Di sebalik luang kosong
Antara cahaya dan kegelapan
Aku merangkak bagai semut kecil yang buta dalam perjalananTerkapai-kapai
Terkiai-kiai
Meraba setiap butir pasir dan kerikil
Membiar titis-titis darah mengalir dari celahan kukuKerana aku saat itu
Tidak mampu membedakan
Antara terang dan pekat malam
Keduanya terlihat sama bagi aku sang semut butaJadi perjalanan itu sendiri menjadi penunjuk arah bagiku
Lebih sakit lebih perit
Itu yang harus aku tempuhKerana dunia ini perlu dilalui dengan sukar
Barulah di surga bisa ku hidu haruman mekar