HAIII APAKABARR SEMUANYAA?? ABSEN DULU YAHH
Kalian baca part ini tanggal apa?
Hari apa?
Jam berapa?
KALIAN ANGKATAN GANJIL ATAU GENAP NIH BTW??
Makasi banyaak buat responnya
Happy reading all <3
–––
"Bagaimana caranya bisa memperbaiki diri jika kita sendiri tidak pernah sadar letak kesalahannya dimana?"
–––
Gerhana mengacak-acak rambutnya frustasi. Cowok itu memasuki ruang OSIS dengan wajahnya yang tampak kusut. Ekspresi Gerhana tentunya mengundang perhatian seluruh temannya yang sejak tadi menjadi penghuni ruang OSIS.
"Setrika tuh muka, kusut amat," Junar berkomentar.
"Pak ketu mulai stress nih, yang sabar yah pak," timpal Adrian.
"Pasti gara-gara yang bocoran itu yah?" Tebak Gangga.
Gerhana terdiam sejenak. Hari ini terjadi banyak sekali kekacauan membuatnya sedikit terdistrak. Sebetulnya Gerhana sendiri juga bingung mengapa bisa terjadi banyak kekacauan di hari ini. Padahal dia selaku ketua telah memeriksa kesiapan dari segala aspek yang sudah mendekati sempurna.
Kebocoran kunci jawaban salah satu tugas OSPEK. Dari sekian banyaknya kegagalan yang terlintas dalam benaknya, Gerhana sama sekali tidak terpikirkan bahwa hal seperti ini akan terjadi.
"Gak usah memperkeruh suasana goblok," Adrian mengingatkan.
"Eh lo belum tau kalo masalah yang itu udah kebukti fakta?" Gangga mengabaikan respon Adrian, lelaki itu justru melanjutkan pembahasan itu.
Gerhana tetap terdiam tidak menjawab apapun. Seketika pikirannya terasa semakin berat. Awalnya dia ingin menganggap kebocoran itu hanyalah gossip semata yang kebenarannya belum terbuktikan. Namun cowok itu sudah lebih dulu tertampar oleh ucapan Gangga.
Melihat raut wajah Gerhana yang tampak sangat frustasi, akhirnya Gangga memutuskan untuk menjelaskannya, "Barusan kata panitia yang lagi jaga mereka nguping gitu katanya anak 19 dapet bocoran kunci jawaban buat barang-barang yang perlu dibawa itu."
"Tadi pagi liat aja gak ada satu orang yang salah bawa barang, mencurigakan banget gak sih? Padahal dari taun-taun sebelumnya OSPEK taun ini yang paling beda dari segala aspek," lanjutnya.
"Tar liat aja isi bekal anak-anak kalau dibongkar, pasti pada bawa nasi, telor, bakwan jagung, susu sama air mineral merk prima."
"Wow solid banget deh angkatan ganjil," Junar bertepuk tangan sarkastik.
"Buat apa solid kalau ngelakuin hal kriminal," timpal Adrian yang mulai merasa kesal. Kerja kerasnya selama ini dalam merancang tugas itu seakan terasa sia-sia.
"Padahal baru masuk ya angkatan 19 tapi udah dibantu sampe segitunya," sambung Adrian. Dia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya setelah melihat kekacauan ini.
"Anak 17 pada sinting emang gak ada yang waras, gak bisa diajak profesional mereka ngeliatnya ganjil sama genap aja terus," timpal Junar.
"Rencana lo apa Han?" Tanya Adrian sebelum teman yang lainnya kembali bersuara.
Menurut cowok itu teman-temannya sudah mencapai batas cukup untuk bereaksi. Acara masih berlangsung, sudah seharusnya sebagai ketua merencanakan langkah berikutnya untuk menyikapi hal ini. Maka dari itu untuk memancing Gerhana membuat rencana cowok itu mesti bertanya padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANJIL & GENAP
Teen Fiction"Saran gue sih kalau lo mau hidup tenang di SMA lo jauh-jauh deh dari angkatan 18." "Dari kak Gerhana lebih tepatnya. Lo nyenggol dia lo bakal dibikin gak tenang sampe lo lulus SMA." "Bahkan dia udah jadi alumni pun dia bakal tetep gangguin lo." Gha...