*Selamat membaca*
*
*
Atifa sedang duduk di hadapan cermin, seorang wanita polos yang Atifa lihat di cermin. Kepolosannya bisa membuat wanita itu, selalu menuruti akan permintaan orang lain. Tapi sungguh, kali ini permintaannya tidak masuk akal, membuat wanita itu berani untuk menolak.
"Aku gak yakin ini ide yang tepat," kata Atifa ragu.
"Kata siapa? Ini malah ide yang sangat sempurna. Kamu bahkan gak perlu bucket bunga itu," kata Aidan semangat.
"Jadi maksud kamu, bucket bunga itu ide yang buruk!" kata Atifa kesal.
"Bukan gitu maksud aku," kata Aidan cepat.
"Terus apa?" terkam Atifa marah.
"Yang Farhan butuhin sekarang itu bukan bunga, tapi kehadiran kamu. Apalagi kalo kamu tiba-tiba ada di atas panggung, Farhan pasti bakal kaget banget terus Farhan bakal seneng, karena kamu udah kasih kejutan ini ke dia." jelas Aidan.
Saat ini mereka sedang berada di ruang make up, tentu banyak orang di dalamnya. Termasuk ketua tim desain sedang menemani nyonya dari bosnya itu. Perkataan Aidan terlalu berlebihan, hingga membuat semua orang memandang Atifa, hal itu membuat Atifa menjadi pusat perhatian seketika.
Ini mungkin pertemuan kedua antara Atifa dan para karyawan Fan Kha, sehingga Atifa tampak gugup saat beberapa orang menyetujui perkataan Aidan.
Atifa berdecak kesal, "Aku bukan satu-satunya yang bisa bikin dia bahagia,"
Ucapan Aidan, serta pengakuan para karyawan Fan Kha membuat Atifa tersipu malu. Hingga senyuman tipis terlukis di wajah Atifa, tapi Atifa tidak sanggup menahan senyumannya apalagi untuk menyembunyikannya.
"Tolong make up pin aku," pinta Atifa pada mbak perias.
***
Setelah banyak pertimbangan, Atifa mau menjadi model pengganti untuk acara Fan Kha Collection. Dan benar apa kata Aidan, kejutan yang dibuat mereka berhasil membuat Farhan terkejut. Hingga Farhan terus meminta jawaban kepada Atifa, atas semua pertanyaan yang mengganggu pikirannya. Setelah acara selesai, Atifa masuk ke dalam ruang ganti untuk mengganti pakaiannya.
Hiasan di wajah Atifa tidak terlalu tebal, karena Atifa sengaja meminta seperti itu kepada perias wajahnya. Namun bagi Atifa yang tidak biasa make up, riasan seperti ini sangat tidak nyaman bagi Atifa. Jadi sebelum berganti pakaian, Atifa membersihkan make up yang ada di wajahnya terlebih dahulu. Dan siapa sangka, karena sangat penasaran Farhan sampai ikut menemani Atifa yang ingin membersihkan wajah.
Karena Farhan bersikeras dengan terus mengikuti kemanapun Atifa pergi, sehingga Atifa tidak bisa membiarkan Farhan mengikuti Atifa sampai kamar mandi. Jadi Atifa memutuskan membersihkan wajah di ruang make up saja, dengan menggunakan tisu basah.
"Tunggu aku di luar," pinta Atifa.
"Aku gak bakal ganggu ko," kata Farhan tidak mau keluar.
Farhan berdiri di depan sedikit ke samping kaca, menyandarkan tubuh besarnya ke tembok. Lalu manik matanya Farhan arahkan pada istrinya, wanita yang selalu membuatnya candu untuk terus melihatnya. Sikap Farhan saat ini, mengingatkan Atifa pada dirinya yang sama memiliki sifat yang keras kepala. Tapi sikap Farhan lebih teguh dari Atifa, mungkin karena mereka memang memiliki kepribadian yang berbeda.
Pada akhirnya Atifa nyerah saat itu juga, hingga pelan-pelan Atifa menceritakan apa yang terjadi dari awal hingga Atifa bisa berada di atas panggung catwalk. Terdengar aneh memang, terlebih saat Atifa terlihat sangat penurut berbanding terbalik dengan dirinya yang sangat keras kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tafsir Cinta
Novela JuvenilTafsir Cinta bercerita tentang dua insan yang tidak sengaja dipertemukan lalu di satukan. Makna cinta yang luas membuat mereka tidak memiliki tujuan yang sama, berusaha mempertahankan ego hanya demi sebuah alasan. Kepercayaan yang di taruh di pundak...