(39)

92.4K 8.6K 488
                                    

Tujuan awal ayah Bela adalah menculik Hamzah namun karena sudah diamankan lebih dulu oleh Syifa ke tempat keluarga Zahra, kini Syifa yang menjadi sasaran ayah Bela, saat perjalanan pulang Syifa tiba-tiba dibekap hingga tak sadarkan diri lalu dibawa ke suatu tempat.

Gus Faqih sudah menduga kalau yang melakukan ancaman itu adalah Ayah Bela, secara Bela itu anak tunggal pasti orang tuanya tidak mau melihat anak satu-satunya di penjara, kalau di definisikan ayah dan anak sama saja selalu memakai jalur kekerasan untuk menyelesaikan masalah.

Setelah meminta tambahan waktu pada polisi untuk menyerahkan bukti video, Faqih mendapatkan pesan dari nomer tak dikenal nomer itu mengirimkan sebuah foto, matanya membulat sempurna, tangan terkepal kuat, itu foto istrinya yang tak sadarkan diri.

Hasbi dan Yuda yang melihat perubahan ekspresi Gus Faqih terheran-heran, Yuda melihat sekilas pada layar handphone Faqih, ia terkejut melihat foto Syifa yang duduk di kursi tak sadarkan diri, tangan dan kakinya pun diikat.

Ting

Ada satu notifikasi pesan masuk dari nomer yang tak dikenal tadi, Faqih langsung membuka pesan itu lalu membacanya.

'Saya ayah Bela, Bawa Bela kesini atau istri mu akan menjadi korban.

Ayah Bela mengirimkan juga sebuah lokasi, namun tak berselang lama ada sebuah pesan masuk dari Syifa, Gus Faqih langsung melihat isi pesannya ternyata isinya sang istri mengirimkan sebuah lokasi dari google maps, saat dilihat lokasinya berbeda dengan yang dikirimkan oleh Ayahnya Bela.

"Yuda bawa Bela ke mobil, saya tunggu! Hasbi kamu pulang saja cari rekaman cctv yang ada di Rumah Azzam saat itu," titah Gus Faqih.

"Oke Gus, Hasbi pulang dulu assalamu'alaikum," ucap Hasbi.

"Waalaikumussalam," jawab Faqih dan Yuda.

Setelah kepergian Hasbi, Faqih akan pergi ke parkiran ia harus secepatnya pergi ke lokasi yang dikirimkan Syifa, ia tidak akan pergi ke lokasi yang dikirimkan oleh Ayahnya Azzam sepertinya itu hanya jebakan, saat akan melangkah keluar tangannya dicekal oleh Yuda.

"Gimana caranya bawa Bela keluar?" tanya Yuda ia bingung harus bagaimana membawa Bela keluar dari tahanan, pastinya tidak akan diijinkan oleh pihak kepolisian.

"Ya ngomong baik-baik sama polisinya, kita harus segera bawa dia kalau tidak Syifa akan celaka," ujar Gus Faqih.

Yuda menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kenapa sahabatnya ini selalu memberi tugas yang diluar nalar dan kenapa juga ia selalu menuruti perintah Faqih? ah sudah ia harus menurut saja kalau tidak nanti sahabatnya itu tidak mau mengantarnya untuk melamar gadis yang ia suka.

"Yaudah deh, tunggu 10 menit, aku nanti bawa Bela ke mobil,"ucap Yuda.

"Terlalu lama, 5 menit saja."

"Iya iya 5 menit."

Faqih pergi begitu saja meninggalkan Yuda yang sedang memikirkan cara membawa Bekal keluar, Yuda yang menyadari Faqih sudah tidak ada di hadapannya hanya bisa mendengus kesal.

"Untung sahabat kalo bukan, udah gue buang ke laut," gerutu Yuda.

........

Tepat 5 menit Faqih menunggu, Yuda sudah melangkah ke arah mobilnya bersama seorang wanita yang tak lain adalah Bela, gadis berambut pirang, badannya mungil dan masih memakai baju tahanan berwarna Oren.

"Masuk!" ucap Yuda pada Bela saat sudah membukakan pintu mobil belakang, dan Bela menurut masuk kedalam mobil lalu Yuda melangkah masuk ke kursi depan.

"Mas Faqih," beo Bela.

GUS DUDA IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang