8 - Pertemuan Kedua

1.3K 116 2
                                    

HAAAII GIMANA KABAR KALIANN??

Semoga pada sehat2 yaaakk <3

oiya dah lama nih gak bikin section absen

kita absen dulu yes

awas aja gabole ada yang bolos😡

Kalian baca part ini tanggal berapa?

Hari apa?

Jam berapa?

SPAM EMOTICON BEBAS DISINII SEBANYAK BANYAKNYAA <3

MAACII RESPONNYA!! HAPPY READING OLL

–––

"Katanya pertemuan pertama itu selalu kebetulan, lantas bagaimana dengan pertemuan-pertemuan kita berikutnya? Apa masih bisa dikatakan sebagai suatu kebetulan?"

–––

"Han, gue yakin abis ini lo pasti bakal ketawa banget," ucap Junar dengan sangat bersemangat.

"Hahaha lucu," respon Gerhana tak peduli dengan apa yang akan dikatakan oleh Junar.

Respon dari Gerhana berhasil membuat wajahnya kembali datar, "Gue serius, lo gak akan nyangka sama apa yang baru aja gue dapet." 

Gerhana terdiam sejenak. Cowok itu berusaha untuk menebak-nebak sebelum Junar angkat suara tapi pada akhirnya dia menyerah, Gerhana sudah penasaran dengan jawabannya. "Apaan?"

"Ghaitsa Venila Angelica, cewek yang lo mintain datanya itu cewek yang nabrak lo kemarin," ungkap Junar dengan sangat jelas.

Gerhana terdiam tak merespon apapun. Wajahnya tampak datar tak seperti yang dibayangkan oleh Junar. Dia pikir Gerhana akan menertawakannya dan mengira bahwa apa yang ia katakan hanya sebatas candaan saja. 

Gerhana tak mau ambil pusing. Cowok itu kembali membuka ponselnya sengaja untuk mengusir gadis itu dari dalam pikirannya. Entah mengapa kali ini Gerhana juga tidak bisa langsung percaya dengan informasi yang dibawah oleh Junar.  

"Gue serius Han," Junar kembali angkat suara berusaha untuk meyakini.

"Itu cewek ada dendam apa sih sama gue? Kenal aja kagak kenapa selalu bermasalahnya sama gue?" keluh Gerhana. Ini pertama kalinya dia mengeluh secara terang-terangan pada Junar.

"Mungkin jodoh," tukas Junar asal.

Gerhana mengedikkan bahunya, "Ogah banget."

Sontak tawa Junar terbahak-bahak saat itu juga. "Jangan gitu banget lah Han, masa depan gak ada yang tau loh tar lo yang malu sendiri."

"Masalahnya gak mungkin juga gue naksir modelan cewek kaya gitu, jauh dari tipe gue," jelas Gerhana.

"Sok-sokan punya tipe, pacaran aja gak pernah," ejek Junar.

"Daripada elo, playboy!" Gerhana membalasnya dengan ejekan pula.

"Iyadeh terserah lo, oiya ini datanya ya semua lengkap ada di sana," Junar akhirnya mengalah, cowok itu kemudian menyodorkan sebuah map yang berisi lembaran kertas.

Mencari semua informasi tentang seseorang bisa dibilang hal yang mudah bagi Junar. Dia hanya perlu beberapa hari bahkan terkadang dia hanya memerlukan beberapa jam saja untuk mendapatkan semua data-data itu. 

GANJIL & GENAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang