24. UMPAN

369 43 0
                                    

"Hoekkk..."

"Cepat ambil!"

"Hoekkk... Kau gila! Aku tidak mau mengambilnya, baunya sangat bau!" Aku menutup hidungku.

Aku tidak mau melakukan ini lagi. Perutku terus bergolak melihat organ dalam babi yang begitu merah. Osric juga hanya diam saja menungguku membelah tubuh hewan ini.

"Bagaimana dengan tubuhnya?" Tanyaku padanya.

"Biarkan saja. Pasti monster akan memakannya nanti, kita harus pergi ke sungai dan berburu ikan monster."

Bagaimana dia bisa hanya memerintah tanpa mau ikut membawa organ dalam ini? Aku terus menutup hidungku mengikuti Osric dari belakang. Aku tidak tahu keberadaan Chatha, sepertinya dia telah berburu di dalam hutan gelap sana. Harusnya aku pergi saja bersama Chatha, tubuhku tidak perlu penuh dengan darah seperti ini. Pasti ada ini hanya akal-akalan Osric agar dia tidak perlu membawa benda menjijikkan ini.

Kapan kami akan sampai sungai? Aku harus membersihkan tubuhku!

"Osric! Dimana sungainya?"

"Sebentar lagi, kita hanya perlu melewati pohon besar."

"Darimana kau tahu?"

"Apa kau tidak membaca buku mengenai panduan akademi?"

Ternyata buku panduan itu berguna untuk ini. Aku baru tahu! Harusnya aku membacanya agar tahu tempat dimana aku bisa menemukan monster. Ternyata aku bodoh! Sangat bodoh!

"Monster itu bisa mengeluarkan racun hitam dari dalam tubuhnya. Pastikan kau jangan memegang bagian tubuhnya. Peganglah bagian kepala dan potong sebelum dia mengeluarkan cairan hitam."

"Baik!"

Tapi bagaimana dengan tubuhku yang penuh dengan darah babi ini? Bukankah aku akan mengundang ikan itu tanpa organ dalam ini? Aku seperti sebuah umpan hidup yang telah disiapkan Osric. Aku curiga bahwa dia sengaja membuatku menjadi umpan hidup.

"Turunlah Dixie!"

"Kau sendiri?"

"Aku akan berjaga, saat ikan mendekat aku akan memotongnya!"

"Osric, lalu apa gunanya organ dalam ini?"

"Ikan monster hanya menyukai darah, cobalah masuk ke sungainya Dixie!"

Apa? Aku melemparkan organ dalam ke tubuh Osric dan melumuri wajahnya dengan darah. Apa dia mulai mendorong temannya sendiri dalam bahaya?

"Apa yang kau lakukan?"

"Kita akan menangkapnya bersama!"

"Dixie, kau tidak lihat rambutku. Aku harus menjaganya agar tidak hilang!" Osric memegang erat rambut palsu yang kuberikan.

Dia tinggal melepaskannya saja! Lagipula kami harus menangkap dua ikan bukan hanya satu ikan. Kenapa dia membuatku menjadi umpan sedangkan dia hanya menunggu di atas? Itu tidak adil! Aku menarik rambut Osric dan melemparkannya jauh. Itu akan aman disana untuk sementara waktu!

"Sudah ayo masuk bersama!"

"Rambutku!"

"Cepatlah! Kita akan pergi ke akademi yang menemui Flora."

Aku lebih dulu masuk ke dalam air, ternyata sungai ini lebih dalam dari perkiraanku. Aku bisa berenang dengan bebas seperti masa lalu bersama dengan para kakakku. Itu petulangan yang sangat menegangkan saat di dalam sungai kami menemui buaya.

Osric ikut menceburkan dirinya, kami harus bersiap jika sewaktu-waktu ikan itu datang pada kami. Sepertinya aku merasakan kakiku terkena sesuatu. Apa kami akan baik-baik saja?

"Mereka datang!"

Aku menyiapkan panah dan membidik satu ikan yang muncul ke permukaan.

Takkk...

Apa dia terkena panahku?

"Sekarang kita harus kembali ke atas. Mereka sudah mencium aroma kita!" Osric lebih dulu naik.

Hanya seperti ini? Aku mengikuti Osric dan bersiap memanah kembali. Jika tahu seperti ini kami pancing saja mereka dengan organ dalam. Kami menanti mereka naik ke atas. Air mulai bergejolak naik sesuatu muncul dari dalam sana dan bergerak ke atas tempat kami.

Mereka datang! Ikan-ikan itu datang!

Takkk...

Takkk...

Takkk...

"Osric cepat penggal kepala mereka!"

"Jangan sampai kau mengenaiku!" Osric berlari dan memenggal kepala mereka satu persatu. Mungkin kami akan mendapatkan lebih dari dua ikan hari ini. Hasil yang sangat banyak untuk kami pancing.

🏹🏹🏹

"Sepertinya kalian sedang panen ikan!" Profesor Daisy melihat kepala-kepala ikan yang kami tangkap.

Kami memang memanennya. Semua tubuh ikan kami timbun di dalam tanah agar tidak membusuk dan mencemari air. Kami termasuk manusia yang berhati baik untuk monster lain. Sungai digunakan sebagai sumber air bersih mereka. Jika itu tercemar oleh racun, kami akan jadi tersangka kasus pencemaran air minum.

"Hari ini saya berhasil bukan profesor?"

"Kali ini kau membawa monster dengan benar. Tapi ini terlalu banyak, apa yang akan kalian lakukan dengan semua kepala ini?"

"Kami akan membawanya ke jurusan obat-obatan. Mereka menginginkan otak ikan ini yang digunakan sebagai bahan ramuan. Minyak ikan ini sangat berguna untuk pengobatan dan perawatan kulit. Mereka sedang menelitinya." Jelas Osric.

Ternyata seperti itu! Jadi apa Osric sedang membuat untuk menumbuhkan rambut di kepalanya? Aku tahu sekarang kenapa dia bisa dekat dengan Flora. Flora pasti kasian dengan Osric yang tidak memiliki rambut dan berusaha keras membuatnya sebagai Osric jadi eksperimennya. Aku menepuk pundak Osric, aku akan mendukung kisah cintanya dengan Flora.

Tidak kusangka mereka sudah sejauh itu. Kisah percintaanku yang tidak kunjung ada kemajuan. Aku tidak memiliki nyali untuk meminta waktu Nixon bersamaku keluar.

Dia selalu membicarakan buku dan peneliti monster, sedangkan otakku tidak akan pernah sampai ketika dia memulai pembicaraan serius. Aku hanya mendengarkannya dan mengangguk saja.

Jika dia tahu semua perkataan hanya melewati telingaku, dia pasti sangat kecewa. Aku tidak ingin dia tahu bahwa aku terkadang tidak membaca bukunya. Setiap aku membuka bukunya yang mulai rumit, otakku menjadi sangat panas.

Andai aku sepintar Osric, kami pasti akan menjadi pasangan yang saling memahami.

"Baiklah aku serahkan kepada kalian. Setelah ini bersihkan juga tubuh kalian. Aku mencium aroma organ dalam." Profesor Daisy menutup hidungnya.

Apa kami bau?

🏹🏹🏹

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

MONSTER LOVER ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang