51. HASIL

357 37 0
                                        

"Senior, maafkan aku! Apa kau terluka?" Aku memeriksa tubuh Morgan.

Aku tidak akan memaafkan Glenn dan Lais. Awas saja mereka berdua, memangnya aku takut melawan mereka? Aku adalah Dixie! Aku akan membuat mereka melawan sekumpulan Grifter dan Slimter!

"Pfttt... Aku baik-baik saja!"

"Tapi kau melawan Glenn!"

"Dia sangat kuat, aku kesulitan melawannya. Tapi aku jadi tahu kekuatanku belum bisa mengimbangi seorang ksatria kerajaan."

"Hmm... Tapi kau hebat bisa bertahan melawan Glenn. Jika aku tidak menghentikan kalian, mungkin salah satu diantara kalian akan terluka. Aku tidak mau melihatnya. Maafkan aku dan kakakku!"

"Aku menikmati pertarungan itu. Lain kali aku akan melawannya lagi!"

Lain kali? Tidak ada lain kali!

"Aku tidak bisa melihatnya. Jangan lakukan lagi!"

"Kau tidak percaya padaku?"

"Bukan begitu, aku tidak ingin menyeretmu. Ini salahku, kumohon jangan lakukan lagi. Aku takut!"

"Aku akan baik-baik saja, bagaimana dengan kakak keduamu?" Tanya Morgan.

"Sebenarnya dia sama saja. Mereka bertiga adalah monster! Kau tahu, mereka sangat jahat padaku! Mereka juga orang-orang yang aneh. Pokoknya kau harus menjauhi mereka!"

"Aku akan mengingatnya."

Bagus!

Aku harus menjauhkan Morgan dari tiga orang aneh itu! Mereka pasti memiliki rencana untukku dan Morgan. Aku baru akan menyatakan perasaanku, kenapa mereka harus muncul? Bagaimana jika Morgan menolakku karena tiga orang itu? Memang takdir tidak berpihak padaku.

"Senior, apa senior marah padaku?"

"Tidak, aku tidak marah. Ini kesempatanku untuk menguji kemampuanku. Aku akan bekerja menjadi ksatria di kerajaan. Pasti aku akan bertemu kakakmu. Anggap saja seperti bahan untukku bertarung selanjutnya!"

Apa?

"Kau cukup jangan menghindariku! Aku pasti akan baik-baik saja asalkan kau ada disampingku." Morgan menyentuh rambutku dan memainkan.

Jantungku!

"Hemm... Baiklah! Setelah ini jangan temui kakakku lagi! Aku memiliki urusan dengan orang lain, sampai jumpa!"

Apa Morgan mendengar detak jantungku? Wajahku sudah panas dan memerah! Malu! Dixie memalukan!

🏹🏹🏹

"Dexter! Apa yang kau katakan pada Glenn? Hah?" Aku mencengkram krah baju Dexter.

Kukira dia sudah berteman denganku, tapi dia memanfaatkan Morgan untuk menjatuhkanku. Brengsek!

"Bukankah itu benar? Aku hanya mengatakan kebenarannya."

"Tapi bukan seperti ini! Kau justru membuat Senior Morgan dalam bahaya!"

"Jika dia terluka, itu artinya dia lemah." Dexter melepaskan tanganku darinya.

Tidak kusangka dia akan mengembalikan ucapanku. Untuk apa semua kebaikannya selama ini jika dia hanya berpura-pura baik saja. Aku mengira Dexter bisa menjadi teman yang baik tapi kenapa dia melakukannya? Aku mengepalkan tanganku sekuat tenaga agar tidak memukul wajahnya.

Morgan tidak lemah! Dia justru sangat kuat sampai bisa bertahan atas serangan Glenn.

"Jika kau kuat coba lawan Senior Morgan. Aku bisa pastikan kau akan kalah, Dexter! Kau tidak ada apa-apanya dengannya. Bahkan jika kau berlatih sekeras apapun kau tidak akan bisa mengalahkannya. Kau juga lemah, kau juga tidak bisa bertahan satu kali serangan Glenn. Tapi Senior Morgan, dia bisa bertahan lebih lama dari kau kira. Sekarang sepertinya hubungan kita memang tidak sebaik itu."

Aku tersenyum meremehkan Dexter. Siapapun akan tahu kekuatan Morgan lebih hebat dari Dexter! Dasar brengsek!

"Kenapa kau membelanya sampai seperti ini?"

"Bukankah kau sudah tahu jawabnya? Untuk apa kau bertanya pertanyaan yang kau sendiri sudah tahu jawabannya?"

🏹🏹🏹

"Kau dan Dexter bertengkar lagi?"

Takkk...

Takkk...

"Iya!"

"Hah, apa lagi sekarang? Apa kalian sedang meributkan sesuatu yang tidak penting lagi? Kalian selalu bertengkar setiap hari, apa kalian tidak lelah?" Tanya Osric menghentikanku memanah papan bidikan.

Kali ini berbeda dari sebelumnya, dulu aku bisa memaafkannya dengan mudah. Tapi tidak untuk situasi sekarang. Dia menyeret nama Morgan yang tidak memiliki hubungan denganku. Kami belum memiliki hubungan tapi dia tidak bisa menyebutkan nama Morgan di hadapan Glenn. Aku memijat kepalaku mencoba menjelaskan situasinya.

"Ka..."

"Siapa Morgan Jagger?"

Austin?

"Dimana orang yang Morgan Jagger?"

"Siapa dia?" Tanya Osric.

"Austin Craney! Untuk apa kau datang?" Tanyaku pada Austin.

"Kata Glenn kau sedang dekat dengan seorang pria. Dia mengatakan pria itu cukup mampu menghadang serangannya, aku jadi sangat penasaran padanya."

Ternyata Glenn! Aku mengeluarkan pedangku pada Austin. Aku tidak peduli dia kakakku atau bukan. Dia sudah mengganggu kehidupanku di akademi. Apa setelah ini papa dan mama akan datang? Apa mereka akan menemui Morgan? Cukup! Aku bisa tahan pada Glenn tapi tidak dengan Austin.

"Apa kau ingin aku juga membencimu seperti dia orang bodoh itu? Kembalilah ke tempat asalmu sebelum aku memasukan lalat beracun pada tubuhmu. Aku tidak peduli kau akan memukulku, aku akan lebih dulu memukul ****."

"Dixie! Apa yang terjadi padamu?"

"Cepat pergi Austin dan jangan pernah datang pada seseorang bernama Morgan Jagger. Jika aku melihatmu menyentuhnya bahkan di ujung rambutnya, aku benar-benar akan memasukan lalat beracun pada mulutmu!"

"Dixie!"

"Aku tidaka main-main! Katakan pada Papa bahwa aku baik-baik saja. Aku bisa mengurus hidupku atau seseorang yang dekat denganku. Jika aku mendengar berita papa yang akan datang ke akademi hanya untuk memastikan laki-laki yang dekat denganku. Aku akan membunuh kalian satu persatu!" Aku mengangkat pedangku di leher Austin.

"Austin, jangan menyentuh Dixie! Dia sedang sangat marah!" Lais memegangi tubuh Austin.

Apa dia akan melawanku?

"Heh... Hahaha... Aku semakin ingin bertemu dengan pria itu! Kau pasti sangat menjaganya! Apa dia sekuat yang dibicarakan Glenn?" Austin tertawa mengerikan.

"Jangan! Dia temanku! Kumohon jangan!" Lais terus memegangi tubuh Austin.

"Lepaskan aku! Aku akan bunuh pria itu! Dia sudah membuat adik manisku jadi orang bar-bar! Sialan! Siapa dia?" Teriak Austin marah.

"Jika kau sentuh Morgan! Dixie akan mencoretmu dari daftar kakaknya! Apa kau mau membuat dia keluar dari rumah?" Bisik Lais yang masih bisa kudengar.

"Sebelum itu aku akan membunuh pria itu! Dimana dia?" Teriak Austin lagi.

Aku akan dimarahi oleh Profesor Attikus jika tahu keributan ini.

"Saya Morgan Jagger!"

"Apa?"

Tidak!!!!

🏹🏹🏹

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

MONSTER LOVER ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang