Part 24

2.7K 74 0
                                    

Selamat membaca
*
*
*
*
*

Di dalam kamar, hanya berdua, Mutiara dan Alfian kini siap untuk tidur.

"Mas boleh tanya?"

"Tanya aja Mas."

"Reno siapa?"

"Teman aku."

"Yakin cuman teman?"

Mutiara menoleh pada Alfian yang menatap dirinya dari samping, ia mengubah posisinya menghadap ke arah Alfian.

"Dia pernah nembak aku, dia pernah lamar aku disaat aku sudah akan dikhitbah, tapi aku menolak, karena aku gak mencintai dia, dia hargai itu. Aku tak ingin memujinya di depan kamu, tapi aku beruntung memiliki teman seperti dia yang menghargai keputusan yang aku ambil."

Alfian menyelipkan anak rambut yang menghalangi wajah cantik Mutiara, "Mas tau dari instagram, Sebelumnya Mas ingin ngefollow kamu, tapi berhubung Mas bukan siapa-siapa kamu, yasudah gak jadi, tapi jujur mas stalking akun dia karena dia pernah tag kamu."

"Kita cuman teman, kamu gak usah khawatir," Mutiara memegang tangan Alfian yang ada di pipinya itu.

Sebenarnya ada yang mengganjal di hati Mutiara, yakni mengenai mantan tunangan Alfian yang sampai detik ini Mutiara belum tahu, dan juga apa alasan keduanya tidak jadi menikah, tetapi Mutiara memilih menyimpan itu, ia akan tanyakan nanti, atau mungkin tidak, yang penting Alfian kini bahagia bersamanya.

"Ada apa? Ada yang mau kamu tanyakan?" tanya Alfian saat menangkap manik Mutiara.

Mutiara tersenyum menggeleng, ia lebih baik menatap wajah tampan suaminya ini, kebaikan apa yang ia perbuat sampai tuhan mengambulkan doanya, menjadi pendamping seorang Alfian.

"Nomor Mas udah kamu simpan kan?"

"Udah, kan Mas sendiri yang nyimpen nomornya di hp aku kan?"

Alfian tertawa, benar juga ucapan istrinya ini.

"Gimana kok bisa lupa?"

"Mas hanya memastikan aja."

***

Selesai membereskan tempat tidur, Mutiara segera turun guna membantu Umi yang sedang memasak, disana juga ada dua mbak santri yang membantu Umi memasak, namun Mutiara tak enak jika terus-terusan di kamar.

"Eh, kok kesini?"

"Mau masak Umi."

"Kan udah ada yang bantu Umi."

"Tapi kan tetap, Mutiara mau masak buat Mas Alfian."

Umi tersenyum hangat dan menuntun Menantunya itu mendekat ke arah kulkas.

"Alfian suka sayur, suka daging, suka ikan, sama.... "

"Sama apa Umi?"

"Suka kamu."

"Ishh kayak ibunya Dilan, jadi bapeurr eyy," Mutiara membatin

"Umi... " Mutiara jadi salah tingkah dibuatnya.

"Alfian cuman gak terlalu suka sama sayur pare, katanya pait, sama pedes lagi."

"Sama Umi, Mutiara juga gak suka pare, pahit soalnya, tapi kalo pedes Mutiara suka banget."

"Tuh kan jodoh."

"Yaudah hari ini masak sup iga," lanjut Umi

"Boleh Umi." dengan senang hati Mutiara memasak untuk suaminya yang sebentar lagi pulang dari masjid bersama Abi dan Yusuf.

Dia DoakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang