Happy Reading
*
*
*
*Hari ke enam di rumah sakit, rahang Alfian sudah membaik, bahkan ia sudah bisa mengunyah dan berbicara, membuat hati Mutiara sangat bahagia.
"Mau apa?" tanya Mutiara, yang duduk di dekat kasur Alfian.
"Mau kamu."
"Astagfirullah, Nak. Kamu masih sakit, masih saja ngegombal, mirip sekali sama abimu," ucap Umi yang berdiri di samping Alfian.
"Gak papa kan Umi, sama istri sendiri..."
"Mas, cepet sembuh ya, gak kangen sama Eliza, kamu?"
"Kangen banget, pasti makin cerewet dia."
Alfian menyentuh pipi istrinya, sangat lembut.
"Mas, pasti lama sembuhnya. Pasti bakal susah jalan, terus ngerepotin kamu."
Mutiara menggeleng pelan, ia menggenggam tangan suaminya dan dikecup dengan lama, air matanya mengalir tanpa permisi.
"Jangan pernah bilang gitu Mas."
"Mas kangen kalian, Mas pengen gendong Eliza, pengen gendong kamu juga kalau kamu lari pas Mas mau kamu," ucap Alfian diiringi kekehan.
"Mas, ada Umi, malu."
"Yasudah, kalau gitu Umi keluar dulu, sepertinya privasi ini."
Umi pun keluar, meninggalkan anak dan menantunya ini berdua.
"Sekarang aku gak bakal lari, asal Mas sembuh."
"Iya, makasih sayang... "
***
Sepuluh hari di rumah sakit, Alfian kini pun pulang ke ndalem, menggunakan kursi roda yang didorong oleh Mutiara.
"Eliza mana?" tanya Alfian saat dirinya tiba di ndalem.
"Iya, sebentar ya Mas."
Mutiara pun ke kamar mereka, menuju baby box, tempat Eliza yang tertidur, namun saat Mutiara tiba di kamarnya, ternyata Eliza sudah bangun dan berbicara sendiri.
"Anak Umma udah bangun, yuk kita kangen-kangenan sama Abba," Mutiara menggendong bayi lima bulan yang sangat gembul itu, ia menuruni tangga dengan hati-hati.
"Assalamualaikum anak Abba," Alfian beralih menggendong Eliza, Eliza pun anteng selama di gendongan Alfian.
"Waalaikum Salam, Abba," jawab Mutiara yang mewakili anaknya itu.
"Auugg waa uuu goo uuu."
Entahlah, terserah Eliza saja, mbak orenji pun tak paham.
"Kangen, gak sama Abba?"
"Kangen dong Abba."
"Kalo ummanya?"
"Kangen pakek banget Abba."
***
Tak kenal lelah, Mutiara membopong tubuh sang suami, membantu suaminya yang belajar berjalan lagi itu, perban dikakinya sudah dibuka, dan Alfian berinisiatif ingin cepat sembuh.
"Capek gak?" tanya Alfian di kamar saat melihat Mutiara sedari tadi membantu dirinya berjalan.
Mutiara menggeleng pelan, "Enggak, aku gak pernah lelah kalau lihat semangat kamu, Mas."
"Makasih sayang," ucap Alfian yang masih didekapan sang istri.
"Kita istirahat dulu," ajak Mutiara, ia menuntun sang suami ke sofa di dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Doaku
RomanceMutiara Annisa Mukarromah, cewek bar bar yang merubah dirinya setelah jatuh cinta pada sosok Gus yang begitu Alim, dia bernama Muhammad Alfian Maulana. belum pernah jatuh cinta, namun sekali jatuh cinta, cintanya sungguh-sungguh. Tak henti-hentinya...