"Apa ini?"
Aku menunjuk monster milik Osric yang mirip dengan koala. Dia bergelantungan di tubuh Osric dan tertidur pulas. Dia memang seekor koala. Bedanya tubuhnya yang mengerikan dengan bulu berwarna hitam pekat. Monster milik Chatha memang terlihat seperti kucing, sangat kecil dan lucu. Aku juga ingin mendapatkannya jika bertemu. Dia sangat menggemaskan!
"Dimana monstermu?" Tanya Osric.
"Ini!" Aku mengambil monster kecil yang bersembunyi di belakang tubuhku. Dia menempel seperti lem yang kenyal.
Osric dan Chatha saling pandang dan bergerak menjauhiku. Ada apa dengan mereka ini? Punyaku lebih lucu karena sangat transparan dan kenyal seperti ubur-ubur. Profesor Daisy memanggil kami semua dan menyebutkan nama kami satu persatu. Akhirnya penilaian! Aku harus mendapatkan nilai yang tinggi! Milikku sangat lucu dan menggemaskan!
"Dixie, apa yang kau bawa?"
"Ini? Monster kecil yang imut!" Aku menunjukan monster milikku.
Wajah semua orang berubah menjadi putih. Apa mereka melihat keimutan monsterku? Aku tahu aku berbakat untuk mencari monster!
"Dixie! Kau tahu apa ini?"
"Monster kelas E!" Aku tersenyum senang.
"Ini bukan monster kelas E! Ini monster kelas X!"
Kelas X? Apa itu? Aku menengok pada Osric meminta jawaban darinya. Kelas apa lagi itu? Memangnya masih ada lagi kelas untuk monster? Apa aku salah membawa monster lagi? Kenapa nasibku sangat buruk hari ini?
"Monster kelas X, tidak bisa diklasifikasikan ke dalam kelas lain. Dia bisa termasuk ke dalam lima kelas. Aku anggap kau membawa monster ini ke dalam kelas E. Tapi kau tidak bisa menjadikannya teman atau peliharaan. Segera kembalikan monster ini!"
Kembalikan lagi?
Mama, sepertinya aku tidak berbakat menjadi pemburu monster. Apa aku berhenti saja disini? Kenapa aku tidak tahu menahu dengan para monster?
"Tapi aku takjub padamu, monster ini sangat jinak denganmu. Tidak banyak monster yang bisa dijinakkan dengan orang yang tidak paham dengan mereka."
🏹🏹🏹
"Hah..." Aku akan belajar dengan giat dengan semua buku-buku ini.
Aku harus tahu jenis monster dan cara penanganannya. Jika aku bertemu monster lagi aku akan tahu kelas mereka. Di mulai dari buku besar ini.
Bermacam-macam monster di dunia!
"Hoamm..."
Kenapa terlalu banyak jenis monsternya? Kukira hanya sedikit saja yang bisa aku hapalkan. Kalau seperti ini bagaimana aku bisa tahu jenis monster itu sendiri? Aku melihat murid lain yang menikmati bacaan mereka dengan fokus. Kenapa mereka bisa membacanya tanpa mengantuk?
"Hoamm..." Mungkin sebentar saja. Saat aku bangun, aku harus fokus dan membaca buku-bukuku dengan baik.
Begitu saja! Aku akan membawanya ke kamar dan membacanya nanti. Mataku tertutup dan tertidur diantara buku-buku. Aku akan memikirkannya nanti saja. Aku sangat mengantuk.
"Hei! Hei! Perpustakaan akan ditutup! Kau harus segera bangun!"
Apa? Apa yang ditutup? Aku mendongak dan melihat wajah seorang pria tampan. Wajahnya sangat tampan seperti seorang malaikat. Indahnya mimpi ini.
"Apa kau mendengarku? Aku segera menutup tempat ini!"
Hah? Aku terbangun seketika, jadi ini bukan mimpi? Sejak kapan langitnya menjadi sangat gelap. Aku hanya mencoba tertidur beberapa menit saja. Pria di depanku tersenyum dengan dengan sangat indah. Apa dia melihat air liurku? Aku mengusap wajahku agar bersih dari kotoran. Dia adalah makhluk tertampan yang pernah aku temui.
"Maaf! Aku tidak sengaja tertidur disini!"
"Tidak apa-apa! Apa kau dari jurusan pemburu monster?"
"Iya!" Jawabku cepat. Dia juga memakai seragam sepertiku. Apa dia kakak kelasku? Siapa namanya?
"Jika kau ingin meminjam buku-buku ini kau harus mengisi formulir. Kembalikan tepat waktu dan jangan merusaknya."
Aku mengangguk kaku dan mengisi formulir yang dia berikan padaku. Sungguhan, apa dia manusia bukan hantu penjaga perpustakaan ini? Aku meliriknya yang sedang melihatku menulis. Bagaimana dia bisa sangat tampan? Aku menyelesaikan tulisanku dan memberikannya.
"Baiklah, Dixie! Aku akan menutup perpustakaan ini, maaf telah membangunkanmu."
"Tidak masalah, kesalahanku. Hahaha..."
"Namaku Nixon, jika kau butuh buku lagi kau bisa datang menemuiku."
Nixon? Kenapa dia bisa tahu aku sangat ingin mengetahui namanya? Aku mengangguk malu dan membawa semua bukuku sekaligus. Aku sering datang berkunjung untuk melihat wajahnya, maksudnya buku di perpustakaan ini.
"Kau juga berasal dari jurusan pemburu monster? Apa kau berada di kelas 2?" Tanyaku memastikan.
"Aku berada di kelas 4!"
Kelas 4? Kelas 4?
"Maafkan, saya senior! Saya tidak tahu jika anda seorang senior?"
Aku tidak tahu jika dia berada di kelas terakhir. Aku tidak bisa bersikap tidak sopan padanya. Ada peraturan penting yang harus semua orang tahu di akademi. Kelas satu sampai tiga, kami bisa menyebut apa saja dan tidak perlu memanggil dengan sebutan yang sopan. Karena usia yang tidak terlalu jauh. Berbeda jika dia berada di kelas 4. Kelas 4 berada di level berbeda. Mereka mirip dengan profesor yang harus dihormati.
"Tidak apa-apa, bicaralah santai denganku. Kau pasti anak baru tahun ini."
"Maaf, senior!"
"Jangan sungkan jika kau membutuhkan bantuan! Kedepannya bersikaplah seperti biasa. Aku lebih suka sikapmu sebelum kau tahu aku berada di kelas 4."
"Tapi itu tidak sopan!"
"Jangan terlalu sopan padaku, aku tidak suka akan hal itu. Kita semua berada di tempat yang sama. Jika kita bertemu atau berpapasan, kau bisa berbicara santai. Mereka tidak akan memarahimu."
Bukankah dia pria yang baik hati dan tampan. Aku akan berjanji untuk menemuinya lagi dan lagi. Papa, sepertinya aku sudah menemukan calon suamiku dimasa depan.
🏹🏹🏹
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER LOVER ( END )
FantasíaKetika kau mencintai seseorang maka katakan saja sejujurnya, jangan menjadi seseorang yang terus diam menyimpan perasaan! Dixie begitu kesal pada kakaknya yang telah membuatnya berada di jurusan yang tidak dia inginkan. Dia ingin menjadi seorang ksa...