"Chatha! Osric! Cepatlah, kalian sangat lambat!"
Aku bersenandung ria melihat pohon-pohon dengan penuh suka cita. Pada akhirnya aku kembali bersemangat untuk menemukan monster kelas D. Berkat Nixon, aku belajar dengan sangat giat untuk menemukannya! Kali ini aku tidak akan salah menangkap monster! Aku pasti bisa membedakan semua jenis monster. Betapa senangnya bisa berjalan bersama Nixon.
Hatiku menjadi begitu ringan, dimana kalian para monster kelas D? Aku akan menangkap kalian!
"Kewarasanmu mulai menghilang." Sindir Osric.
"Dia hanya sedang jatuh cinta untuk pertama kalinya. Apa kau sudah melihat monstermu?" Tanya Chatha yang kujawab dengan anggukan.
Aku sudah menentukannya, kali ini adalah monster dengan tubuh setengah rusa dan setengah jerapah. Dia sering berkeliaran untuk memakan tanaman yang sangat tinggi. Jika aku menangkapnya, mungkin Profesor Daisy akan memujiku.
"Kalian tunggu disini saja! Aku akan menangkapnya sendiri!"
Ini tidak akan sulit! Aku mengendap-endap di balik semak-semak dan merangkak ke sisi yang cocok untukku membidiknya. Monster itu sedang memakan sesuatu di atas pohon sana, mungkin sesuatu seperti ular atau tupai yang jelas itu bukan tumbuhan. Monster bukan herbivora.
Takkk...
Takkk...
Takkk...
"Arkkk..." Dia meronta-ronta dan terjatuh ke tanah. Aku tidak membunuhnya, aku hanya mengolesi panahku dengan obat pelumpuh. Aku memintanya ke jurusan obat-obatan. Mereka memberiku banyak obat pelumpuh, kata mereka lebih baik aku tidak membunuhnya. Ada banyak manfaat dari tubuh monster kelas D. Jika aku membawanya hidup-hidup, mereka akan memberiku banyak makanan.
Aku juga ingin memakan sesuatu dari jurusan obat-obatan. Mungkin makanan mereka lebih ke arah makanan yang sehat untuk tubuh. Aku mulai berpikir bahwa daging akan membuat tubuhku penuh dengan lemak sampai aku tidak bisa berlari.
"Chatha! Osric! Aku sudah mendapatkannya, tolong bantu aku membawanya!" Aku berteriak memanggil mereka.
"Sudah selesai?" Chatha muncul bersama Osric yang langsung memeriksa hasil tangkapanku.
"Bagus, Dixie! Ayo, kita bawa sebelum hari gelap. Lebih banyak monster yang berkeliaran saat sore sampai malam hari."
Aku mengangguk pada Osric. Kami membawanya bersama-sama menuju akademi. Untunglah aku meminta mereka menemaniku, jika tidak mungkin aku akan memotong kepala hewan ini seperti monster yang menyerangku dulu. Mana mungkin aku bisa membawa hewan ini sendirian? Aku tidak sekuat itu.
"Setelah ini kalian harus menemaniku ke jurusan obat-obatan. Mereka akan memberiku makanan jika membawa hewan ini."
Mereka berhenti berjalan dan menengok kearahku. Apa mereka tidak mau?
"Jurusan obat-obatan?" Tanya Chatha.
"Iya, kenapa?"
"Apa kita harus masuk kesana dan bertemu mereka?" Kali ini Osric yang bertanya.
Aku memicing memikirkan pertanyaan mereka ini. Tunggu dulu, apa jangan-jangan mereka menyukai seseorang dari jurusan obat-obatan? Ada banyak perempuan cantik disana, keahlian mereka juga tidak kalah dengan jurusan penyembuh. Aku sangat iri dengan mereka yang sangat pintar. Aku juga ingin memiliki otak encer.
"Jika kalian tidak mau juga tidak apa-apa. Sayang sekali, aku ingin mengenal kalian pada mereka. Mungkin mereka membutuhkan sesuatu lagi dimasa depan. Aku akan membantu mereka sendirian!"
"Tidak! Kami akan datang denganmu!" Jawab Chatha cepat.
"Tenang saja, Dixie! Kami lebih paham akan jenis monster, kami bisa membantumu dan mereka akan mendapatkan monster dengan mudah. Ayo, cepat antarkan monster ini sebelum dia bangun!" Osric bergerak dengan sangat bersemangat.
Dasar para laki-laki ini! Dulu saja mereka hanya diam, ternyata mereka menyukai seseorang dari jurusan obat-obatan! Awas saja jika aku tahu siapa orang yang mereka sukai. Aku akan membuat mereka mengakuinya.
🏹🏹🏹
"Terima kasih, telah membawanya. Kami sangat senang kalian mau menangkap monster ini."
Aku tersenyum pada Flora, dia murid kelas 2 jurusan obat-obatan. Tidak kusangka aku mendapatkan teman hanya karena menangkap monster. Lain kali aku akan membawakan monster lebih banyak pada mereka. Tentu dengan bantuan dua laki-laki yang sangat kaku ini. Sejak kami masuk, mereka berdua hanya terdiam tanpa berbicara apa-apa. Aku harus mengenalkan mereka pada semua orang disini.
"Itu tidak masalah! Aku juga membawanya untuk mengurus nilaiku. Jika kalian membutuhkan bantuan panggil saja kami!"
Kata Flora jika mereka meminta pada anak jurusan pemburu monster yang lain. Mereka hanya akan diberi pilihan yang buruk. Pergi ke hutan sendiri atau menemani para pemburu monster. Dalam artian, aku tidak ingin mengatakannya. Dasar para pria tidak tahu sopan santun! Pantas saja Brady bisa berprilaku seenaknya.
Aku tidak menyangka orang-orang di jurusanku memiliki otak yang picik. Kecuali dua orang di belakangku. Pasti mereka tidak pernah bertemu perempuan cantik sebelumnya. Apa termasuk aku?
"Baiklah, Flora. Kami harus kembali ke asrama, sampai jumpa!"
"Sampai jumpa, Dixie!"
Aku menyeret tubuh Chatha dan Osric keluar. Aku akan mengajari mereka cara menarik hati seorang perempuan. Bisa-bisanya mereka hanya diam saja tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Memangnya aku juru bicara mereka berdua.
"Kalian ini merepotkanku!" Aku melepaskan mereka.
"Apa yang merepotkan? Kami hanya tidak tahu harus mengatakan apa." Chatha mengaruk rambut ikalnya.
"Jadi, aku harus berbicara terus menerus sedangkan kalian diam saja?" Tanyaku pada mereka berdua.
"Bukan seperti itu, kau tahu saat pertama kali seorang laki-laki berbicara dengan seorang gadis? Tentu saja kami tidak memiliki topik pembicaraan." Jelas Osric.
Jadi, aku bukan seorang gadis? Benar, mungkin karena rambut pendekku yang sebatas telinga ini yang membuatku menjadi bukan sosok perempuan. Aku tahu kebanyakan perempuan akan memiliki rambut panjang yang indah. Sayangnya aku mengalami kerontokan rambut parah karena menyiapkan ujian untuk masuk ke akademi. Aku bersyukur rambutku tidak seperti Osric yang botak.
"Baiklah, kali ini aku biarkan kalian. Tapi jika kalian hanya diam saat aku bersama Flora dan lainnya. Lebih baik kalian tidak ikut saja bersamaku. Setidaknya kalian mengucapkan sesuatu, mungkin salah satu dari mereka akan tertarik pada kalian." Aku menatap wajah mereka yang memerah. Benar dugaanku!
"A-apa yang kau katakan?"
Bahkan Osric menjadi gagap, aku merangkul bahu mereka berdua. Aku akan membantu kisah asmara yang belum di mulai ini.
"Tenang saja! Jika kita terus bertemu mereka, mungkin kalian akan mendapatkan pasangan sebelum lulus. Kalian bisa menikah dan hidup bahagia!"
"Memangnya akan mudah? Aku terlalu tinggi dan penampilanku tidak setampan orang lain." Chatha tertunduk lesu.
"Aku juga tidak memiliki rambut dikepalaku!" Osric mengusap kepalanya.
"Serahkan pada Dixie! Aku akan membantu kalian!"
Jika untuk urusan penampilan aku bisa membantu mereka. Aku memiliki tiga kakak laki-laki. Tidak akan sulit menentukan penampilan mereka yang membuat mereka setampan Nixon! Mungkin tidak akan setampan Nixon, tapi setidaknya mereka menarik perhatian orang lain.
Aku memiliki banyak ide untuk mereka!
🏹🏹🏹
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER LOVER ( END )
FantasyKetika kau mencintai seseorang maka katakan saja sejujurnya, jangan menjadi seseorang yang terus diam menyimpan perasaan! Dixie begitu kesal pada kakaknya yang telah membuatnya berada di jurusan yang tidak dia inginkan. Dia ingin menjadi seorang ksa...