Aku mengambil makan malam dengan keadaan sangat lemas. Semua orang di kelas menghindariku. Kata mereka aku perusak! Aku akui memang aku perusak barang. Bibi Silva memberikan banyak daging untukku. Apa ini bonus? Aku tersenyum dan mengangguk untuk diam tanpa memberitahu orang lain. Aku akan merahasiakan jika aku mendapatkan banyak daging.
"Apa kau yang membelah pohon?" Beberapa laki-laki menghalangiku berjalan. Mereka terlihat ingin mengeroyokku disini. Apa mereka ingin seperti Brady yang membuang makananku?
"Iya!" Aku mendongak untuk melihat mereka.
Kenapa para laki-laki memiliki tinggi yang tidak realistis? Aku perlu mendongak ke atas membuat leherku sangat sakit.
"Bagaimana perempuan sepertimu melakukannya? Apa kau sekuat itu?" Salah satu dari mereka menunjuk dahiku.
"Lihat tubuhmu yang kurus ini. Apa mungkin dia melakukannya? Apa kau tidak menggunakan sihir, harusnya kau masuk jurusan sihir saja!"
"Bukankah itu curang?"
"Harusnya aku tidak berada di jurusan pemburu monster! Kau tidak cocok menjadi Hunter."
Aku memegang makananku sekuat tenaga. Sejujurnya aku sudah menahan lapar sejak tadi. Aku hanya ingin makan dengan tenang, itu saja. Kenapa mereka mendatangiku disaat aku kelaparan? Perutku sudah meronta-ronta ingin memakan sesuatu! Aku tersenyum dan menunduk, aku ingin membiarkan mereka pergi tanpa membuat keributan lagi. Aku tidak ingin membersihkan kamar mandi setiap lantai.
"Apa yang kalian lakukan? Apa kalian sedang merundung seorang anak?"
Aku mendongak dan melihat seorang pria yang begitu tinggi besar datang menghampiri kami. Dia terlihat menyeramkan dengan luka diwajahnya. Lalu, bukankah itu seragam dari jurusan berpedang. Bagaimana dia bisa masuk ke tempat ini?
"Kami memiliki urusan dengan anak ini, kami tidak merundungnya."
"Tapi aku melihatnya seperti itu. Sebelum aku melaporkannya lebih baik kalian pergi saja dari sini. Aku memiliki kewajiban untuk menjaga akademi ini tetap aman dan kondusif untuk belajar. Apa kalian paham?"
Mereka saling bertatapan dan memilih pergi meninggalkan kami. Tapi siapa dia?
"Makanlah dengan nyaman, jika seorang mengganggumu kau bisa melaporkannya pada kami. Kami petugas patroli akan siap melindungimu. Harusnya kami berpatroli di tempat ini, tidak kusangka mereka melakukan tindakan seperti ini. Maaf untuk perbuatan mereka." Dia menunduk seperti melihat seorang anak kecil.
Dia benar-benar tinggi seperti Chatha. Aku mengangguk karena tidak bisa mengeluarkan apapun dari mulutku.
"Morgan, apa kau akan berjaga disini?" Seorang datang menghampiri kami.
"Hari ini aku akan berjaga disini, kau bisa disini atau ke tempat lain."
"Apa kau adik dari Lais? Kenapa kau masuk jurusan ini?" Dia menatapku dari atas ke bawah.
Apa dia teman Lais? Apa mereka dari kelas 4? Sepertinya begitu, pasti nama Lais sangat terkenal di kalangan anak kelas 4.
"Iya!"
"Kalau begitu aku akan berjaga di tempat ini. Dia bilang dia tidak mau berada di sekitar jurusan pemburu monster. Katanya adiknya akan memarahinya karena tidak sengaja memasukkannya dalam jurusan ini. Aku tidak menyangka adiknya seorang perempuan, apa kau ingin mengambil jurusan berpedang?"
"Harusnya begitu, tapi Lais dengan cerobohnya menulis nama saya di jurusan ini."
"Aku Dante, teman Lais dan pria ini adalah Morgan. Jika kau membutuhkan sesuatu panggil saja kami. Oh, ya siapa namamu?" Tanya Dante padaku.
"Terima kasih atas bantuannya tadi. Pasti saya akan meminta bantuan senior jika terjadi sesuatu. Terima kasih sekali lagi."
"Selamat menikmati makanannya, kami harus berjaga kembali! Ayo, Morgan!"
Mereka pergi meninggalkan pertanyaan untukku. Apa anak kelas 4 jurusan berpedang memiliki pekerjaan untuk berpatroli? Lalu, kenapa Lais tidak menemuiku? Harusnya dia menjaga adiknya! Aku sudah beberapa kali mengalami masalah yang membuatku kesulitan. Aku akan menemuinya besok! Dasar Lais!
🏹🏹🏹
"Dixie, apa kau bisa jelaskan apa yang terjadi sekarang?" Profesor Atticus melihatku dengan tatapan tidak suka.
Aku melirik Brady yang mengalami luka-luka disekujur tubuhnya. Ini bukan tanpa alasan, pagi-pagi aku mendengar seseorang berdiri di depan pintu kamarku. Kukira dia adalah hantu, tapi saat aku memukulnya dia adalah Brady. Brady bersama teman-temannya mendatangi kamarku dan membawa banyak tikus hidup. Untungnya aku cepat sadar dan segara membuangnya keluar sebelum tikus itu masuk ke dalam kamarku dan menggigit buku berhargaku dari Nixon.
"Dia datang ke kamar saya dan membawa tikus hidup."
"Tidak, kami tidak melakukan apapun apalagi membawa tikus hidup. Kami tidak melakukannya!"
"Oh ya, lalu kenapa kau datang ke kamarku? Apa kau ingin mengintip seorang gadis yang sedang tertidur? Dasar mesum!" Bentakku.
Wajah Brady menjadi merah padam, dia tidak bisa menghindari fakta ini. Baiklah jika dia menyangkal untuk tikusnya. Tapi tidak dengan datang ke kamar paling ujung yang sangat sepi. Untuk apa dia datang bersama teman-temannya? Pasti itu akan jadi tanda tanya besar bagi orang-orang.
"Brady, aku sangat kecewa padamu. Aku akan melaporkannya, lebih baik kau tidak datang lagi ke lantai anak kelas 1. Jika aku mendengarnya lagi, aku akan menganggapmu sebagai anak yang tidak memiliki sopan santun. Dixie, kau kembali ke kamarmu dan bersiap untuk kelas hari ini. Kalian semua, ikuti aku!"
Rasakan itu!
Mereka kira aku takut pada tikus? Tentu saja! Tapi aku lebih takut melihat wajah kecewa Nixon saat aku tidak bisa menjaga barang berharganya. Ini sebuah tanggung jawab yang dia berikan untukku. Aku harus benar-benar menjaga kepercayaannya padaku.
Aku harus segera pergi ke asrama lain. Waktuku terbuang percuma gara-gara mereka. Dasar para pria mesum!
🏹🏹🏹
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
![](https://img.wattpad.com/cover/333241660-288-k755992.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER LOVER ( END )
FantasyKetika kau mencintai seseorang maka katakan saja sejujurnya, jangan menjadi seseorang yang terus diam menyimpan perasaan! Dixie begitu kesal pada kakaknya yang telah membuatnya berada di jurusan yang tidak dia inginkan. Dia ingin menjadi seorang ksa...