18 - Permainan Hati

1.2K 105 14
                                    

MET BACAA OL <3 VOMMENTNYA JGN KETINGGALAN YAAPS🥺💗

btww lagunya bisa sambil dinyalain di scene kedua di part ini yess pas Gangga lagi manggung~

–––

"Yang namanya jatuh itu sudah pasti sakit, jadi apa lagi yang bisa diharapkan dari jatuh cinta?"

 –––

Gerhana langsung mendaratkan tubuhnya pada ranjang di kamarnya. Cowok itu baru saja sampai ke rumahnya tepat pada pukul sebelas malam. Seusai rapat, cowok itu tak langsung pulang ataupun pergi ke tongkrongannya. Tadi sore ia memilih untuk menghabiskan waktunya sendiri keliling kota Bandung untuk mengusir banyak hal yang selama ini ada di pikirannya.

Jujur saja ia masih kesal dengan ketiga temannya yang masih belum percaya dengan perkataannya. Padahal menurut dia sendiri bukti yang ia perlihatkan sudah sangat jelas. Harusnya mereka sudah tidak akan meragukan dugaannya lagi.

Entah harus dengan cara seperti apa Gerhana harus membuktikan kebenaran atas perkataannya. Ia lelah melakukan hal-hal semacam itu hanya untuk mendapatkan validasi dari seseorang. 

Lagipula jika pada akhirnya teman-temannya percaya, tentunya tidak akan membawa pengaruh apapun. Biarkan saja, waktu yang akan memperlihatkan semuanya.

Akhir-akhir ini Gerhana juga pusing memikirkan hukuman lain untuk membuat gadis itu jera. Ila bukan sembarang adik kelas yang biasa ia temukan. Sepertinya tatapan tajam yang selalu ia berikan dan intonasi nada bicaranya sudah tidak lagi menakutkan bagi Ila.

Seketika senyumnya pun mengembang. Setelah menyendiri akhirnya muncul lah sebuah ide dalam benak Gerhana. Ia yakin dengan cara seperti ini Ila tentu akan merasa jera.

Rasa takut masih bisa memudar seiring berjalannya waktu. Semakin sering Gerhana menakut-nakutinya justru semakin berani Ila kedepannya. Sudah terbukti bukan bagaimana sikap Ila terhadapnya akhir-akhir ini? Berbeda jauh saat ia pertama kali bertemu dengannya. 

Banyak hal yang telah berani Ila lakukan terhadapnya. Biasanya gadis itu selalu menunduk, kali ini ia sudah berani menatap matanya. Tak hanya itu, ia bahkan berani berbicara dengan nada tinggi padanya.

Kalau soal perasaan justru semakin sering berinteraksi akan semakin tumbuh dan yang namanya jatuh cinta tak bisa dihindari.

Gerhana sudah sangat yakin Ila jatuh cinta padanya. Apa tidak sekalian saja ia permainkan perasaan yang sudah ada itu? Bukankah perasaan yang dipermainkan akan membuat seseorang jauh lebih trauma ketimbang diberi hukuman berat seperti yang biasa Gerhana lakukan?

Katanya, yang namanya jatuh itu udah pasti sakit. Apalagi jatuh cinta, tentunya itu menyiksa untuk sebagian besar orang. 

Gerhana yakin. Setelah ia memulai permainan ini, Ila pun akan merasakan hal yang sama. Gadis itu akan trauma dan tersiksa karenanya.

–––

Pagi ini Ila diminta untuk datang lebih pagi dari jam seharusnya. Siapa lagi kalau bukan Gerhana yang menyuruhnya untuk datang pukul 5 pagi. Tadi subuh ia sudah ditelepon oleh cowok itu berkali-kali untuk memastikan bahwa gadis itu sudah terbangun dari alam mimpinya. 

Gerhana : P

Gerhana : Jangan bilang lo masih tidur sekarang

Ila : lo bisa gak sih gak ganggu gue dulu?

Ila : Berisik banget tau ga notif dari lo

Gerhana : Suruh siapa gak diangkat

Gerhana : Jam 5 harus udah di sekolah ya

GANJIL & GENAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang