Selembaran kertas yang kemarin di temukan di mobil Yuda itu adalah poster iklan yang bertuliskan 'lowongan pekerjaan menjadi bodyguard, di butuhkan 2 laki-laki yang tegas, jago berkelahi dan garang jika berminat hubungi nomer 0899xxxxxxx atau bisa langsung pergi ke Perumahan Villa Gading Lakside no 100.
Dari poster iklan itu mereka berdua mempunyai rencana agar bisa memasuki rumah yang penuh dengan bodyguard itu, Pagi ini mereka sudah siap untuk melamar menjadi bodyguard di Rumah Azzam, berpakaian serba hitam, kaca mata hitam, topi hitam dan sepatu hitam lebih terlihat seperti detektif bukan seperti bodyguard.
"Bi emang lu bisa pukul orang?" tanya Yuda yang langsung mendapat pukulan di bahunya oleh Hasbi.
"Tuh bisa 'kan," ucap Hasbi.
"Bukan gitu maksudnya, kalo pukul gitu doang mah anak kecil juga bisa, maksudnya berantem gitu tinju-tinju orang gimana nanti kalo ga lulus seleksi, gue ga yakin Lo bisa," ujar Yuda.
Hasbi memang mempunyai badan yang tinggi bahkan sudah melewati tinggi badan Yuda, namun yang membuat Yuda tidak yakin itu penampilan Hasbi seperti bocah sekali jangankan punya otot badannya saja kurus, apa memang di rumahnya di beri makan cilok saja tidak diberi nasi hingga tubuhnya tidak bertumbuh.
"Yeh kak jangan ngeremehin gitu, aku dulu pernah belajar silat walaupun cuma 1 Minggu, tapi aku bisa tegas sama orang 'kan anak Pramuka," jawab Hasbi dengan raut wajah sombong.
"Tegas aja ga cukup bocil nanti kalo di tes suruh lawan semua bodyguard disana gimana? gepeng gepeng tuh badan," ucap Yuda.
"Tenang! kak Yuda ga usah khawatir aku punya temen yang bisa bantu kita ngelawan mereka, cuma dia ga keliatan sama semua orang cuma aku doang yang bisa.
"Astaghfirullah dosa tau bersekutu sama setan itu!" ujar Yuda.
"Bukan bersekutu tapi ini ngajak kerjasama aja collab gitu sama setan, nih temen hantu kayaknya punya dendam pribadi sama salah satu bodyguard disini," bisik Hasbi.
"Kalo dosa gue ga ikut-ikut ya, soalnya tadi kakak udah ngingetin lu," ucap Yuda dan Hasbi hanya menunjukan jempolnya pada Yuda.
Keduanya berjalan ke gerbang depan rumah itu, jantung keduanya berdegup kencang saat melihat wajah seram para bodyguard, Hasbi berkeringat dingin suasananya seperti sedang mengikuti olimpiade matematika.
"Permisi pak, kami berdua mau melamar jadi bodyguard disini," ucap Yuda saat sudah dihadapan pria yang berjaga di depan gerbang mungkin dia satpam.
Pria itu tidak menjawab ia malah melihat Yuda dan Hasbi dari atas kepala sampai ujung kaki lalu mengelilingi keduanya. "Yakin mau jadi bodyguard?" tanya Pria itu sepertinya tidak yakin dengan penampilan Hasbi dan Yuda karena tidak memiliki tubuh yang kekar dan berwajah garang.
"Yakin pak, yakin 100 persen," ucap Yuda.
"Bener pak, kita berdua butuh uang buat modal nikah," tutur Hasbi sembarangan yang langsung mendapat injakan dari Yuda hingga membuat ia meringis sakit.
"Siapa yang mau nikah?" tanya Pria itu lagi dengan tegas.
"Eumm ini Abang saya yang mau nikah," jawab Hasbi sambil menepuk pundak Yuda, si empu langsung melotot mengisyaratkan pada Hasbi jangan bicara sembarangan, ini obrolan tidak sesuai yang ada di rencana awal.
"Kasian pak calon istrinya minta mahar sertifikat rumah sama uang 50 jt, padahal Abang saya belum punya rumah masih ngontrak, pengangguran lagi gimana mau dapet uangnya nah makanya kita lamar kerjaan disini," ucap Hasbi mengarang cerita.
Rasanya saat ini Yuda ingin melempar Hasbi dari ujung Monas, kenapa bicaranya itu sembarangan sekali menghinanya untuk membohongi penjaga itu kenyataan dia itu seorang dosen sudah punya rumah sendiri walaupun belum mempunyai istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS DUDA IS MY HUSBAND
Spiritualité- Zona teka-teki 1 - Kalian baca cerita ini siap-siap jadi detektif "Menikahlah dengan suamiku dan jaga baby Hamzah." Syifa Adzkia Husna, si gadis super aktif itu harus rela menjadi ibu pengganti dan menikah dengan duda pasif yang tak lain adalah s...