44. KABUR

345 35 1
                                    

Aku tidak merindukan mereka!

"Kenapa ksatria berada di tempat ini? Bagaimana kau bisa diketahui mereka?" Bentak Osric.

"Mana kutahu? Tiba-tiba aku melihat Glenn dan Austin! Aku akan mati!" Teriakku frustasi.

Ini berbeda dengan petugas patroli! Mereka adalah kedua kakakku yang sangat overprotektif! Mereka akan marah jika tahu aku pergi bersama teman laki-laki. Nyawaku sudah berada diujung tanduk, sebentar lagi mereka akan menemukanku!

"Baiklah! Kita harus berpencar! Cari jalan kalian menuju tempat kita keluar. Kalian harus cepat!"

Berpencar? Yang benar saja!

"Tunggu du..."

Mereka pergi satu persatu tanpa memedulikan teriakanku. Memangnya mereka tahu jalan pulang ke akademi? Aku menatap Dexter yang tidak kunjung berlari, apa dia menungguku?

"Dexter?"

"Pergilah lebih dulu! Aku akan mencegah mereka mengikutimu!"

"Terima kasih!" Aku menatap haru Dexter yang mau mengorbankan dirinya untukku.

Aku berlari ke tempat yang cukup ramai sampai tubuhku bisa bersembunyi di tengah keramaian. Aku hanya perlu menyembunyikan rambutku saja. Tidak ada yang tahu keberadaanku selain rambut mencolok ini. Tapi aku belum memakan sesuatu! Aku akan cepat membeli makanan dan pulang!

"Bibi aku beli ini!" Aku merogoh kantungku untuk membayar makanannya.

Tapi, dimana uangku? Aku memeriksa seluruh badanku tapi tidak kunjung menemukan uang disana. Bukankah aku memilikinya sebelumnya kenapa hilang secara tiba-tiba? Apa seseorang mengambilnya saat aku di tengah kerumunan? Aku ingin memakan ini! Ini makanan favoritku! Aku menatap nanar makanan yang sudah di depan mata. Sia-sia saja aku pergi keluar dan berlarian dari kejaran kakakku.

"Hiskk... Aku tidak memiliki uang!"

"Kau tidak bisa membelinya jika tidak memiliki uang!"

"Hiskk..."

"Dixie!"

Senior? Aku menangis melihat Morgan yang telah menemukanku. Aku belum sempat membeli makanan tapi aku justru tertangkap lebih dulu. Tidak ada harapan lagi untukku.

"Hiskk..."

"Kenapa kau menangis? Apa kau terpisah dengan teman-temanmu yang kabur? Kami sudah menangkap ketiga orang temanmu!"

Dasar para orang bodoh! Mereka juga tertangkap!

"Uangku dicuri! Hiskkk..."

"Pfttt..."

"Aku ingin memakan ini! Tapi aku tidak memiliki uang untuk membelinya!"

"Jadi kau menangis karena uangmu hilang?"

"Iya!"

"Astaga, Dixie! Berikan aku makanan ini!"

Morgan memberikan uang kepada bibi penjual makanan. Aku melihat makanan yang sudah berada di tangan Morgan. Begitu menggiurkan untuk dicoba. Apa dia membelikannya untukku?

"Selesaikan hukumanmu, kau baru bisa mendapatkan makanan ini!"

🏹🏹🏹

"Hmm..."

"Hah... Hah..."

"Hah... Hah..."

"Hah... Hah..."

"Apa kalian tahu bahwa keluar dari akademi adalah tindakan ilegal? Apa kalian tahu hukuman apa yang akan kalian terima?" Tanya Lais pada kami berempat.

Aku mengangguk memakan makanan dari Morgan. Kami juga mendapatkan hukuman kami. Jadi kami bisa bebas pergi. Hukuman itu cukup berat sebenarnya, kami harus membersihkan kandang kuda dan memandikan mereka. Aku melirik ketiga orang yang hampir sekarat di sampingku. Aku sudah membersihkan kandang kuda milik papa dan para kakakku. Jadi ini bukan apa-apa. Masalahnya ada hukuman lainnya yang menanti kami.

"Kalian akan mendapatkan pengurangan nilai di setiap pelajaran kalian. Besok, kalian juga harus pergi ke hutan dan mencari makanan untuk para kuda. Ingatlah peristiwa hari ini! Jangan pernah mencoba keluar dari akademi! Ini baru hukuman yang ringan untuk kalian berempat! Jika aku menemukan kalian lagi, kalian akan mendapatkan hukuman lebih berat dari ini!"

"Lais, kami memiliki alasan untuk keluar dari akademi!" Aku mengangkat tanganku.

"Aku tidak akan mendengarnya!"

"Kami baru saja mendapatkan perjanjian bisnis mengenai ramuan rambut. Bukankah kami bisa keluar masuk akademi jika menyangkut tentang pekerjaan? Osric bisa memperlihatkan surat perjanjiannya!"

Lais menatapku dengan sorot mata marah. Ada peraturan yang mengatakan bahwa kami bisa menjalin kerjasama dengan pihak luar dan membuat kami bisa keluar masuk akademi tanpa halangan atau hukuman. Karena kami sedang mencari informasi mengenai bisnis ramuan rambut. Pihak petugas patroli tidak bisa menghukum kami lebih jauh.

"Tunjukan!" Pinta Lais.

Osric menyerahkan surat perjanjian kami dengan pihak guild. Mereka akan menjual ramuan rambut kami kepada para bangsawan. Harga yang akan kami terima cukup tinggi. Aku bisa membanggakan hal itu pada Lais. Lais membacanya dan menyerahkan kembali pada Osric.

"Kalian tidak akan mendapatkan pengurangan nilai. Hari ini kuanggap kalian tidak memiliki kesalahan, lain kali lakukan secara legal dan menggunakan pintu untuk keluar masuk. Kalian paham?"

"Ya!"

"Kembalilah ke asrama. Hari ini cukup sampai disini!"

Aku tersenyum dan memakan makanan tersisaku. Yang paling penting adalah nilaiku tidak dikurangi! Nilai sejarahku sangatlah buruk jika mereka kurangi mungkin nilaiku akan minus. Aku melihat ketiga orang yang menatapku marah. Apa mereka ingin makananku juga?

"Kenapa kau tidak katakan sejak tadi?" Dexter berjalan mendekatiku dengan api yang berkobar dimatanya.

"Dixie! Kenapa kau hanya diam saja?" Osric menggulung lengan bajunya.

"Apa kau sengaja melakukannya?" Chatha menunjukkan wajah yang begitu menyeramkan. Bukankah dia baik hati padaku?

Aku melakukannya karena aku ingin makanan dari Morgan. Katanya aku harus menjalankan hukumanku terlebih dahulu sebelum aku mendapatkan makananku. Tidak kusangka mereka justru marga padaku.

Lari!!!

🏹🏹🏹

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

MONSTER LOVER ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang