{34}

100K 8.7K 322
                                    

Malam hari setelah menidurkan baby Hamzah tadinya Syifa akan tidur saja karena pikirannya sudah lelah memikirkan rencana untuk mengungkap pelaku pembunuh Zahra dan pembakaran Pesantren, biarkan suaminya saja yang membuat rencana ia sudah lelah semakin kesini semakin rumit.

Ia berbaring di ranjang semoga dengan tidur semua beban pikirannya berkurang, namun saat dia akan memejamkan mata ia mendengar suara pintu kamar terbuka ternyata Gus Faqih sudah kembali, Syifa langsung kembali duduk.

"Eh maaf saya ganggu ya," ucap Gus Faqih yang merasa tidak enak telah membangunkan istrinya padahal Syifa belum tertidur tadi.

"Engga kok Gus, Syifa baru mau tidur," jawab Syifa.

"Yaudah kamu tidur duluan saja, saya mau ke kamar mandi dulu," ucap Faqih, Syifa mengangguk lalu kembali berbaring sambil menarik selimutnya dan Faqih melangkah ke kamar mandi.

Syifa membaca doa sebelum tidur lalu memejamkan matanya namun belum ada rasa kantuk, ia berpindah posisi miring ke kanan lalu bergerak mencari posisi yang nyaman agar rasa kantuk datang tapi alhasil ia tidak tertidur Syifa kembali membuka matanya. "Apa ini yang namanya overthinking sebelum tidur," gumamnya. Ia memikirkan Andre, Yuda, dan Hasbi, Syifa khawatir terjadi sesuatu pada mereka karena ia tahu ibu Azzam itu sangat bahaya, ditambah tidak ada kabar dari Andre.

Ia masih saja belum tertidur sampai Gus Faqih keluar kamar yang sudah berganti pakaian menggunakan kaos putih polos dan celana panjang, Syifa menutup seluruh tubuhnya dengan selimut saat Gus Faqih mulai mendekat ke arah ranjang.

Faqih duduk diatas ranjang lalu membuka selimut yang menutupi wajah istrinya itu, rambut Syifa acak-acakan, memejamkan mata sambil tersenyum.

"Kenapa belum tidur?" ucap Gus Faqih sambil merapikan rambut Syifa.

"Nungguin Gusnya," jawab Syifa yang masih memejamkan matanya.

"Bener? nungguin saya?" ucap Gus Faqih dengan nada bertanya ia tahu istrinya itu pasti beralasan saja.

Syifa membuka matanya melihat ke arah suaminya yang duduk di sampingnya. "Syifa ga bisa tidur Gus, aku khawatir Yuda sama Hasbi ketauan penyamarannya terus di apa-apain sama ibunya Azzam, terus Mas Andre juga menghilang aku takut dia juga di sekap sama Bela ataupun ibunya Azzam," jelas Syifa mengatakan semua yang ada di pikirannya sekarang.

"Coba duduk dulu!" ucap Gus Faqih, Syifa menurut ia duduk di hadapan suaminya tangan Gus Faqih terulur mengelus pipi kanan Syifa.

"Saya sudah bilang jangan berpikir berlebihan, kuncinya hanya satu percaya, kamu harus percaya akan pertolongan dari Allah, kamu harus percaya akan perlindungan dari Allah, kamu tidak usah khawatir berlebihan karena yang berlebihan itu tidak baik dan pasti hati kamu juga ga akan tenang," tutur Gus Faqih.

"Udah baca surah Al-mulk?" tanya Faqih.

"Udah, tadi selesai sholat isya," jawab Syifa.

"Tadi pas mau tidur baca doa apa?"

"Bismika Allahumma ahya wa bismika amuut, sama baca ayat kursi," jawab Syifa lagi.

"Sekarang ikutin saya, ini amalan sederhana rosulullah yang tidak pernah beliau tinggalkan yaitu baca 3 Qul disaat mau tidur, angkat tangan kamu seperti mau berdoa tapi dirapatkan begini, lalu dekatkan dengan mulut terus baca surah Al-Ikhlas, Al-falaq, dan An-Nas," Syifa mengikuti perkataan suaminya ia membaca ketiga surah itu begitupun dengan Gus Faqih.

"Selesai baca tiup tiga kali lalu usap dari kepala hingga ujung kaki, badan bagian depan dan belakang, diulang sampai 3 kali," ucap Gus Faqih yang diikuti instruksinya oleh Syifa.

"Amalan ini bisa menghindari, kita dari gangguan sihir, hasut orang dengki, orang-orang yang mau menyakiti kita, insya Allah kita dalam lindungan Allah subhanahu wa ta'ala, lakukan amalan ini setiap mau tidur malam, amalan itu juga saya sering lakukan untuk Hamzah jadi nanti kamu lakukan itu ke Hamzah juga ya Syif."

GUS DUDA IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang