Puisi 142 : Diam

4 0 0
                                    

Mengapakah begitu mudah

hati dilanda kesedihan?

Adakah begitu rapuh

air mata yang tersimpan

Mengapa hidup dipenuhi ujian?

Apakah kesayuan membuat

tawa dilupakan?

Jangan sampai kematian

menjadi suatu kegembiraan

Jangan sampai ketiadaan itu

terwujud dalam penantian

Jangan hinggakan tawa

teranggap asing dalam kebencian

Sungguh menyedihkan

Galau hati galau

Siapa yang dapat menyembuhkan

Resah hati menunggu kala bertemu

hanya menambah lara tidak bertepian

Apakah manusia bisa

menjejak ke kala hadapan?

Atau sekadar beranggapan

tanpa sebarang pengharapan?

Aduh teramat menyedihkan

Barangkali harus ada

perpisahan yang menyakitkan

pemergian yang mendukakan

Baru hati-hati ini bisa terubat kali

Mungkin harus dibawa jauh

jasad juga nyawa

Tanpa terpaksa tanpa sangka

Baru sedikit kebahagiaan dapat dirasa

Aduh ini teramatlah menyedihkan

Bagaimana kehidupan itu

lebih menyeksakan

Sehingga kematian

pula yang diharapkan

Sinar penuh kekejaman

Apakah layak bergelar insan

Sungguh menyedihkan

PUISI KATASKY Where stories live. Discover now