"Apa hanya ini Dixie?" Pedang Dexter teracung pada wajahku.
"Aku belum selesai!" Aku memukul tangan Dexter dan menendang tubuhnya dari atas ku.
Beraninya dia membuatku terjatuh seperti ini. Aku tidak akan kalah darinya! Nixon sedang melihatku dan Morgan juga memberikan dukungan. Aku tidak ingin mempermalukan diriku sendiri dihadapan mereka. Bahkan ada Lais yang sedang melihat pertandingan ini dengan teman-temannya. Aku mengusap dahiku, ini benar-benar menyusahkanku. Berbeda dengan Morgan, Dexter memang berniat membunuhku di tempat ini. Aku tidak menikmati pertandingan ini.
"Majulah Dixie! Seberapa hebat kemampuanmu itu? Aku ingin tahu kenapa kau selalu tidak kenal rasa takut."
Apa maksudnya? Otakku tidak bisa berpikir!
"Apa kau sedang memujiku?" Aku menyerang Dexter. Aku takut tapi aku lebih takut jika harus pergi tanpa meninggalkan pesan untuk mama dan papa. Aku mencengkram baju Dexter dan membanting tubuhnya ke lantai.
Ini untuk dirinya yang membuatku terjebak disini! Banyak orang yang menonton pertandingan ini bukan hanya jurusan pemburu monster! Kenapa dia membuatku harus melawannya?
Dexter bangkit dan mengarahkan pedangnya. Apa dia ingin aku membanting tubuhnya lagi? Aku memiliki kekuatan tangan yang kuat. Dexter berlari dan menerjang tubuhku, dia mengarahkan semua serangannya pada satu titik yaitu wajahku! Wajahku!
Jika itu bagian lain aku masih bisa mengindarinya! Tapi dia menyerang bagian wajahku! Wajah berhargaku!
"Ugh... Apa masalahmu denganku?"
"Masalahku? Aku hanya tidak menyukai wanita sepertimu! Harusnya kau tidak berada disini! Harusnya kau berada di tempat para wanita saja. Lagipula kau hanya akan menjadi seorang istri untuk suamimu!" Dexter melancarkan serangannya dengan sangat cepat. Aku menunduk dan menubruk tubuhnya dari bawah.
Lalu kenapa? Hidupku adalah hidupku! Dia tidak bisa mengaturku, bahkan kami bukan teman! Kami tidak berteman sampai dia memberikanku saran! Siapa dia? Hah?
Brakkk...
Aku mengangkat tubuh Dexter dan menjatuhkannya bersamaku. Kami tidak perlu senjata lagi.
Bugghh...
Satu pukulan mendarat pada wajah Dexter.
"Katakan sekali lagi!"
Bugghh...
Dexter menendang tubuhku dan mengambil pedangnya. Perutku sangat sakit! Apa ini waktunya hari bulananku? Aku mengeram dan memeluk perutku yang kesakitan. Kenapa datang disaat ada Dexter disini?
"Mau akan kukatakan lagi! Kau hanya akan jadi seorang istri! Lebih baik kau kembali saja ke rumahmu!"
Takkk...
Aku mencengkram pedang milik Dexter yang ingin mengenaiku. Aku tidak bisa lagi bertarung! Perutku sangat sakit.
"Profesor aku menyerah! Selamat tinggal!" Aku berlari turun dengan perut yang terus kupegang. Aku butuh seseorang dari jurusan penyembuh.
Perutku sakit!
🏹🏹🏹
"Tidurlah dengan kantung ini. Perutmu tidak akan sakit."
Kantung ini penyelamatku. Aku hampir saja pingsan di depan pintu ruang perawatan. Sedikit saja aku tidak kabur melarikan diri mungkin saja aku sudah mati.
"Terima kasih, siapa namamu?"
"Isla!"
"Berkatmu aku selamat lagi. Terima kasih banyak, Isla!"
Dia tersenyum dan mengangguk padaku. Lebih baik aku tidur dan membuat perutku membaik dengan sendirinya. Aku menatap luka ditanganku, dia sudah menyembuhkannya dengan sangat baik. Tidak ada luka lagi ditanganku selain luka-luka dari latihan dan lukaku sejak kecil. Inilah hasil kerja kerasku untuk mencapai hari ini. Walaupun aku menyerah di tengah jalan, tapi aku bisa mengimbangi Dexter dengan waktu cukup lama. Aku bangga dengan diriku sendiri. Aku tidak menyangka aku bisa tetap hidup.
"Dixie? Apa terjadi?" Chatha dan Osric datang melihatku.
"Perutku sakit jadi aku memilih pergi."
"Apa kau mengalami datang bulanan? Apa kau sudah merasa membaik? Apa kau perlu makanan manis atau sesuatu yang membuat perutmu membaik?" Tanya Osric seperti seorang penyembuh.
"Aku baik!"
Aku hanya ingin tidur, mereka justru menggangguku. Bagaimana caraku mengusir mereka dari sini?
"Dimana adikku?" Teriak Lais.
Muncul satu orang lagi.
"Kenapa kau menyerah di tengah jalan? Ada apa denganmu?" Lais memeriksa dahiku.
"Dia mengalami sakit perut bulanan." Jelas Osric.
"Ya ampun, jadi kau menyerah karena itu? Kukira kau takut kepada Dexter. Beristirahatlah dengan baik. Aku akan menjelaskannya pada orang-orang. Kalian berdua ikut aku!" Lais membawa Chatha dan Osric keluar.
Ternyata dia lebih peka dari kedua orang itu. Aku menutup mataku sejenak, aku sangat lelah dan mengantuk. Untuk sekarang aku serahkan saja pada Lais. Aku ingin tidur.
🏹🏹🏹
Kenapa mereka memberikanku banyak makanan? Aku melirik Chatha yang memberikan banyak sayuran untukku, dia pasti tidak menyukainya. Sedangkan Osric memberikanku buah. Dia pasti merasa berterima kasih untukku kejadian saat aku menolongnya. Dixie, memang menyukai banyak makanan. Aku tersenyum dan memakan makananku. Kukira setelah pertandinganku dan Dexter ada yang berubah dengan orang-orang. Tapi mereka tetap sama saja seperti tidak ada yang terjadi.
Begitu normal!
"Aku tidak sabar untuk berburu monster kelas C. Apa yang ingin kalian tangkap?" Tanya Chatha.
Apa kami akan menangkap monster kelas C? Kalau begitu aku ingin menangkap peri! Aku akan menemukan mereka jika tidak akan akan mencari sebuah monster yang memiliki penampilan yang lucu untukku pelihara. Semoga saja Profesor Daisy menyetujuinya.
"Aku akan menangkap hewan dengan hidup di air. Dia seperti hewan kecil yang bermain di sungai."
"Apa itu?" Aku juga ingin menangkap sesuatu seperti Osric.
"Sejenis ikan, tapi monster itu bisa hidup di daratan. Otaknya sangat dibutuhkan oleh jurusan obat-obatan."
Jurusan obat-obatan? Bagaimana Osric bisa tahu? Aku dan Chatha saling melirik. Ini sangat mencurigakan!
"Apa? Flora dan aku sedang membuat ramuan obat. Jangan pikirkan hal lain!"
Sejak kapan mereka dekat?
"Ramuan apa?"
"Hanya ramuan biasa."
"Aku akan membantumu! Aku juga ingin menangkapnya untuk Flora."
"Baiklah, lebih banyak lebih baik. Tapi kau harus membawa hewan untuk memancingnya keluar."
Jika itu adalah monster ikan tentu saja kami butuh umpan. Aku akan mencari cacing! Aku hanya perlu menutup mataku saat mengoreknya dari dalam tanah.
"Bawalah organ dalam babi!"
🏹🏹🏹
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER LOVER ( END )
FantasiKetika kau mencintai seseorang maka katakan saja sejujurnya, jangan menjadi seseorang yang terus diam menyimpan perasaan! Dixie begitu kesal pada kakaknya yang telah membuatnya berada di jurusan yang tidak dia inginkan. Dia ingin menjadi seorang ksa...