38 - Terungkap

901 63 2
                                    

Hai guys maaf baru up lagii

Met baca guys semoga suka yaa sama part ini<3

–––

"Sebab pada faktanya tidak ada rahasia yang bisa bertahan selamanya."

–––

Sudah tepat hari kelima dari terbongkarnya hubungan Ara dan Junar, namun hubungan Ila dan Ara sama sekali belum membaik. Entah mengapa selama ini Ila justru yang merasa terasingkan dari kedua temannya. Ia sudah tidak pernah lagi mengobrol dengan kedua temannya, bahkan pada saat jam istirahat pun mereka sudah tidak lagi duduk satu meja.

Di sini lah Ila sekarang, menempati bangku yang begitu lebar sendirian kantin. Kini gadis itu hanya bisa mengamati Ara dari kejauhan yang sejak tadi sudah terlihat risih dengan keadaan sekitarnya. Semua orang, khususnya anak-anak angkatan ganjil melemparkan tatapan sinis padanya. Seakan-akan apa yang telah Ara dan Junar lakukan itu kesalahan yang sangat fatal dan tidak bisa ditolerir oleh siapapun dan mereka pantas untuk mendapatkan sanksi sosial yang sebesar itu.

"Lun dimana? Lo ga akan ke kantin?"

"Oh gituu yaudah lo mau nitip apa ga? Gue ini lagi di kantin nih tapi kayanya bakal beli makanan yang bisa dibungkus."

"Gue mau makan dikelas aja."

Ila berusaha untuk menangkap obrolan Ara melalui sambungan telepon itu yang sepertinya sedang terhubung dengan Luna. Selama beberapa hari ini, kedua temannya itu tetap terlihat selalu bersama-sama. Kemana pun Ara pergi, Luna pasti ada bersamanya. Namun kali ini keduanya terlihat sedang terpisah, entah apa penyebabnya.

"Neng Ila bukan?"

Pertanyaan itu berhasil membuyarkan konsentrasinya dalam menguping obrolan temannya. Gadis itu langsung menoleh ke arah ibu-ibu yang sudah ada di sebelahnya sejak tadi.

"Iya kenapa bu?"

"Ini mie ayamnya ya," tukas ibu itu sambil memindahkan semangkuk mie ayam dari baki yang ia bawa ke meja di hadapan Ila.

"Eh saya ga pesen bu."

"Barusan yang pesenin cowok yang ganteng di sebelah sana, katanya buat neng Ila," jelas ibu-ibu penjual kantin itu sembari mengarahkan telunjuknya ke pria yang sedang ia bicarakan saat ini.

Ila otomatis mengikuti arah telunjuknya dan kedua matanya langsung bertemu dengan Sagara yang sejak tadi sedang memperhatikannya.

"Oh gitu ya bu, yaudah makasi ya bu."

Alih-alih langsung menyantap makanannya, Ila justru malah mengeluarkan ponselnya. Melihat akan hal itu, Sagara langsung bersiap untuk menerima pesan yang berkemungkinan besar akan dikirimkan oleh Ila.

 Melihat akan hal itu, Sagara langsung bersiap untuk menerima pesan yang berkemungkinan besar akan dikirimkan oleh Ila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GANJIL & GENAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang