ABSEN DULUU YAAKK DAH LAMA NII GA BIKIN TEMPAT ABSEN
Kalian baca ini hari apa?
Tanggal berapa?
Jam berapa?
SPAM COMMENT SEBANYAK BANYAKNYA DISINI!!
Kalian tim sagara – ila (SAGARLA)
atau gerhana – ila?? (GERHANLA)
MAACII ANTUSIASMENYAA, MET BACA ALL <3
–––
"Andai saja perasaan itu dapat diarahkan untuk orang yang tepat, pasti tidak akan serumit ini."
–––
Perdebatan itu hanya berakhir sampai di sana. Alih-alih menjawab pertanyaan Megantari, Gerhana justru malah membawa Megantari pergi dari sana. Kini hanya tersisa Ila sendiri dengan hukumannya yang belum terselesaikan.
Andai saja Gerhana barusan tidak mengusiknya, pasti ia sudah ada di rumah sekarang.
"Tingg!!"
"Tingg!!"
"Tingg!!"
Ila kembali membuka ponselnya. Gadis itu sedikit terusik dengan bunyi notifikasi yang mendadak menyerang ketenangan ponselnya. Entah apa yang menyebabkan akun sosial medianya dibanjiri notifikasi kali ini, yang jelas Ila yakin pasti bukan Gerhana penyebabnya.
Cowok itu baru saja pergi. Ia tak mungkin secepat itu kembali menghubunginya. Pasti Gerhana sedang sibuk menyelesaikan perdebatannya dengan Megantari, teman sekelasnya.
Ila melotot kaget. Rupanya yang menjadi penyebab kehebohan di akun media sosialnya itu foto Gerhana yang tak sengaja ia unggah.
Ila meringis pelan saat ia melihat story instagram–nya yang sudah di reply oleh beberapa orang. Padahal baru hitungan menit tapi unggahannya itu sudah dilihat oleh seratus lebih netizen. Tanpa menunda-nunda, Ila segera menghapus unggahannya itu yang tak disengaja.
Suara pantulan bola basket yang tiba-tiba terdengar langsung menyita perhatiannya dari layar ponsel yang sejak tadi Ila pandangi.
Tentu Ila sedikit terkejut dengan kehadirannya. Tak disangka-sangka Sagara akan muncul dengan sebuah bola basket di tangan kanannya. Bukankah seharusnya pria itu tidak ada di sini?
"Eh kok–"
Belum sempat Ila bertanya, cowok itu sudah lebih dulu membalasnya. "Gue tadinya mau latihan basket, tapi kayanya gajadi deh." Ia sudah bisa menebak apa yang akan gadis itu tanyakan padanya.
"Loh, kenapa kak?"
"Gue gak mau ngerepotin lo," jawab Sagara dengan entengnya.
Ila sedikit terkejut dengan alasan yang dibeberkan oleh Sagara, "Ehh gapapa kok kalau mau latihan, aku bentar lagi beres ini."
Jangan heran meskipun Ila sudah sedekat itu dengannya, ia masih menggunakan aku-kamu dengan Sagara. Bukannya mau cari perhatian atau apa, tidak sama sekali. Di balik rasa segannya, Ila juga ingin tetap menunjukkan bahwa ia sangat menghormatinya.
Gerhana? Ah sudahlah! Sejak awal cowok itu memang tidak pantas untuk dihormati.
"Sendirian aja?" Tanya Sagara penasaran.
"Ng–nggak barusan ada kak Gerhana sama Kak Megantari, baru aja pergi mereka," jelas Ila sembari menunjuk ke arah gedung sekolahnya.
Sagara mengangguk pelan. Sebenarnya pria itu sudah melihat unggahan Ila barusan. Melihat kebersamaan Gerhana dan Ila tentu membuatnya cemas seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANJIL & GENAP
أدب المراهقين"Saran gue sih kalau lo mau hidup tenang di SMA lo jauh-jauh deh dari angkatan 18." "Dari kak Gerhana lebih tepatnya. Lo nyenggol dia lo bakal dibikin gak tenang sampe lo lulus SMA." "Bahkan dia udah jadi alumni pun dia bakal tetep gangguin lo." Gha...