"Pfttt..."
"Hahaha..."
Aku menunduk dalam saat menunjukan seekor burung pada profesor. Hanya ini yang kutemukan, dia berkicau sendirian di bawah pohon. Jadi aku mengambilnya dan berlari kembali sebelum terlambat. Aku tahu pasti ini hanya akan jadi bahan tertawaan, tapi aku sudah mencari ke segala penjuru hutan. Aku tidak menemukan seekor hewan pun. Mereka seperti bersembunyi di suatu tempat dan tidak mau menampakkan dirinya padaku.
Ini juga karena Dexter! Dia membawa seekor beruang dan serigala sendirian. Sudah pasti dia mendapatkan nilai tertinggi tanpa bantuanku. Dia memang hebat. Aku tidak ada apa-apanya dari mereka semua.
"Kau tahu hewan apa yang kau bawa ini?"
"Maafkan saya! Saya sudah mencari hewan lain, tapi hanya ini yang bisa saya dapatkan!"
Matilah aku!
Pasti hukuman berat siap menantiku. Profesor mengambil burung di tanganku. Apa dia akan membunuhnya? Dia sangat kecil dan imut, aku tidak bisa membunuhnya. Dia begitu menggemaskan!
"Arkkk..." Tiba-tiba burung itu berubah menjadi sangat besar seperti monster. Jangan katakan aku membawa monster hidup-hidup pulang?
Semua orang bersiap dengan senjata mereka. Apa yang harus aku lakukan? Kenapa ini bisa terjadi padaku?
"Kau membawa monster burung! Darimana kau dapatkan ini?" Tanya Profesor Attikus siap menyerangnya.
"Di dekat hutan yang sangat gelap."
Apa profesor akan membunuhnya? Ini hasil buruanku! Aku yang harus membunuhnya! Aku mendekat tubuh burung monster, dimana burungku yang lucu itu?
"Pikk... Pikk..." Secara mengejutkan dia berubah kembali menjadi burung kecil yang imut dan hinggap di kepalaku.
Bagaimana sekarang?
"Hah... Kembalikanlah hewan itu! Dia jinak denganmu! Dexter, pergilah bersama Dixie!"
"Bagaimana dengan ujian saya?"
"Aku akan menganggapnya kau membawa seekor kelinci. Cepatlah pergi sebelum dia berubah kembali dan mengacau tempat ini!"
Hanya seekor kelinci? Aku menunduk dan berjalan ke hutan kembali. Harusnya aku tidak mengambilnya jika dihargai sebagai kelinci. Nilaiku pasti sangat hancur. Dexter berjalan cukup jauh di belakangku. Apa dia akan setuju jika harus mengantarkanku sampai ke hutan gelap?
Hanya ada kesunyian diantara kami, tidak ada hal lain yang bersuara selain burung di atasku. Dia pasti senang kembali ke rumah.
"Pergilah dan jangan keluar lagi. Nanti kau bisa dibunuh oleh para Hunter." Aku melepaskannya ke tanah. Dia bukan burung yang bisa terbang dan mengepakkan sayapnya. Kuharap dia tidak ditangkap orang lain.
"Pikk... Pikk..."
"Selamat tinggal!"
Burung itu masuk ke dalam hutan dengan sangat lucu. Sayang sekali semuanya harus berakhir seperti ini. Tidak kusangka di hutan gelap ini berisi para monster mengerikan. Kami harus segera pulang ke akademi.
"Apa kau bodoh? Kenapa kau kemari? Apa kau tidak tahu tempat apa ini?" Tanya Dexter.
"Darimana aku tahu? Tidak ada larangan untukku masuk, terlebih aku belum menemukan hewan buruan sepertimu!"
"Kau saja yang tidak becus mendapatkannya. Orang lain saja sangat mudah, sedangkan kau. Menangkap kelinci saja tidak bisa, dasar rendahan!"
"Yayaya, tapi aku menangkap seekor monster. Wlekk..." Aku berlari lebih dulu meninggalkannya.
Kali ini aku yang meninggalkannya lebih dulu! Dasar manusia jahat! Salah siapa meninggalkanku di dalam sana sendirian dan menyuruhku mengangkat sesuatu sendirian? Sejak kecil para hewan tidak ada yang mau mendekatiku. Bahkan ikan pun pergi menjauhiku tanpa sebab. Bagaimana bisa aku menangkap hewan jika mereka saja pergi dariku?
Sial! Hidupku sangat sial!
🏹🏹🏹
"Hahaha... Kau sangat berbakat untuk menangkap monster!" Chatha tertawa terbahak-bahak.
"Bagaimana kau bisa melakukannya?" Tanya Osric.
"Mungkin itu semacam takdir kami berdua!" Aku tersenyum pada mereka.
Tentu saja jika itu bukan takdir aku bertemu burung itu tidak mungkin kamu akan bertemu. Meski nilaiku berada di tempat terbawah tapi aku cukup senang nilaiku bukan nilai 0. Jika waktunya tiba aku pasti akan bisa menyusul mereka berdua. Nilai Chatha dan Osric cukup tinggi, terutama Chatha yang berhasil menempati urutan kedua setelah Dexter. Osric berada di urutan ke lima dengan serigala besarnya. Mereka adalah orang-orang hebat, syukurlah aku berteman dengan mereka berdua.
"Hey! Kau wanita yang menangkap burung itu bukan?" Seorang laki-laki duduk di sampingku.
"Itu dia! Dia hanya membawa burung di hari pertamanya berburu! Hahaha..." Siapa lagi orang yang datang ini. Beberapa orang datang ke meja makan kami. Mereka hanya menertawakan bagaimana bodohnya aku yang membawa burung kecil untuk penilaian.
Sepertinya semua orang sudah tahu mengenai peristiwa siang ini. Aku menunduk dan memakan makan malamku dengan penuh kenikmatan. Makanan disini berasal dari hasil buruan kami semua. Aku bisa merasakan daging rusa yang sangat lembut masuk ke dalam mulutku.
Ini sangat enak tapi masakan mama jauh lebih enak.
"Kau cukup cantik, kenapa kau tidak pergi saja ke jurusan penyembuhan? Disana kau bisa berlatih cara menjadi istri yang baik."
Apa ini? Apa yang dia lakukan pada tubuhku? Dia memegang pinggangku dan menyeretku mendekati tubuhnya. Dasar orang sampah! Sudah cukup! Aku menusuk daging di depanku dan memasukannya ke mulut kotornya. Dasar laki-laki kurang ajar!
"Hmptt..."
"Apa kau tidak diajari sopan santun? Apa yang tangan kotormu ini lakukan?" Aku memukul perutnya dan menginjak tangan yang sudah berani menyentuhku.
"Arghttt..."
"Aku paling benci pria sepertimu! Kau bahkan lebih sampah dari Dexter! Sialan!" Aku menekan tangannya sekuat tenaga.
Beraninya dia!
"Dixie! Cukup!" Chatha menarik tubuhku menjauhi pria brengsek ini.
"Kau akan mendapatkan masalah jika berurusan dengannya!" Bisik Osric.
Kenapa pria jangkung dan botak ini menghalangiku? Aku tidak peduli siapa laki-laki ini atau apa yang berada di belakangnya. Yang jelas aku akan memukulnya lagi sampai dia tidak bisa menyentuh seorang wanita sembarangan.
"Arghttt... Kau! Kau tidak tahu siapa aku?" Dia berdiri dengan memegangi tangannya.
"Siapa? Apa kau anak seorang bangsawan? Apa kau seorang pangeran? Jika bukan diantara itu! Kau bukan siapa-siapa! Kau sama sepertiku! Jika aku melihatmu lagi melakukan tindakan kurang ajarmu kepada seorang wanita. Bukan hanya aku saja yang akan datang dan membunuhmu! Aku akan melaporkanmu kepada kepala sekolah!"
"Laporkan saja! Siapa yang akan menang! Aku juga akan melaporkanmu melakukan kekerasan padaku!"
Dia masih berani padaku? Siapa dia sebenarnya?
"Dia anak pemilik akademi ini!" Osric berbisik lagi padaku.
Anak pemilik akademi ini?
Apa?
🏹🏹🏹
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER LOVER ( END )
FantasyKetika kau mencintai seseorang maka katakan saja sejujurnya, jangan menjadi seseorang yang terus diam menyimpan perasaan! Dixie begitu kesal pada kakaknya yang telah membuatnya berada di jurusan yang tidak dia inginkan. Dia ingin menjadi seorang ksa...