ABSEN DULU AHHH ~~
Kalian baca part ini hari apa?
Tanggal berapa?
Jam berapa?
SPAAMM COMMENT DISINI KEDEPANNYA KALIAN PENGEN LIATT SCENE SIAPA SAMA SIAPAA
HIHI MAKASII BUAT RESPONNYA
Selamat membaca ol <3
–––
"Bukan dia yang berubah terlalu cepat, tapi kamunya aja yang gak sadar kalau dia memang telah berubah selama ini."
–––
Bel pulang sekolah kali ini tidak terdengar menyenangkan seperti biasanya. Ila tidak menyangka ia akan kehilangan keduanya secepat ini. Harapannya runtuh kala Ara tampak enggan untuk mendengarkan penjelasannya.
Kini sudah tidak ada lagi kegiatan yang menyenangkan selepas pulang sekolah. Biasanya momen ini lah yang selalu ia tunggu-tunggu sebab ia bisa menghabiskan waktunya dengan canda dan tawa bersama kedua temannya.
Namun tampaknya, momen itu sudah tidak akan terulang lagi. Ila telah kehilangan semuanya.
Gadis itu segera bangkit dari bangkunya dengan sisa tenaganya dan melangkah pergi keluar dari ruang kelasnya menyusuri lorong di sekolahnya untuk pulang.
"La gue–"
Ila otomatis menghentikan langkahnya kala ia mendengar suara yang terdengar tidak asing di telinganya. terlebih namanya sempat terpanggil menggunakan suara itu.
"Maaf ya La–"
"Ila lo apa kabar–"
Keningnya langsung tertaut ketika suara yang sempat ia kira hanya sebuah halusinasi justru malah terdengar kembali dengan lebih jelas.
Kali ini Ila merasa sudah tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya. Secara tidak disadari, gadis itu pun mulai menggerakkan kakinya secara perlahan mengikuti suara itu.
Hingga akhirnya langkah kakinya pun tak sengaja membawanya bertemu dengan seorang gadis yang ada di sudut lorong menghadap ke arah tembok.
Ila otomatis menghentikan langkahnya mengamati punggung gadis itu yang tampak tidak asing pada pandangannya. Gerakan bahunya yang tak mau diam itu mengingatkan Ila pada seseorang. Seseorang yang Ila kira telah memutuskan untuk menjauh dari hidupnya.
"La maafin gue ya selama ini udah ngira yang ngga-ngga, gue beneran ga enak sama lo gu–"
Bertepatan saat Ara membalikkan tubuhnya, kedua matanya langsung membulat dengan sempurna kala ia menyadari bahwa selama ini ada seseorang dibelakangnya yang tengah mengamatinya sejak tadi.
"EH ASTAGA KAGET BANGET GUE!!" Teriak Ara secara spontanitas mengelus dadanya disaat tatapannya tak sengaja bertemu dengan sepasang mata Ila. Kedua bahunya naik turun dengan cepat. Gadis itu terlihat sangat terkejut dengan kehadirannya.
Ila tertawa kikuk, "Emang muka gue senyeremin itu ya?"
"DUH MALU BANGET ANJRIT," Ara meringis.
Kehadiran Ila yang tak diduga itu benar-benar membuat dirinya malu setengah mati. Hancur sudah rencananya. Ila pasti sudah tahu kalau ia telah berniat untuk meminta maaf padanya.
Di sisi lain setelah melihat reaksi Ara yang seperti ini, Ila justru kebingungan untuk menanggapinya. Hubungannya dengan Ara sama sekali belum pulih. Ia takut reaksinya justru malah memperparah persahabatan mereka yang sudah terlanjur retak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANJIL & GENAP
Ficção Adolescente"Saran gue sih kalau lo mau hidup tenang di SMA lo jauh-jauh deh dari angkatan 18." "Dari kak Gerhana lebih tepatnya. Lo nyenggol dia lo bakal dibikin gak tenang sampe lo lulus SMA." "Bahkan dia udah jadi alumni pun dia bakal tetep gangguin lo." Gha...