2. Namanya Venila

2.6K 200 18
                                    

SEBELUM BACA BOLEE DONG MINTA VOMMENTNYAA!!!

BOLE SPAM RANDOM COMMENT JUGAA

OIYAA AKU MAU TANYA DULU DONG SEBELUM KALIAN MULAI BACA

Kalian bacanya hari apa?

Tanggal berapa?

Jam berapa?

Makasi yaa buat responnya, happy reading!!🤍

–––

"Akankah masa putih abu ku seindah seperti yang diceritakan orang-orang?"

–––

Seorang gadis mengacak-acak rambutnya dengan frustasi. Sudah dua harian ini pikirannya dipenuhi oleh tugas-tugas OSPEK. Padahal dia sudah berusaha untuk menyicilnya namun tetap saja tidak selesai-selesai saking banyaknya.

Gadis berkacamata dengan rambutnya yang ia gulungkan itu bernama Venila. Ghaitsa Venila Angelica yang akrab dipanggil Ila. Seorang gadis yang terlahir sebagai anak kedua dari keluarga yang tergolong sederhana. Sejak awal Ila dikenal sebagai gadis ambisius dan perfeksionis. Oleh karena itu kedua orang tuanya memutuskan untuk memasukkan gadis itu ke salah satu SMA terbaik di kota Bandung, yaitu SMA Nusa Bangsa.

Gadis itu meraih ponselnya yang sudah ia anggurkan selama beberapa jam. Kali ini dia gunakan benda pipih tersebut bukan untuk bermain sosial media melainkan untuk memeriksa ulang daftar barang yang perlu dia bawa ke sekolahnya.

9 BARANG YANG HARUS DIPERSIAPKAN

1. pulpen cita-cita

2. Buku terang

3. Ketombe

4. Bakal ayam

5. Gorengan bisul

6. air putih

7. air 235

8. buah malam minggu

9. biskuit lebih baik

Ila menggeleng-gelengkan kepalanya. Selang beberapa detik gadis itu tertawa. Dia tidak bisa membayangkan akan sepusing apa jika dia tidak mendapatkan bocoran dari kedua temannya, Luna dan Ara. Ternyata benar kata pepatah, ada kalanya manusia tetap membutuhkan bantuan dari orang lain karena kita tetaplah makhluk sosial.

"Ila makan dulu, kamu dari tadi siang belum makan loh," panggil Vanilla, ibunya dari luar kamar.

"Iyaa ma nanti dulu aja lah, ini Ila masih belum beres," balas Ila.

Mendengar jawaban seperti itu dari anaknya, Vanilla segera menghampiri anaknya yang sudah berjam-jam mengurung diri di dalam kamarnya. Jujur saja, sejak tadi Vanilla sudah mengkhawatirkan putrinya. Dia takut terjadi sesuatu yang tidak inginkan pada Ila. Beberapa minggu terakhir ini sering sekali muncul berita tentang bunuh diri akibat stress karena tugas-tugas yang menumpuk. Jangan sampai kejadian yang sedang ramai ini menimpa putri kecilnya.

"Masih banyak? Ada yang bisa mama bantuin gak?" tawar Vanilla. Wanita paruh baya itu merasa iba melihat putrinya yang terlihat kelelahan.

"Lumayan," jawab Putri singkat karena gadis itu masih terlalu fokus dengan apa yang ia kerjakan.

"Hadehh ti baheula nepika ayeuna emang gak berubah ya," Vanilla menggeleng-gelengkan kepalanya. (Haduh dari dulu sampai sekarang emang gak berubah ya)

GANJIL & GENAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang