35. MONSTER A

381 38 0
                                        

Berita penting hari ini adalah kami akan pergi melihat monster kelas A yang telah dijinakkan. Aku melompat-lompat kegirangan saat kami memasuki ruangan yang besar. Profesor Atticus membuka salah satu pintu, seekor monster besar keluar dan mengendus sesuatu. Dia tidak menanggap kami makanan bukan?

"Namanya Dee. Dia monster yang kutangkap bersama temanku. Monster ini sangat jinak, kalian bisa menyentuhnya."

Jinak? Tapi kenapa dia terus mengendus kami seperti makanan. Katanya monster kelas A hanya bisa ditangani oleh seseorang yang memiliki pedang aura. Mana mungkin kami bisa menyentuhnya sembarangan?

Osric lebih dulu mencobanya, dia mendekat dan mengusap hidung monster yang tengah mengendus bau tubuhnya.

"Cobalah kalian!"

Aku melirik Chatha dan mencobanya bersamanya. Aku memegang bagian kepalanya takut-takut. Aku sudah bersiap-siap dengan pedangku jika sewaktu-waktu monster ini membuka mulutnya. Bagaimana jika dia berniat memakanku?

"Groamm..." Monster itu menunduk saat aku mengusapnya.

"Dia ingin kau naik ke atas tubuhnya!"

"Profesor yakin?"

"Naiklah, dia tidak berbahaya."

Apa boleh buat, Profesor Attikus sudah mengatakannya. Aku mencoba naik ke atas tubuhnya bersisik. Monster ini mirip dengan naga yang mama seorang bacakan. Begitu besar dengan sayap yang mengembang di tubuhnya.

"Profesor, bisakah saya turun?" Tanyaku takut sesaat kedua sayapnya terbuka lebar. Dia tidak mungkin melarikan diri bukan?

"Dia ingin menunjukkan sayapnya padamu. Dee adalah spesies jantan mungkin dia mengira kau adalah pasangannya." Profesor Atticus menahan tawanya bersama anak-anak lain.

Apa menurut mereka ini lucu? Aku turun pelan dan bersembunyi di balik tubuh Chatha. Aku tidak akan lagi naik ke atas sana.

"Beberapa monster kelas A bisa kalian jinakkan tapi sulit kalian jinakkan. Mereka memiliki akal pikiran dan perasaan, monster akan tahu siapa yang bisa menanganinya atau tidak. Jika dia menemukan ikatan dengan manusia, dia akan jinak dengan sendirinya. Tugas kalian kali ini adalah mencari monster kelas A. Aku akan memantau kalian bersama Profesor Daisy."

🏹🏹🏹

Sepertinya profesor berniat membunuh kami semua. Anggap saja memburu monster kelas A adalah tindakan untuk mengancam nyawa. Kami tidak memiliki pedang aura seperti para ksatria. Kami juga bukan berasal dari jurusan pedang. Bagaimana jika monster yang kami temui tidak jinak dan bersiap untuk menyerang kami?

Aku hanya ingin menjadi pemburu yang kaya raya.

"Dixie, apa kau ingin tertinggal di belakang? Cepatlah ikuti kami!" Osric menengok ke belakang melihatku yang berjalan lambat.

"Kita harus cepat mengejar profesor!" Chatha menatap sekeliling dan mengeluarkan pedangnya.

"Dia pasti ketakutan." Sindir Dexter.

Memangnya mereka tidak takut? Semakin dalam hutan aku mendengar suara aneh. Ini kawasan hutan yang sangat berbahaya, lebih berbahaya saat aku menemukan Dexter. Jika kami pergi lebih dalam, bagaimana cara kami mengatasinya?

"Bukankah seharusnya kita pergi dengan jurusan pedang?" Tanyaku sembari berlari kepada mereka.

"Profesor Atticus adalah pemilik pedang aura. Dia bisa menghadapi berbagai monster." Jelas Osric membuatku tenang.

Apa itu artinya bukan hanya jurusan pedang yang bisa memiliki pedang aura?

"Aku belum melihat pedang aura, bagaimana bentuknya?" Tanya Chatha.

"Pedang aura akan bercahaya saat pemiliknya memakainya, cahaya setiap pemilik aura berbeda-beda. Tapi aku pernah melihat yang paling indah, warnanya keemasan dan memiliki cahaya biru. Papaku pemilik pedang aura yang paling indah!" Banggaku.

"Ayahmu?" Osric dan Chatha melihatku terkejut.

"Ya, keluargaku pemilik pedang aura. Hanya mama dan aku yang tidak memilikinya. Biasanya hanya laki-laki yang bisa memiliki pedang aura."

"Keluarga Craney sangat menakjubkan! Bagaimana dengan ketiga kakakmu? Bagaimana pedang aura mereka?" Tanya Osric ingin tahu.

"Glenn memiliki cahaya merah, Austin memiliki cahaya hijau, dan Lais memiliki cahaya biru."

"Aku sangat iri pada keluargamu. Kalian memiliki banyak bakat!" Puji Chatha.

Tentu saja, meski aku tidak memiliki pedang aura tapi kekuatanku juga tidak bisa diragukan oleh sembarang orang. Aku bisa mengalahkan monster dan penjahat. Setidaknya aku bukan anak yang lemah di keluargaku.

"Sayangnya hanya Dixie yang tidak mengikuti jejak mereka bertiga. Bukankah ibumu juga seorang pemilik pedang aura?" Tanya Dexter memastikan.

"Ya, kata mama itu ketidaksengajaan. Dia hanya bisa menggunakan pedang aura sesekali dan aku tidak tahu aura apa yang dikeluarkannya. Dulu mamaku berasal dari jurusan pemburu monster. Dia perempuan pertama yang berada di jurusan ini!"

"Apa?" Chatha dan Osric menatapku tidak percaya.

"Grace Lavina, itu nama mamaku!"

"Tidak mungkin! Grace Lavina ibumu? Bukankah dia seorang pemburu monster tingkat tinggi? Dia juga bersama Profesor Attikus memburu monster bersama. Aku tidak menyangka dia menikah dengan Parish Craney."

Aku melirik Osric yang terus tidak percaya tentang kedua orangtuaku. Sebenarnya aku juga bertanya-tanya kenapa dulu mama jatuh cinta pada papa. Semua orang pasti terkejut tahu fakta itu. Tidak banyak orang yang tahu siapa mama sebenarnya. Setelah menikah dengan papa, mama segera berhenti menjadi seorang pemburu. Namanya tidak seterkenal dulu. Menurut beberapa orang yang pernah kudengar hubungan mama dan papa tidak sebaik itu. Mereka sering bertengkar di akademi, mereka juga tidak terlihat sebagai seorang pasangan, tapi entah kenapa mereka menikah dan memiliki empat orang anak. Terima kasih kepada Bibi Silva yang menceritakannya.

"Memangnya kenapa jika mama dan papaku menikah? Lihatlah, aku begitu cantik dan kuat sebagai anak mereka!"

"Kemari kalian, aku hanya mendengar desas-desus yang berkembang di kalangan para profesor. Dulu ibumu pernah menjalin hubungan dengan Profesor Attikus!" Bisik Osric pada kami.

"Tidak mungkin!" Apa dulu mereka sepasang kekasih?

"Apa yang terjadi?" Tanya Dexter.

"Hubungan mereka berjalan sangat lama sampai mereka berniat akan menikah. Tapi tiba-tiba saja hubungan mereka berakhir. Ada yang mengatakan mereka memiliki perbedaan pendapat, ada juga yang mengatakan mereka sejak awal memang bukan sepasang kekasih. Hanya cinta sepihak saja dari Profesor Attikus. Ternyata ibumu menikahi musuh bebuyutannya, Parish Craney. Pantas saja kau dan kakak-kakakmu menjadi anak-anak yang terlahir dengan bakat alami."

Tapi itu hanya desas-desus semata, tidak ada yang tahu bagaimana kisah cinta mereka dulu. Lagipula mama dan papaku sudah menikah. Apa lagi yang perlu dibantah akan fakta itu.

"Apa yang kalian berempat bicarakan ini?"

"Profesor Atticus!"

🏹🏹🏹

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

MONSTER LOVER ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang