliran acara inti aja pada baik-baik," gerutu Ara.

"Jangan kesenengan dulu, bisa aja mereka udah nyiapin sesuatu makanya dibaik-baikin sekarang," Ila mewanti-wanti.

Ara terkekeh pelan, "Hahaha si Ila udah trust issue gitu sama kakel."

Sebelum Ila kembali menanggapi perkataan Ara, ponselnya bergetar berkali-kali membuat perhatiannya teralihkan sejenak. Detik itu juga Ila segera memeriksa ponselnya.

Gerhana sent a photo!

Gerhana sent a photo!

Gerhana sent a photo!

Gerhana : Beberapa tempat penting di area ini yang perlu lo tau

Gerhana : Siapa tau nanti gue minta lo buat dateng temuin gue di salah satu tempat itu

"Gue kira kalo lagi acara inti kaya gini hukuman jadi babunya libur dulu," gumam Ila. Gadis itu tertunduk pasrah. 

Ia sudah tau harinya akan jauh lebih berat ketimbang peserta lain. Gerhana tidak mungkin membiarkannya menganggur. Ralat! Lebih tepatnya, Gerhana tidak akan membiarkannya tidak kelelahan.

"Babu apaan La?" Tanya Luna yang tak sengaja menangkap gurauan Ila barusan.

Ila sedikit tersentak. "Ng–nggak maksud gue babi hutan, semoga aja gaada," ujar Ila asal sedikit terbata-bata.

"Hah emang ada babi hutan di sini?" Tanya Ara kembali menyimak pada percakapan Ila dan Luna. 

"Ya gatau sih katanya tempat ini agak angker banyak makhluk halusnya, pasti yang ngepet jadi babi hutan gitu suka ada," tukas Ila mengada-ada.

Ara dan Luna mengangguk-anggukkan kepalanya. Akhirnya mereka terdiam sudah tak lagi bertanya-tanya dan detik itu juga Ila menghembuskan napas leganya. Dia tidak menyangka omong kosongnya itu dapat diterima secepat itu oleh temannya.

Ila menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha untuk mengusir segala hal tentang Gerhana untuk sejenak. Ia kemudian segera bergabung kembali dengan Luna dan Ara membahas hal-hal yang jauh lebih menyenangkan ketimbang memikirkan kakak kelasnya yang psikopat itu. 

GANJIL & GENAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang