"Slimter ini penuh dengan lalat beracun, kita belum bisa memanennya. Lihat bentuknya ini! Aku tidak bisa membayangkannya bagaimana dia akan meracuni tubuh seperti Dixie dulu!"
Kenapa Osric membawa namaku?
Slimter bisa kami panen saat dia baru saja lahir. Slimter baru tidak mengandung banyak racun dan lalat beracun. Maka dari itu kami seperti peternak Slimter dan pembunuhnya diwaktu bersamaan. Semua kegiatan kami diawasi oleh Profesor Daisy. Jika kami membuat kesalahan dia yang akan memarahi kami berenam. Aku tidak mau sampai Profesor Daisy menunjukkan amarahnya. Itu lebih menakutkan daripada Profesor Attikus.
"Harusnya kau mencobanya, Osric! Kau akan tahu bagaimana tubuhmu ditumbuhi calon lalat!"
"Cukup! Itu menjijikkan!" Chatha menghentikan kami berdua bertengkar.
Aku belum mengatakan bagaimana menderitanya saat aku mengeluarkan mereka secara alami! Aku memiliki trauma.
"Dixie! Kakakmu mencarimu!" Flora muncul dengan seseorang di belakangnya. Bukan Lais! Tapi Glenn!
Untuk apa kakak berada disini?
"Glenn?"
"Kemari!"
"Kau sedang mengunjungi adikmu setelah setahun kau tidak menemuinya. Ada apa? Apa kau merindukanku?" Tanyaku padanya yang memiliki wajah yang sangat dingin.
Mungkin aku akan mati membeku hari ini. Mama, papa... Sepertinya orang ini sedang dalam suasana hati tidak baik. Glenn menatap satu persatu orang di dalam ruangan ini. Dia melihatku dan menarikku pergi keluar. Bahkan dia tidak mengucapkan kalimat apapun kepada teman-temanku.
"Kenapa kau sangat kurus?"
"Aku tidak kurus! Aku makan tiga kali sehari!" Aku hanya bertambah tinggi!
"Apa mereka memperlakukanmu dengan baik?"
"Ya!"
"Apa kau tidur dengan cukup?"
"Ya!"
"Kenapa kau tidak mengirim surat atau meminta uang padaku?"
"Aku dan teman-temanku membuat usaha ramuan obat. Kami menjualnya dengan harga tinggi jadi aku tidak perlu meminta uang padamu atau pada papa. Aku juga memiliki hasil pertambangan batu mineral dan tanaman obat. Jadi aku cukup kaya disini! Tapi aku lupa mengirimkan surat untukmu!"
Glenn terdiam, aku tahu dia marah karena tidak mengirim surat padanya. Aku juga tidak mengirim surat pada orang-orang di rumah. Kepada para penjaga, kakak pelayan, bibi pengasuh, kepala koki, papa, mama, Austin, aku tidak mengirimkan surat pada mereka. Aku akan membuktikan bahwa Dixie bisa hidup mandiri!
"Kirimkan surat padaku setelah ini!"
"Iya!"
"Siapa laki-laki yang dibicarakan Lais?"
Laki-laki yang dibicarakan Lais?
"Siapa?"
"Akhir-akhir ini kau dekat dengannya, siapa dia?"
"Tidak ada!"
Lais!!!
Kau akan mati ditanganku nanti! Dasar pengadu! Memangnya dia tahu aku sedang dekat dengan Morgan? Aku tidak pernah menunjukkan kedekatan kami berdua di depannya. Aku juga jarang bertemu dengan Morgan.
"Glenn? Ada urusan apa kau disini?" Dexter tersenyum kepada Glenn. Anak itu banyak tersenyum sekarang.
"Aku memiliki urusan dengan kepala sekolah dan mengunjungi Dixie. Apa kau tahu laki-laki yang dekat dengan adikku?"
"Tidak ada! Sudah kubilang tidak ada! Jangan bertanya lagi!" Aku menarik tangan Glenn.
"Ah, dia dekat dengan seseorang di jurusan pedang. Dia ditingkat yang sama dengan Lais. Morgan Jagger!"
Brengsek!
Glenn menghempaskan tanganku dan berjalan begitu cepat. Apa yang akan dia lakukan pada Morgan? Aku menatap Dexter yang tersenyum. Anak ini pasti sengaja! Lebih baik aku menghentikan Glenn terlebih dahulu sebelum dia membuat masalah disana. Aku berlari mengejar Glenn yang begitu cepat berjalan. Perbedaan seorang ksatria dan rakyat biasa. Aku tidak bisa mengejarnya. Mati! Aku akan mati!
"Siapa bernama Morgan Jagger?"
"Saya!" Morgan mengangkat tangannya.
Lais! Ini semua karenamu!
"Glenn? Apa yang kau lakukan? Ini tidak ada sangkut pautnya dengan Morgan!"
"Diam kau, Dixie!"
Aku diam!
"Apa kau dekat adikku?" Tanya Glenn pada Morgan.
Aku menggeleng pada Morgan, tidak jangan! Jangan katakan!
"Benar, saya berteman baik dengan Dixie."
"Lawan aku!"
Lawan siapa?
"Suatu kehormatan bisa melawan seorang ksatria kerajaan seperti anda, Sir Glenn." Morgan membungkuk dan mengeluarkan pedangnya.
Kenapa mereka ingin melawan satu sama lain? Aku tidak bisa melihat pertandingan ini. Dimana Lais bersembunyi? Sialan! Dia orang yang membuat semua ini terjadi dengan Dexter! Pasti Morgan marah padaku. Hubungan kami pasti memburuk!
Glenn mengeluarkan pedangnya dan melesat begitu cepat menyerang Morgan. Glenn adalah seorang ksatria kerajaan. Dia juga kaki tangan raja, aku harus apa? Aku ingin menangis. Mereka bertarung dengan kekuatan yang berbeda. Glenn dengan mudah mengatasi semau pergerakan Morgan.
"Glenn! Cukup!" Teriakku padanya.
Pertarungan ini pasti akan terus berlanjut. Aku saja kesulitan melawan Glenn. Papa juga. Sepertinya hidupku penuh dengan kesialan.
"Ada apa ini?" Lais muncul bersama teman-temannya.
"Ini semau gara-gara kau! Dasar tidak tahu diri!" Aku menendang kaki Lais keras.
"Arghttt... Apa salahku?"
"Lihat disana! Apa yang kau katakan pada Glenn? Dia sedang bertarung dengan Morgan!"
"Apa? Glenn?" Lais menatap pertarungan disana. Wajahnya menjadi sangat pucat dan menatapku ketakutan.
Apa pembelaannya?
"Aku tidak mengatakan bahwa Morgan adalah orang yang dekat denganmu. Bukankah kau dekat dengan Dexter?"
"Sialan! Siapa juga yang dekat dengan anak itu? Jika Morgan sampai terluka, aku tidak akan memaafkanmu!" Aku mengeluarkan pedangku pada Lais.
Aku akan menusuk kakinya! Aku berjalan pada pertarungan yang terus berlangsung. Glenn hanya menguji kemampuan Morgan bertarung dengannya sampai kelelahan.
Takkk...
"Cukup, Glenn! Kau tidak bisa menyentuh Morgan!" Aku menghadap pedang Glenn.
"Kenapa kau menghentikanku?"
"Sudah kukatakan! Kami hanya berteman! Jika kau menyentuhnya lagi, aku tidak akan mengampunimu. Aku tidak akan menulis surat atau menghubungimu lagi! Aku hanya memiliki Austin sebagai kakakku! Kau dan Lais sama saja! Aku benci kalian!" Aku menarik tangan Morgan.
"Apa? Apa yang kau katakan?"
"Kau akan mati ditanganku, Glenn!"
🏹🏹🏹
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER LOVER ( END )
FantasiKetika kau mencintai seseorang maka katakan saja sejujurnya, jangan menjadi seseorang yang terus diam menyimpan perasaan! Dixie begitu kesal pada kakaknya yang telah membuatnya berada di jurusan yang tidak dia inginkan. Dia ingin menjadi seorang ksa...