Happy Reading
*
*
*
*Kabar kehamilan Mutiara kini sampai dikediaman Bunda dan Ayah, semua yang mendengar berita baik itu pun juga ikut bahagia, terlebih Alfian sebagai ayah dari janin yang Mutiara kandung itu.
Dirumah sakit, Mutiara dan Alfian memasuki ruangan untuk usg, setelah menunggu antrian yang tidak panjang.
Baju Mutiara diangkat hingga menampilkan perutnya, tanganya tak pernah lepas menggenggam tangan sang suami yang kadang diremas karena gugup.
Setelah diolesi jell, perut Mutiara pun diperiksa hingga janin yang masih terlihat seperti segumpal darah itu bisa terlihat di monitor.
Baik Alfian maupun Mutiara sama-sama tersenyum melihat monitor tersebut.
"Kandungannya sehat, tidak ada masalah," ucap dokter yang mencetak foto tersebut dan diberikan pada dua pasutri ini.
Setibanya di ndalem, Alfian selalu menuntun sang istri, padahal Mutiara juga tidak pusing, namun Alfian tetap kekeh ingin Mutiara digandeng, bahkan Alfian sempat menawarkan untuk menggendong Mutiara, namun Mutiara menolak.
"Om capek," ucap Yusuf pada Eliza yang datang dari dapur.
Sedari tadi Eliza ingin bermain bersama Yusuf, kesana kemari, meminta digendong, diayun, kadang juga berjalan sendiri dengan Yusuf yang menuntun Eliza dari belakang membuat punggung Yusuf nyeri.
"Tuh, sama Abbamu, Om gak mau encok, masih muda," ucap Yusuf yang menunjuk ke arah Alfian pada Eliza.
"Esdg wggs getyb akdj."
Eliza masih dengan dunianya, kesana kemari ingin berjalan sendiri.
"Eliza sini sama Abba," Alfian mengulurkan tangganya, namun sang anak tetap pada keinginannya yaitu jalan-jalan bersama om ganteng.
Yusuf pun meletakkan Eliza di karpet bulu-bulu, ia duduk sofa tepat diatas Eliza.
"Gimana katanya, kak, bang?"
"Alhamdulillah, semuanya sehat," ucap Mutiara.
"Alhamdulillah... "
"Za, bentar lagi punya adek, kamu," ucap Yusuf yang mengambil Eliza dan diletakkan di pangkuannya.
"ehsg wouhu kshh."
"Yaaa, terserah ente Za, om gak ngerti."
***
Selesai memandikan Eliza, Mutiara membawa Eliza keluar dari kamar mandi, bayi yang menginjak delapan bulan itu sangat lucu dengan pipi gembulnya, apalagi ia hanya memakai handuk kecil.
Mutiara meletakkan Eliza di kasur.
"Shalatullah Salamullah
Alla Toha Rasullilah
Shalattullah Sallamullah
Alla Yasin Habibillah."Mutiara bersholawat sembari memberi minyak telon pada tubuh sang anak itu, dan juga bedak. Setelahnya dipakaikan baju, selama bersholawat Eliza anteng dan selalu ketawa melihat sang umma, membuat Mutiara gemas akan anaknya ini.
Alfian yang baru balik dari pesantren pagi ini dibuat bahagia, melihat sang istri yang sedang mengurus anaknya sambil bersholawat, Alfian pun melanjutkan sholawat tersebut.
"Tawassalna Bibismillah
Wabil Hadi Rasulillah
Wakulli Mujahidilillah
Bi Ahlil Badri Ya Allah."Mutiara menoleh kala sang suami melanjutkan sholawat tersebut, Alfian menghampiri dua wanita tercintanya itu, melihat anaknya yang sedang dipakaikan bedak di wajahnya, juga minyak dirambut, dan parfum dibaju sang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Doaku
RomanceMutiara Annisa Mukarromah, cewek bar bar yang merubah dirinya setelah jatuh cinta pada sosok Gus yang begitu Alim, dia bernama Muhammad Alfian Maulana. belum pernah jatuh cinta, namun sekali jatuh cinta, cintanya sungguh-sungguh. Tak henti-hentinya...