Part 47

2K 55 4
                                    

Selamat Membaca
*
*
*
*
*

Setelah sholat subuh, Alfian memasak untuk sarapan dirinya dan juga istrinya, setelah itu baru ia bersih-bersih untuk berangkat ke kampus dan mengajar.

Mutiara dan Alfian pun sarapan bersama, dengan di temani sang anak yang anteng di kereta dorong.

"Mas brangkat dulu, kalian di rumah hati-hati ya sayang," pamit Alfian setelah selesai sarapan, ia mencium kening istrinya, dan mencium Akmal yang berada dalam gendongan Mutiara.

"Dadah Abba," ucap Mutiara.

Baru mobil suaminya keluar, kini masuklah satu mobil yang sangat Mutiara kenal, mobil itu terparkir di pekarangan rumah Mutiara.

"Siapa?" tanya Mutiara pada diri sendiri saat melihat mobil ndalem tersebut.

Mutiara memperhatikan mobil tersebut, dan yang keluar dari mobil tersebut adalah nenek, nenek berjalan menghampiri Mutiara.

"Assalamualaikum."

"Waalaikum Salam, nek. Sendirian nek?"

"Iya, Sini Akmal biar nenek gendong, nenek kangen sama Akmal."

Mutiara memberikan Akmal pada nenek, dan membawa masuk ke dalam rumah.

"Nek, mau minum apa?"

"Teh hangat aja."

"Yasudah, Mutiara kebelakang dulu nek, titip Akmal ya nek."

"Iya."

Mutiara segera ke dapur, membuatkan teh hangat untuk nenek dan membawa ke depan dengan sepiring biskuit.

"Kemarin kok gak ikut ke ndalem?"

"Iya nek, soalnya Akmal tidur, jadi cuma Mas Alfian aja yang ke pesantren."

"Suami kamu sudah berangkat kerja?"

"Iya, baru saja nek."

"Sebenarnya kedatangan nenek ke sini ada maksud."

"Ada apa nek?"

"Nenek mau minta maaf atas perlakuan nenek tempo hari terhadap kamu, perlakuan dan perkataan nenek pasti sangat membuat kamu sakit hati."

"Ooh, Mutiara sudah lupain itu nek, nenek gak perlu minta maaf."

"Makasih Mutiara, kamu memang wanita baik, tidak salah kalau cucuku sangat sayang dan cinta sama kamu."

Mutiara tersenyum menanggapi pujian dari sang nenek mertua itu.

"Dan ada satu lagi, ada satu permintaan nenek, kamu mau mengabulkannya kan?"

"A-apa nek?" tanya Mutiara dengan ragu.

"Begini, sebelumnya nenek mau minta maaf sama kamu, tapi nenek mohon, ijinkan suami kamu, Alfian untuk menikahi Aisyah."

Mutiara hanya diam, tidak tahu apa yang harus ia katakan.

"Mungkin kamu belum mengetahui alasan Aisyah belum menikah sampai detik ini, dia belum menikah karena dia masih mencintai Alfian."

Dia DoakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang