2. JURUSAN PEMBURU MONSTER

665 63 0
                                    

"Saya Dixie Craney!"

"Kau wanita?"

Apa dia tidak bisa melihatnya? Jelas-jelas aku wanita meski rambutku pendek tapi aku seorang wanita asli!

"Iya!"

"Wanita di jurusan ini? Hahaha... Ada-ada saja. Kami tidak memiliki kamar untuk wanita. Jadi pakai kamar yang tersisa, ini kuncinya!" Dia memberikanku sebuah kunci.

"Terima kasih!"

Memangnya tidak ada selain aku sebelumnya? Kata Austin dulu sekali pernah ada wanita di jurusan ini. Dia menyelesaikan sekolahnya selama 4 tahun dan menjadi seorang pemburu handal. Kenapa mereka justru terkejut saat aku di jurusan ini? Jika bukan karena Lais, aku juga sudah berada di jurusan berpedang! Aku tidak mungkin terdampar di jurusan ini! Aku berjalan mengikuti nomer di kunci ini, nomer 456.

Brukkk...

"Apa kau tidak punya mata?"

Tubuhku terjatuh saat seseorang keluar dari dalam kamarnya. Aku juga tidak tahu jika dia akan keluar dari dalam sana. Memangnya aku cenayang yang bisa memprediksi dia akan keluar atau tidak? Aku juga sedang mencari kamarku! Aku mendongak dan melihat seseorang yang tidak asing.

"Dexter?"

"Ck, untuk apa kau berada disini? Apa kau kehilangan arah menuju jurusan penyembuhan?"

Kenapa Dexter disini? Apa dia juga berada di jurusan pemburu monster? Tidak! Tidak! Tidak! Bagaimana bisa aku hidup di tempat yang sama dengannya?

"Kau tidak lihat bajuku yang sama denganmu?"

"Kau? Hahaha... Sudah gila rupanya! Kau tidak tahu jurusan apa ini? Wanita sepertimu tidak mungkin bisa bertahan saat melihat tubuh monster! Sebelum terlanjur pergilah!"

"Heh... Urus saja urusanmu! Kau tidak perlu ikut campur dengan hidup orang lain." Aku berdiri dan pergi menuju kamarku.

Aku segera istirahat setelah tahu Dexter satu jurusan denganku. Mengapa dunia ini mempertemukan kami di jalan seperti ini? Aku tidak kau bertemu dengan orang yang sangat brengsek sepertinya!

Kakiku berhenti melangkah saat tahu pintu apa yang akan menuju kamarku. Ini terlihat sangat kusam dengan nomer yang terukir cukup baru. Aku bisa pastikan mereka membuatnya secara mendadak. Aku membuka pintu dan melihat debu-debu yang berterbangan kesana kemari.

Ini pasti sebuah gudang!

🏹🏹🏹

Tokkk... Tokkk...

"Maaf, profesor saya terlambat!"

Semua orang melihatku yang baru saja masuk ke dalam kelas. Mereka menahan tawa saat melihatku mendapatkan tatapan tajam dari profesor. Aku juga tidak ingin terlambat untuk hari pertama, tapi kamarku tidak bisa dibiarkan saja. Kenapa mereka membuat gudang menjadi kamarku? Apa tidak ada tempat lainnya? Aku tahu jika kamar akan berisi dua orang, aku juga tidak bisa satu kamar dengan seorang laki-laki. Mama pasti akan marah dan menyeretku pulang. Belum lagi ketiga orang yang berada di rumah.

Kenapa hidupku sangat sial!

"Terlambat 30 menit. Siapa namamu?"

"Dixie Craney!"

"Craney? Untuk seorang Craney kau sangat lambat. Apa saudaramu tidak mengajarimu sesuatu?"

"Maafkan saya profesor!"

"Duduklah, aku baru saja memulainya. Jika kau terlambat lagi aku tidak akan memberikan kelonggaran untukmu!"

Aku bebas? Aku bebas? Aku membungkuk berkali-kali dan berjalan ke arah bangku kosong. Aku tidak mendapatkan hukuman!

Hah? Apa hanya bangku ini saja yang kosong?

"Menjauhlah dariku!" Dexter menatapku tajam.

Kenapa dia disini lagi? Apa kami juga harus sekelas? Kenapa dia tidak berada di kelas lain saja?

"Hmm..." Aku menjauhi Dexter dan berada di tempat terujung. Disini lebih baik karena bisa mendengar profesor dengan sangat jelas.

Tapi siapa profesor ini? Aku tidak tahu namanya sama sekali. Apa dia yang akan bertanggung jawab secara penuh di kelas ini? Aku membuka buku panduan Akademi Apollo. Dia adalah...

Profesor Atticus.

Dia memiliki banyak pengalaman melawan monster kelas atas. Bahkan pengalamannya setara selembar buku panduan ini. Aku harus mengikuti jejaknya. Setidaknya seperempat dari jejaknya.

"Seperti yang kalian ketahui, jurusan pemburu monster adalah jurusan dengan tingkat pendaftar paling tinggi. Tahun ini lebih dari 1.000 pendaftar, lebih banyak dari tahun kemarin. Kalian bertiga puluh adalah orang-orang pilihan, jadi aku ingin melihat kemampuan kalian yang sebenarnya."

Ada tiga kelas di jurusan pemburu monster. Setiap kelas akan diisi 30 anak dengan status dan asal yang berbeda-beda. Aku termasuk anak yang beruntung bisa berada di antara 90 anak yang berhasil masuk. Kukira itu keajaiban dunia saat Lais tanpa sengaja mengirim ke tempat ini. Ada sebabnya kenapa jurusan ini lebih banyak peminat daripada jurusan lain. Pertama, jurusan ini adalah ajang untuk para pria menunjukkan kemampuannya. Kedua, dari semua jurusan hanya jurusan ini yang memiliki tiga kelas lainnya hanya memiliki dua kelas saja. Ketiga, angka pekerjaan jurusan ini sangat luas dan banyak. Banyak dari bangsawan yang membutuhkan para Hunter untuk berburu monster atau apapun itu yang bisa diburu termasuk manusia. Keempat, tentu saja gajinya sangat banyak melebihi gaji jurusan lain.

Apa aku patut berbangga diri? Tentu saja! Karena ini adalah ajang mencari uang dan pekerjaan, aku harus berusaha maksimal untuk lulus dengan nilai memuaskan. Aku bisa mendapatkan pekerjaan dari seorang bangsawan dan memiliki banyak uang. Papa tidak akan memaksaku untuk menikah.

"Jika kalian mengecewakanku, hanya ada dua pilihan untuk kalian. Bertahan dengan tingkat kesulitan lebih tinggi atau pergi keluar. Aku harap kalian sadar akan kemampuan kalian. Untuk hari ini, kalian akan memilih senjata yang akan kalian gunakan nantinya. Ikuti aku!"

Senjata? Aku akan memilih senjata?

Apa aku harus meninggalkan pedang milik papa ini? Aku menggenggam pedang papa dengan sangat erat. Aku sudah memiliki senjataku sendiri. Aku cukup memilih senjata lain yang tidak berat untuk dibawa kemana-mana. Entah kenapa aku sangat bersemangat untuk memulai pelajaran pertama!

Aku siap!

🏹🏹🏹

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...


MONSTER LOVER ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang