Tersisa satu hari dan aku tidak menemukan monster yang menyerangku atau melawan Grifter. Aku bisa menyebutnya dengan keberuntungan Dixie! Aku bisa tinggal dengan nyaman di hutan dan hidup seperti monster. Aku sangat menyukai bagaimana berkumpul dengan kawanan Grifter. Aku sudah merasa seperti keluarga mereka. Tapi, bagaimana jika papa tidak menyukainya? Dia akan bertanya-tanya dimana monsterku dan berpikir aku kabur tanpa melawan mereka.
Sebenarnya aku tidak kabur! Mereka saja yang tidak datang!
Hanya begitu saja waktu yang terlewat tanpa ada satupun buruanku. Aku menatap Shasha. Aku akan pulang bersamanya saja. Setidaknya aku tidak pulang dengan tangan kosong.
"Baiklah. Mari kembali ke akademi! Apa kau merindukannya?"
"Krakkk..."
Kami terbang melintasi hutan dan pergi menuju akademi kembali. Waktu tiga hari tiga malam terlewat begitu saja tanpa ada hasil yang memuaskan dariku. Tapi aku puas bisa bertahan di hutan. Ini pencapain luar biasa.
"Krakkk..."
"Papa, mama!" Aku melambaikan tangan pada mereka.
Wajah mereka sangat terkejut, terutama Glenn dan Austin. Lihat aku membawa Grifter bersamaku!
"Dixie! Apa yang lakukan?" Profesor Atticus melihatku dengan wajah panik.
"Profesor saya hanya pulang bersama Shasha!" Aku mengusap Shasha.
"Bukan itu! Apa yang datang bersamamu?"
Bersamaku?
Kenapa semua orang melihat kearahku? Tubuhku berbalik dan melihat apa yang mereka lihat sebenarnya. Kawanan Grifter datang dengan begitu banyak. Mereka semua datang!
Sepertinya aku akan mati disini!
"Saya tidak tahu jika mereka mengikuti saya!"
"Krakkk..." Shasha berteriak kencang membuat semua Grifter turun dari atas dan menghampirinya.
Jangan katakan bahwa Shasha adalah pimpinan mereka?
"Krakkk..."
"Maafkan, saya profesor!" Aku memeluk Shasha.
Bagaimana ini? Apa yang terjadi padaku? Aku tidak tahu jika mereka akan datang ke akademi. Semua orang terdiam dalam keheningan. Tidak ada yang bersuara karena ini bukanlah sesuatu yang mereka bisa tangani. Mungkin lebih baik aku berjalan kaki saja.
"Krakkk..."
"Krakkk..."
"Krakkk..."
Mereka saling bersahut-sahutan membuat tempat ini dipenuhi oleh suara mereka. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi aku yakin mereka sedang merayakan sesuatu.
"Sepertinya mereka sedang menyambut keberhasilanmu!"
"Profesor Daisy!"
"Kau bukan hanya menjinakkan Grifter tapi kawanan Grifter. Lihat mereka sedang berbahagia untukmu!"
Jadi begitu? Mereka mengantarkanku pulang dan merayakannya bersama. Ternyata mereka memang keluargaku!
"Shasha! Aku sangat menyayangi kalian!"
"Krakkk..."
"Bagaimana caramu menjinakkan mereka?" Tanya Profesor Daisy ingin tahu.
Aku tidak memiliki trik khusus selain...
"Saya hidup bersama mereka, tinggal bersama mereka, makan bersama mereka, tidur bersama mereka, dan bermain bersama mereka. Begitulah saya hidup di gua Grifter!"
"Ah... Ternyata lebih sulit dari yang kukira."
"Tapi Profesor Daisy, apa tidak apa-apa membiarkan mereka disini?"
"Mereka akan pulang dengan sendirinya, tapi mungkin kau harus menjaga mereka sampai mereka pergi. Aku tidak mau terjadi keributan lagi!"
"Saya mengerti!"
Kuharap mereka tidak menimbulkan masalah. Namaku yang akan bertanggung jawab atas kedatangan para Grifter.
"Kau akan jadi orang yang pertama yang pergi hanya untuk menjinakkan para Grifter. Kerja bagus, Dixie!" Puji Profesor Daisy padaku.
Aku memang orang pertama yang pergi hanya untuk bersenang-senang bersama mereka. Tapi, dimana Osric dan Chatha?
🏹🏹🏹
"Mama!"
"Anak mama sangat hebat! Bagaimana di hutan? Apa menyenangkan?"
"Hmm... Aku tinggal di gua Grifter dan bersenang-senang dengan mereka." Aku memeluk mama erat.
Aku sangat merindukan mama, pelukan hangat mama dan suara mama. Rasanya aku sudah kembali ke rumah meski aku tidak pergi ke rumah kami. Ada papa dan dua kakakku yang brengsek. Kenapa mereka juga datang?
"Dimana buruanmu?" Tanya papa.
"Tidak ada! Aku tidak menemukan monster di hutan, aku hanya bersama Grifter. Tapi aku menemukan danau yang indah di sana. Ada banyak monster air di dalam sana."
"Kau menemukannya? Parish, dia menemukan tempat kita pergi dulu. Dia masuk sangat jauh disana. Kau harus memberinya pujian!"
Benar, pujian! Untuk apa mereka datang jika tidak ingin memujiku?
"Hmm... Saat kau di hutan bawalah setidaknya satu ekor monster yang kau bunuh. Untuk apa kau disana hanya untuk tinggal?"
Aku memalingkan wajahku dari papa, itu bukan pujian untukku. Bagaimana dengan Glenn dan Austin? Mereka diam sana sejak tadi. Apa mereka juga tidak akan memberiku selamat seperti papa?
"Dimana orang itu?" Tanya Glenn menatap sekeliling.
"Benar, dimana dia?" Tanya Austin juga mencari-cari seseorang.
Siapa yang mereka maksud?
"Apa dia berpatroli dengan Lais?" Tanya papa ikut bergabung dalam pencarian seseorang.
Pasti mereka sedang mencari Morgan!
"Mama, ada seseorang yang ingin kukenalkan padamu. Namanya Morgan, dia teman Lais. Sekarang dia sedang berpatroli di hutan. Mungkin sebentar lagi dia akan datang. Dia sangat tampan!" Kataku pada mama.
"Apa dia baik?"
"Iya, sangat baik. Lebih baik dari mereka!" Aku melirik ketiga orang yang merasa tersindir.
Sebelum Morgan datang aku ingin mengenalkan teman-temanku terlebih dahulu. Aku melambaikan tangan pada Chatha dan Osric yang baru datang. Mama harus mengenal teman-temanku!
"Senang bertemu dengan anda, saya Osric!"
"Saya Chatha!"
"Terima kasih telah menjaga anakku. Jika kalian tidak sibuk datanglah ke rumah kami, aku akan menjamu kalian setelah ini." Mama tersenyum pada mereka berdua.
"Terima kasih, kami merasa terhormat bisa datang berkunjung." Osric tersenyum lebar dari biasanya. Begitu juga dengan Chatha, mama akan menjamu mereka dengan banyak makanan di rumah.
Morgan harus datang denganku juga!
Tapi dimana dia? Hari sudah semakin sore, para Grifter sudah pergi sejak siang tadi. Kenapa dia dan Lais belum kembali juga?
"Groammm..."
Monster?
🏹🏹🏹
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER LOVER ( END )
FantasyKetika kau mencintai seseorang maka katakan saja sejujurnya, jangan menjadi seseorang yang terus diam menyimpan perasaan! Dixie begitu kesal pada kakaknya yang telah membuatnya berada di jurusan yang tidak dia inginkan. Dia ingin menjadi seorang ksa...