#28 Atifa Dan Karakternya

5 1 0
                                    

*selamat membaca*

*

*

"Mba ngomong apa si!" ucap ibu Hanifa tidak percaya.

"Saya gak bohong Bu." yakin mba Yuyun.

Kedua wanita ini sedang berjalan dengan sangat cepat, setelah mendapat dugaan yang dikira tidak benar. Tadi pagi saat mba Yuyun sedang membereskan rumah, mba Yuyun mendapati kamar Farhan yang terkunci. Karena saat keberangkatan sang pemilik ruangan itu, kamarnya dibiarkan terbuka agar memudahkan untuk orang yang ingin membersihkannya.

Namun tiba-tiba kamarnya terkunci, lalu menimbulkan spekulasi. Apa pemilik kamar sudah pulang? Tapi ini lebih cepat dari waktu yang sudah di tentukan. Untuk memastikannya, mba Yuyun langsung memberitahu ibu Hanifa, sang pemilik istana untuk mengeceknya bersama. Kabar kamar Farhan yang tiba-tiba terkunci, membuat seisi rumah mengetahuinya dengan cepat.

Terlihat dari pak Muhammad yang sedang mendekatkan telinga ke pintu kamar Farhan, lalu ditemani pak Sam supir pribadi keluarga ini.

"Kayaknya kita kalah cepet." kata ibu Hanifa, saat melihat suaminya yang sama penasarannya.

"Shut, jangan berisik." pinta pak Muhammad.

"Apa bener mereka udah pulang?" tanya ibu Hanifa, memastikan dugaan mereka salah.

"Mereka udah pulang bu, saya dengar itu dari satpam yang semalam berjaga." sambar pak Sam, membenarkan dugaan mereka.

Ibu Hanifa menghembuskan nafas berat, beliau sangat terkejut hingga tidak bisa berkata-kata lagi.

"Bagaimana bisa?" kata Ibu Hanifa tidak habis pikir.

"Emangnya kenapa kalo mereka udah pulang, lebih baik sekarang kita biarin mereka istirahat dulu." pesan pak Muhammad.

"Tapi seharusnya mereka masih di sana." tidak terima Ibu Hanifa.

"Apa kamu ingin mengirim mereka ke sana lagi? Jangan berpikir kaya gitu," henti pak Muhammad, takut istrinya itu melakukan sesuatu yang berlebihan.

"Kenapa, itu lebih baik dari pada-" belum selesai dengan ucapannya, Ibu Hanifa dibuat terkejut saat pemilik kamar membuka pintu kamarnya.

Farhan keluar dari kamarnya, setelah mendengar bisik-bisik yang terdengar jelas oleh telinganya. Karena tidak ingin ada kesalahpahaman, farhan langsung mengambil tindakan dengan ingin segera menjelaskan semuanya. Dengan harapan, tidak ada lagi keinginan yang di berikan oleh mereka.

"Anakku, kamu sudah pulang." sambut seorang ayah hangat.

"Maaf, aku gak sempet kasih kabar ke ayah sama ibu dulu sebelum pulang." ucap Farhan merasa bersalah.

"Gak papa Nak," ucap ayah bisa menerima.

"Kamu pasti lelah karena berpergian jauh, ayo kita turun untuk sarapan dulu untuk mengisi tenaga." ajak ayah.

"Farhan masih capek yah, mau tidur lebih lama lagi." lirih Farhan, menampakkan wajah yang sangat lelah.

"Yasudah, lebih baik kamu tidur lagi." perintah ayah.

Farhan tersenyum tipis, lalu hendak masuk lagi ke dalam kamarnya. Tapi sebelum Farhan menutup pintu kamarnya, manik mata Farhan melirik ke arah ibunya yang masih menatapnya bingung.

Tafsir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang