"Kenapa kalian sangat ceroboh?" Teriak Profesor Attikus pada kami bertiga yang tengah di hukum.
Kenapa kami mendapatkan hukuman di hadapan banyak orang? Kami menemukan tempat dimana batu mineral itu melimpah ruah. Harusnya kami mendapatkan banyak hal dari akademi bukan hanya hukuman.
"Aku sangat berterimakasih kalian dengan sukarela mengorbankan diri kalian untuk akademi. Tapi jika kau mendengar kalian pergi tanpa memberitahuku, aku akan menghukum kalian dengan sangat berat."
"Maafkan, kami profesor."
"Hari ini tim pencari akan pergi ke gua yang kalian katakan. Jika kami menemukannya, kalian akan mendapatkan setengah bagian. Aku akan meminta pihak akademi untuk menuliskan surat perjanjiannya dengan baik. Setelah ini, pergilah ke tempat latihan dan berlatihlah bersama yang lain."
"Baik."
Aku menatap kedua temanku yang tersenyum senang. Kami akan mendapatkan bagiannya! Aku mendorong tubuh Osric dan Osric mendorong tubuh Chatha. Kami saling dorong mendorong dan tertawa bersama. Tidak buruk untuk kami yang hampir terkena serangan monster. Aku bisa membuat papa dan mama bangga dengan hasil penemuan kami.
🏹🏹🏹
Takkk...
Takkk...
"Apa yang akan kalian lakukan dengan uangnya?" Tanyaku sembari memukul manusia kayu.
"Aku akan memberikannya pada orangtuaku di rumah." Jawab Chatha dengan senyuman ke atas langit.
Apa dia sedang membayangkan kampung halamannya di Abasi? Mereka pasti akan senang jika tahu Chatha menghasilkan cukup banyak uang dari hasil tambang batu mineral. Aku akan menikmati uangku sendiri dan menyimpannya untuk kekayaanku di masa depan. Uangku adalah uangku.
"Aku akan membeli buku langka. Kita harus mencari barang-barang yang berguna bersama lagi. Jika kita menemukannya lebih dulu daripada orang lain. Mungkin kita bisa menjadi seorang yang sangat kaya. Apa kalian mau? Aku akan mencarinya." Bisik Osric.
"Benar, aku juga mau!" Jika kami menemukan tempat harta karun lagi. Aku perlu bekerja! Aku akan menikmati kekayaanku bersama keluarga impianku. Dengan seorang suami yang pulang dari bekerja bersama seorang anak yang menyambutnya denganku. Aku akan merentangkan tangan dengan rumah yang penuh dengan emas. Aku akan mengucapkan selamat datang pada suamiku tercinta.
"Jika itu menghasilkan banyak uang. Aku akan melakukannya!" Chatha begitu bersemangat.
Kami bisa menjadi kelompok pemburu yang sangat hebat.
"Apa yang kalian tengah bicarakan? Kembali pada latihan kalian! Aku akan memberitahu Profesor Attikus bahwa kalian bermalas-malasan dalam berlatih!" Dexter berdiri di dekat kami.
Dia mengganggu saja!
Aku menatap sengit Dexter, dia tidak kami ajak untuk ikut berbicara. Kenapa dia begitu buka mulut kepada Profesor Attikus? Apa dia melakukannya karena ingin dianggap sebagai murid yang penurut? Dasar cari muka!
Takkk...
Takkk...
"Apa kau mengayunkan pedang seperti itu? Apa kau tidak diajari oleh keluargamu cara memegang pedang dengan benar?"
Apa? Apa yang dia katakan padaku? Memangnya apa salahku?
"Urus saja urusanmu sendiri! Jangan ganggu aku! Kau dan aku bukan teman! Kau dan aku bukan saudara! Kau dan aku bukan seseorang yang bisa berbicara!" Aku menginjak kaki Dexter.
"Arghttt... Kau!"
"Apa? Kau mau melawanku? Apa kau ingin menunjukkan kemampuan pedang mu itu? Aku memang tidak sehebat dirimu, tapi kau tidak bisa berbicara tentang kemampuan berpedangku. Mama yang mengajariku bukan papa! Kau tidak tahu apa-apa jadi diam saja!"
Hanya mama yang mau mengajariku, papa tidak berharap untukku menjadi seorang ksatria. Para kakakku juga. Hanya mama yang mau mengajariku cara menggunakan senjata. Setelah aku tumbuh menjadi dewasa, papa mengakui kemampuanku dan memberiku pedangnya. Memang caraku berbeda dengan cara ketiga kakakku. Tapi Dexter tidak bisa mengatakan bahwa caraku salah atau caranya benar.
Memangnya kenapa dengan cara berpedang mama? Aku melemparkan pedang kayu pada Dexter. Aku tidak ingin lagi berlatih!
Dasar manusia brengsek!
🏹🏹🏹
"Apa kau sedang diet? Kenapa wajahmu menjadi kurus?" Tanya Bibi Silva.
"Tidak, mungkin karena latihan terus menerus tanpa henti. Tolong berikan banyak daging pada saya!" Bisikku.
"Makanlah dengan banyak!" Bibi Silva memberiku banyak daging yang lezat.
Aku tersenyum dan mengangguk kecil. Akhirnya aku menikmati daging lezat yang penuh dengan minyak ini. Aku melangkah riang menuju meja dan memakannya sendirian. Aku tidak tahu kemana perginya dua orang yang sering bersamaku. Mereka tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Bahkan aroma mereka tidak tercium di tempat ini. Apa mereka pergi ke hutan atau ke suatu tempat? Aku memilih menghabiskan makananku dan berniat mengunjungi Nixon. Aku sudah lama tidak bertemu dengannya.
Aku ingin melihat wajahnya lagi.
Brukkk...
Seseorang membanting makanannya didepanku. Dia duduk dan memakan makanannya. Kenapa dia berada di depanku? Apa dia ingin menjalin hubungan baik denganku?
"Kenapa kau disini?"
"Ini meja bebas yang siapa saja bisa tempati!"
"Dimana temanmu?" Aku menatap Brady yang hanya seorang diri. Biasanya dia akan bersama gerombolannya duduk bersama. Apa dia dikucilkan?
"Bukan urusanmu!"
"Katakan saja kau tidak memiliki teman dan memilih duduk denganku. Iyakan? Iyakan?" Aku melihat wajahnya yang menahan amarah.
Tebakanku selalu benar. Aku tersenyum dan menepuk kepala Brady. Aku akan menemaninya makan siang kali ini, aku sedang senang sekaligus kesal. Jadi aku akan membiarkannya untuk duduk di tempat ini.
"Makanlah dengan banyak Brady! Kau harus sehat untuk melawanku ke pertandingan selanjutnya."
"A-apa?"
"Kau kira aku ingin melawanmu satu kali. Aku ingin melawanmu beberapa kali lagi sampai aku puas. Kita bisa jadi rekan bertarung, kali ini aku akan memakai pedang. Aku tidak akan melakukannya lagi padamu. Apa keadaannya sudah membaik?" Tanyaku sangat pelan.
"Apa kau tidak memiliki malu saat mengatakannya?" Wajah Brady begitu memerah.
"Tidak! Karena aku melakukannya dengan sangat sadar. Maaf untuk kemarin, aku benar-benar meminta maaf. Untuk selanjutnya aku menunggu pertarungan kita yang sebenarnya. Sampai jumpa, Brady!" Aku tersenyum dan mengambil tempat makanku yang telah bersih.
Aku harus segera bertemu Nixon!
🏹🏹🏹
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...

KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER LOVER ( END )
FantasyKetika kau mencintai seseorang maka katakan saja sejujurnya, jangan menjadi seseorang yang terus diam menyimpan perasaan! Dixie begitu kesal pada kakaknya yang telah membuatnya berada di jurusan yang tidak dia inginkan. Dia ingin menjadi seorang ksa...