{36}

93.7K 8.2K 490
                                    

Syifa melanjutkan masaknya dengan dibantu Kiara, ia lebih dulu membuat nasi goreng untuk dibawa Gus Faqih ke kampus, karena Gus Faqih tidak suka sarapan jadi ia akan membawakan bekal makan siang saja.

Setelah siap bekal suaminya ia pergi ke kamar untuk menemui Gus Faqih yang sedang bersiap.

"Gus udah siap?" tanya Syifa sambil memasukkan wadah yang berisi nasi goreng ke tas Faqih.

"Sudah."

"Aku bawain bekel buat makan siang," ucap Syifa.

Tiba-tiba tangan Gus sudah melingkar di perut Syifa memeluknya dari belakang. "Makasih sayang," ucap Gus Faqih. Lagi-lagi jantung Syifa dibuat berdegup kencang saat mendengar ucapan sayang dari suaminya, ia belum terbiasa dengan sikap Gus Faqih yang seperti ini.

Syifa membalikkan tubuhnya menghadap suaminya, tangan Gus Faqih menangkup wajah Syifa lalu jempolnya mengelus pipi Syifa.

"Jangan ngelamun terus ya, kamu ga perlu memikirkan ancaman Bela, saya ga akan pernah tinggalin kamu sampai ajal menjemputnya, di Surga Allah pun semoga kita selalu bersama, inget jangan ngelamun! biar saya yang menyelesaikan semuanya."

Syifa langsung memeluk erat suaminya, dan Gus Faqih membalas pelukan itu mengelus punggung istrinya.

"Janji ya, Gusnya ga akan tinggalin Syifa," ucap Syifa.

"Iya, perbanyak sholawat biar hati kamu tenang cari kesibukan yang bermanfaat supaya kamu ga mikirin ancaman Bela itu, coba sekarang kamu buka WhatsApp kamu."

Syifa melepaskan pelukannya lalu mengambil handphonenya dari saku baju, "Gus kirim voice note? buat apa?"

"Kalo kamu nanti kangen saya dengerin aja suara saya di voice note itu," ucap Gus Faqih.

"Ihh Gus kok ngomong gitu sih kayak mau pergi jauh aja, kalo kangen kan aku bisa samperin Gusnya ke kampus," balas Syifa.

Tangan Gus Faqih terulur mengelus kedua pipi Syifa lalu mencium kening istrinya dengan khidmat. "Arwa'ul qulub qolbuk, wa ajmalul kalaam himsuk, wa ahla maa fi hayaati hubbuk," kalimat itu mampu membuat merah pipi Syifa tersipu malu.

"Artinya Gus?" Syifa berpura-pura tidak mengerti kalimat yang barusan diucapkan suaminya, ia ingin mendengar sendiri dari mulut suaminya arti dari kalimat itu, pasti reader juga ingin tau artinya.

"Kamu pasti tau artinya, kenapa masih bertanya?" ucap Gus Faqih.

"Ihh Syifa pengen denger dari Gusnya langsung artinya."

Gus Faqih mendekatkan wajahnya pada wajah Syifa, tangannya beralih memegang pinggang Syifa, ia rapatkan keningnya dengan kening Syifa hingga istrinya itu menutup matanya tak berani menatap suaminya dengan jarak sedekat ini.

"Artinya hati yang paling menakjubkan adalah hatimu, suara yang paling indah adalah bisikanmu dan hal termanis dalam hidup ku adalah mencintaimu," ucap Gus Faqih.

Cup

Kecupan singkat itu mendarat di pipi Syifa yang memerah rasanya perut Syifa saat ini seperti di gelitiki, banyak kupu-kupu yang berterbangan diperutnya, ia jadi tidak ingin suaminya pergi menahannya saja di rumah.

"Gus, anta hubbu ruuhii," ucap Syifa.

Cup

Syifa membalas ciuman suaminya tadi dengan sama mencium pipi Gus Faqih hingga membuat telinga suaminya itu memerah, Syifa terkekeh melihat ekspresi Gus Faqih yang terkejut dengan ciumannya tadi.

GUS DUDA IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang