Part 15

2.8K 70 0
                                    

Happy Reading
*
*
*
*

Jam setengah tiga pagi, Alfian terjaga dari tidurnya, ia segera mandi dan sholat tahajud.

Alfian duduk bersila sambil mengadahkan kedua tangannya, matanya tertutup.

"Ya Allah Ya tuhanku, kuserahkah hidup dan matiku hanya untukmu. Ya Allah, berilah hamba jodoh yang terbaik, yang bisa membuat hamba bahagia setiap kali hamba melihatnya, wanita yang selalu bersyukur karena memiliki hamba, wanita yang taat akan perintahmu. Ya Allah, jagalah jodoh hamba, jika ia sedang sakit maka sembuhkanlah, jika ia memiliki masalah, tolong bantu lah dia untuk menghadapi masalah tersebut, hanya kepadamu hamba memohon, dan hanya kepadamu hamba meminta."

Selesai berdoa, Alfian segera ke masjid, karena sebentar lagi adzan subuh berkumandang.

Alfian duduk di shaf terdepan, tepat dibelakang imam, dimana Ustadz Soleh yang menjadi imam subuh ini.

***

Mutiara mengerjapkan kedua matanya, keadaannya sudah membaik, ia akan mandi setelahnya, karena harus pergi ke kampus karena UASnya belom selesai.

Di kelas, Mutiara tak banyak bicara, karena keadaannya juga masih sedikit pusing, ia hanya membuka buku yang akan ia uji hari ini.

"Calon pengantin bahagia banget," ucap Mutiara pelan saat ia melihat Salsa baru tiba.

"Harus menebarkan aura positif," ucap Salsa tersenyum bahagia.

"Iya daah," sahut Mutiara.

Hari ini UAS terakhir di semester ini, yang mana sebentar lagi ia akan libur. Selesai UAS yang hanya satu mata kuliah itu, ia segera keluar untuk pulang, bunda sudah menunggunya di gerbang.

"Kamu hati-hati ya," ucap Salsa yang khawatir dengan Mutiara.

"Udah lima kali kamu bilang gitu, iya aku hati-hati, toh udah di jemput bunda. Kamu juga ya, cielah udah mau nikah aja ini anak kecil."

"Iya dong, yuk aku anter ke bunda."

Salsa dan Mutiara beriringan menuju gerbang kampus, disana Salsa banyak ngobrol dengan Bunda, bunda juga memberi nasihat terkait dengan Salsa yang tinggal menghitung hari akan menikah itu.

"Yaudah bunda pulang dulu, kamu hati-hati ya."

"Iya bunda."

Salsa segera menjauh dari mobil bunda, ia  segera menepi di halte karena ia menunggu taksi. Mengapa tidak ikut Mutiara? Karena Salsa hari ini akan fitting baju.

***

Hari dimana Salsa dan Ustadz Soleh akan menikah sudah tiba, semua sibuk dengan kegiatannya, ada bunda yang membantu tante Rani atau mama Salsa yang sedang menemui tamu perempuan dari pihak Ustadz Soleh yang baru saja tiba di rumah Salsa.

Ada Ayah yang membantu Om Riyan atau papa Salsa yang sedang menyambut tamu dan mempelai laki-laki.

Ada Mutiara dan Hesti yang sibuk bercerita panjang lebar di kamar Salsa.

"Ih udah cantik banget Kak Salsa, gak bisa bayangin segimana cantiknya aku  nanti pas nikah sama bebeb Junghwan," ucap Hesti dengan antusias.

"Sama siapa?" tanya Mutiara dengan nada mengejek.

"Bebeb. So. Junghwan," ucap Hesti mengeja.

"Pede banget."

"Ih iri, bilang kak," ucap Hesti tak terima dengan ucapan kakaknya.

Toktoktok

Ketiga perempuan tersebut menoleh ke arah pintu, Mutiara segera membuka pintu tersebut, dimana ada Tante Rani dan Umi selaku wakil dari Ustadz Soleh.

Dia DoakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang