–––
"pada akhirnya yang bisa kita andalkan hanyalah diri sendiri."
–––
Gerhana menghela napas panjangnya. Lagi-lagi namanya kembali tersorot karena kejadian kemarin. Sejauh apapun mereka pergi pada kenyataannya dunia memang tak seluas itu. Ternyata upaya mereka untuk menghindari warga Nusa Bangsa sedikit terkesan cukup sia-sia.
Gerhana memicingkan matanya. Jempolnya seketika berhenti menyentuh layar ponselnya. Ada satu komentar yang sedikit menyita perhatiannya. Satu komentar yang tak pernah disangka-sangka akan diunggah oleh Adrian. Teman terdekatnya yang paling menentang keakraban antara angakatan ganjil dan genap.
Gerhana masih terpaku melihat foto yang Adrian unggah sebagai barang bukti agar seluruh warga Nusa Bangsa mempercayai perkataannya. Lebih tepatnya sebuah potretan beberapa minggu lalau saat mereka sedang nongkrong di salah satu cafe yang ada di kota Bandung.
Entah apa yang saat ini terbesit dalam benak temannya. Ia tahu betul Adrian menentang keras hubungannya dengan Ila. Tapi kali ini cowok itu menunjukkan hal yang berbanding terbalik seratus delapan puluh derajat. Adrian justru malah membantunya untuk meredam rumor itu.
Sepertinya firasat Gerhana kali ini tidak salah, Adrian kini telah kembali mendukungnya.
–––
KAMU SEDANG MEMBACA
GANJIL & GENAP
Teen Fiction"Saran gue sih kalau lo mau hidup tenang di SMA lo jauh-jauh deh dari angkatan 18." "Dari kak Gerhana lebih tepatnya. Lo nyenggol dia lo bakal dibikin gak tenang sampe lo lulus SMA." "Bahkan dia udah jadi alumni pun dia bakal tetep gangguin lo." Gha...