12 - Gerhana dan Sagara

1.2K 102 4
                                    

Happy reading! jangan lupa vommentnya yaa <3

–––

"Karena tak segampang itu jika harus menyelesaikan masalah yang belum tuntas di masa lampau."

–––

"Gak pulang dek?" Tanya pak satpam yang sedang bertugas.

"Belum pak masih ada urusan," jawab Gerhana.

Sudah selama hampir satu jam Gerhana berdiam diri di ruangan security bersama seorang satpam yang sedang berjaga. Jam kerjanya sudah lewat sejak tadi namun dia tak bisa pulang karena Gerhana dan Ila yang masih berada di dalam lingkungan sekolah.

"Sampe jam berapa kira-kira? Bapak mau pulang soalnya, anak bapak lagi sakit di rumah."

"Bapak pulang duluan aja gapapa, nanti saya aja yang kunci pagernya."

"Gak bisa nanti–"

Gerhana langsung memotongnya, "Pak kepsek? Gapapa itu urusan saya aja nanti, lagian besok subuh saya harus nyiapin buat acara lagi sama anak-anak, malem ini kuncinya di saya aja."

"Ohh yaudah atuh, bapak titip yah," Pamit pak satpam itu seraya menyerahkan kunci gerbang sekolah.

Gerhana mengangguk. Cowok itu segera menerima kunci gerbang yang diberikan oleh security.

Setelah pak satpam itu pergi, Gerhana segera menempatkan kursinya. Cowok itu kemudian memanjakan tubuhnya dengan bersandar pada sandaran kursi. Punggungnya terasa pegal karena berdiri selama satu jam lebih. 

Gerhana mulai mengotak-atik layar CCTV yang ada pada ruangan itu. Ia sengaja memperbesar kamera yang ada pada ruang OSIS. Gerhana tahu Ila harus benar-benar berada di bawah pengawasannya. Gadis itu bukanlah tipikal murid yang akan selalu patuh pada instruksi dan aturanyang diberikan. Bahkan Ila sering kali melawan dan membangkang padanya.

Gerhana sama sekali tidak mengalihkan perhatiannya. Jujur saja dia tak menyangka Ila akan mengerjakannya. Dari gerak-geriknya, tampaknya gadis itu benar-benar memeriksanya secara teliti. Rupanya gadis itu telah memahami arti dari konsekuensi dengan sangat baik.

ponselnya bergetar berkali-kali. Sebuah notifikasi yang bermunculan itu membuat perhatiannya sedikit buyar. Gerhana merogoh saku celananya dan memeriksa pesan-pesan yang baru saja masuk.

GARDA TERDEPAN 18 (4)

Junar : p

Junar : p

Junar : Hana sayang kamu dimanaaa?

Gangga : sejak kapan si gerhana dipanggil hana?

Junar : sejak gerhana sering ngilankkk🥺

Gangga : alay jink geli gue

Adrian : Eh iya dah tumben si Gerhana ga ke tongkrongan

Adrian : lo kemana cok

Gerhana : Masih ada urusan ospek bentar

Gangga : Idihhhh sok sibuk

Gangga : Kita juga panitia ospek ga gitu2 amat

Adrian : Dia ketuanya pasti lebih sibuk sih Ga

Junar : Urusan ospek apa urusan hati nich?

Gerhana : diem Jun gak lucu

Junar : masih bimbang yahh? 

Junar : pengen professional tapi peserta ospeknya udah ada di hati WKAKAKAKAKA

Gangga : Ada apaan sih ini gue gak ngerti

GANJIL & GENAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang