"Sepertinya mereka justru menjauhiku." Aku menatap orang-orang yang tidak mendekati meja kami.
Bahkan mereka memilih duduk di tempat lain daripada duduk di dekat kami. Chatha dan Osric tampak menikmati makanan mereka tanpa gangguan sama sekali. Apa bagi mereka ini justru keuntungan tersendiri? Teman-teman Brady juga tidak mencoba untuk menggangguku. Memang ini yang kuinginkan! Aku bisa hidup dengan damai 4 tahun ke depan.
"Mungkin mereka takut kau akan menendang bagian *** mereka. Sebenarnya aku tidak menyangka kau akan melakukannya seperti itu. Kau sangat brutal!"
"Itu semua idemu!" Aku hanya menuruti ucapannya untuk memukul bagaian ***.
"Bisakah kita tidak membahasnya?" Pinta Chatha.
Kami juga sedang menikmati makan malam. Pasti Chatha tertekan karena pembicaraanku dan Osric. Dia pasti terkejut saat melihatku melakukannya pada Brady.
"Apa kalian sudah mendengar dari Profesor Daisy? Besok kita akan pergi ke hutan untuk menangkap monster lagi. Kali ini adalah monster kelas D. Dixie, apa kau tahu monster kelas D?" Tanya Osric.
"Yang kutahu mereka tidak terlalu berbahaya. Jadi, aku lebih mudah menangkapnya."
"Masalahnya kau tidak bisa membedakannya. Besok, kau harus bersama kami. Aku khawatir kau justru membawa monster kelas lain."
"Jangan khawatir Osric! Aku sudah belajar! Aku jadi tahu jenis monster kelas D."
Ayolah, aku juga belajar dari buku milik Nixon. Tentu saja aku mudah menghapalkannya karena aku melihat gambaran besar bentuknya. Besok, aku tidak akan salah bawa monster lagi.
"Kau belajar?" Tanya Chatha terkejut.
"Apa kau kira aku hanya bermalas-malasan? Aku juga belajar tahu!"
"Tidak kusangka kau mempelajarinya, pasti ini semua berkat Senior Nixon. Benarkan? Si pria tampan itu?" Chatha tersenyum jahil.
"Dia memiliki andil besar untukku belajar, kalian tidak akan paham bagaimana cara kerja otak perempuan. Oh, apa kalian tidak menyukai seorang perempuan dari jurusan lain? Aku sering melihat mereka di sekitar tempat latihan. Pasti kalian pernah tertarik pada salah satu dari mereka." Aku juga ingin tahu tipe perempuan Chatha dan Osric.
Mereka terdiam dan memakan makanan mereka. Apa mereka tidak ingin menjawabnya? Apa mereka berniat menyembunyikannya dariku? Chatha dan Osric saling memalingkan wajah mereka. Pasti mereka tidak ingin aku tahu siapa perempuan yang mereka sukai.
"Siapa? Apa itu dari jurusan penyembuhan atau obat-obatan? Jawab aku! Kenapa kalian diam saja?"
"Sttt... Jangan keras-keras! Memangnya kami sempat melihat perempuan saat berlatih? Kami harus fokus Dixie! Kami tidak memiliki waktu untuk memikirkannya!" Chatha memelankan suaranya.
"Bohong!"
"Chatha benar, tidak ada waktu untuk mencari tahu seorang perempuan di jurusan lain. Waktu kami lebih banyak belajar dan belajar. Tidak seperti dirimu, kami harus mendapatkan pekerjaan setelah lulus nanti."
Harus mendapatkan pekerjaan? Apa mereka sangat memerlukan pekerjaan? Aku menatap makanan di depanku. Aku tidak tahu apa-apa mengenai mereka berdua.
"Apa yang akan kalian setelah lulus?"
"Tentu saja menjadi Hunter yang hebat seperti Profesor Attikus!" Jawab Chatha bersemangat.
Ternyata dia lebih menyukai pertanyaan ini daripada perempuan mana yang dia sukai. Aku terlalu kelewatan bertanya pada mereka. Itu urusan mereka masing-masing. Mungkin hanya aku disini yang tidak memiliki tujuan yang jelas. Terkadang tujuanku selalu berubah-ubah sesuai dengan keadaanku.
"Aku ingin menjadi peneliti monster seperti Profesor Daisy. Mungkin aku ingin mengikuti jejak Senior Nixon. Dia termasuk senior yang ingin kujadikan teman penelitian. Karya-karyanya sangat bermanfaat untukku belajar mengenai kehidupan para monster."
Mereka memiliki impian tersendiri!
"Setelah lulus apa yang ingin kau lakukan?" Tanya Chatha.
"Yah, sebenarnya aku ingin menjadi ksatria. Tapi mungkin aku tidak bisa melakukannya. Untuk sekarang, aku ingin lulus dengan baik bersama kalian. Itu saja."
🏹🏹🏹
"Dexter!" Aku berteriak dengan keras memanggilnya.
"Berisik! Kenapa kau terus memanggilku?"
"Kita harus menangkap monsternya bersama! Apa kau tidak dengar kata Profesor Daisy? Ber-sa-ma!"
Kenapa aku terjebak dengan laki-laki seperti Dexter? Kenapa kami selalu berada di tim yang sama? Aku hanya ingin bersama Chatha atau Osric bukannya dengan Dexter. Dia bahkan tidak ingin sedikitpun aku mengganggunya. Maksudku kita harus bersama mengungkap monster dan pulang. Hanya itu yang perlu kami lakukan.
"Untuk apa? Aku bisa menangkapnya sendiri! Cari monstermu sendiri dan jangan ganggu aku!"
"Apa?"
"Kau tidak dengar? Kau hanya pengganggu! Kau membuat waktuku terbuang percuma."
"Jika bukan karena perintah profesor. Aku juga tidak mau bersamamu! Kau tahu bagaimana aku menahan egoku untuk berjalan denganmu? Tapi kali ini berbeda Dexter! Kita harus bekerja sama!"
"Tapi aku tidak menginginkannya. Wanita sepertimu hanya akan menghambatku. Aku tidak membutuhkanmu!" Dexter berjalan pergi.
Sudah cukup! Aku sudah berusaha membujuknya sekuat tenaga. Aku tidak ingin memohon padanya lagi. Untuk apa bekerja sama dengan orang yang tidak mau melakukannya? Aku juga bisa mencarinya monsterku tanpa bantuannya.
Aku menatap ke atas, mungkin saja ada monster yang sedang terbang di atas atau bergelantungan seperti monyet.
"Arghttt... Dasar pria keras kepala!"
Pergi saja sana! Aku tidak peduli lagi dengan kerja sama tim. Aku menendang batu sejuah mungkin. Aku sangat kesal dan marah!
"Groammm..."
Apa itu?
Sesuatu bergerak dari balik semak-semak. Apa batuku mengenai seekor monster? Aku bersiap dengan pedangku. Jika itu monster, aku akan menghadapinya. Dia muncul dari kepala ke bagaian kakinya, begitu besar, sangat besar. Ini bukan monster kelas D, ini monster kelas B atau A. Tidak mungkin aku bisa mengalahkannya!
"Groammm..."
Aku berlari sekuat tenaga ke tempat lain. Kalau monsternya seperti itu, bagaimana aku bisa membunuhnya?
Brukkk...
"Auhhh..."
Sepertinya aku memiliki hidup yang penuh kesialan.
🏹🏹🏹
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER LOVER ( END )
FantasyKetika kau mencintai seseorang maka katakan saja sejujurnya, jangan menjadi seseorang yang terus diam menyimpan perasaan! Dixie begitu kesal pada kakaknya yang telah membuatnya berada di jurusan yang tidak dia inginkan. Dia ingin menjadi seorang ksa...